Peserta Pilpres 2019 Dinilai Masih Kedepankan Kampanye Sporadis
A
A
A
JAKARTA - Kampanye sporadis dianggap masih dikedepankan oleh peserta Pilpres 2019 baik kubu Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sehingga, kampanye Pemilu 2029 dinilai belum menyentuh sejumlah isu substansial permasalahan bangsa ini.
"Tapi kecenderungan kampanye kita masih mengedepankan kampanye yang sporadis. Ketimbang pada gagasan dan program," ujar Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem), Titi Anggraeni dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network Bertajuk Hitam Putih Kampanye Pilpres di d'consulate resto and lounge, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (15/12/2018).
Titi melihat kubu Prabowo-Sandi maupun Jokowi-Ma'ruf hanya meributkan isu seperti tampang Boyolali ataupun politikus Sontoloyo. "Ini hanya cara gampang untuk meraih popularitas," ucapnya. (Baca juga: La Nyalla Akui Fitnah Jokowi PKI, Gerindra: Itu Inisiatif Pribadi)
Seharusnya, menurut dia, semua program serta visi dan misi bisa lebih dikedepankan oleh kedua kubu kandidat Pilpres 2019. Tujuannya, untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat sebagai pemilih.
Adapun istilah politikus Sontoloyo disampaikan oleh Calon Presiden petahana, Jokowi. Sedangkan tampang Boyolali disampaikan oleh Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
"Tapi kecenderungan kampanye kita masih mengedepankan kampanye yang sporadis. Ketimbang pada gagasan dan program," ujar Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem), Titi Anggraeni dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network Bertajuk Hitam Putih Kampanye Pilpres di d'consulate resto and lounge, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (15/12/2018).
Titi melihat kubu Prabowo-Sandi maupun Jokowi-Ma'ruf hanya meributkan isu seperti tampang Boyolali ataupun politikus Sontoloyo. "Ini hanya cara gampang untuk meraih popularitas," ucapnya. (Baca juga: La Nyalla Akui Fitnah Jokowi PKI, Gerindra: Itu Inisiatif Pribadi)
Seharusnya, menurut dia, semua program serta visi dan misi bisa lebih dikedepankan oleh kedua kubu kandidat Pilpres 2019. Tujuannya, untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat sebagai pemilih.
Adapun istilah politikus Sontoloyo disampaikan oleh Calon Presiden petahana, Jokowi. Sedangkan tampang Boyolali disampaikan oleh Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
(kri)