Soal Reshuffle Kabinet, Pengamat: Jokowi Menang 2-0 Atas Prabowo-Sandi
loading...

Presiden Jokowi mengumumkan menteri-menteri barunya yang akan masuk dalam Kabinet Indonesia Maju beberapa waktu lalu. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Negeri Semarang Cahyo Seftyono, menilai jika pertarungan politik diibaratkan seperti pertandingan sepak bola maka pertarungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan lawan politiknya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, maka Jokowi menang 2-0.
(BACA JUGA : Emak-emak Heboh, BLT Ibu Rumah Tangga Kapan Cair? )
Walaupun penampilannya terkesan lugu, kata Cahyo, Jokowi cerdik dan pandai bersiasat. “Kepiawaian Jokowi menaklukkan rival tangguhnya dalam Pilpres 2019 yang lalu, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno merupakan contoh gamblang. Sesumbar Prabowo bahwa dirinya akan timbul-tenggelam bersama rakyat, dan kata-kata manis Sandi bahwa dia tak tertarik masuk kabinet, sirna sudah. Keduanya kini melempar handuk, duduk manis dengan baju putih, menjadi bawahan langsung Jokowi,” urai dosen Kebijakan Publik ini, Kamis (7/1/2021). (Baca juga: Reshuffle dan Harapan 2021)
Cahyo mengingatkan betapa kerasnya cercaan kedua tokoh itu terhadap Jokowi dalam Pilpres 2019 lalu. Tapi hanya dalam setahun, kata-kata tajam mereka berubah menjadi pujian dan sanjungan setinggi langit kepada mantan rivalnya itu. “Banyak orang kini risih mendengar sanjungan Prabowo pada Jokowi. Seperti lagu Macane Dadi Kucing (macannya jadi kucing), yang populer dikalangan masyarakat luas. Ini mungkin tak ada duanya di dunia,” ungkap Cahyo yang sering meneliti isu-isu politik local ini. (Baca juga: Prabowo-Sandi Masuk Kabinet, Tak Ada Lawan Abadi dalam Politik)
Dengan gayanya yang khas dan tenang, Jokowi memainkan strategi memangku lawan dengan memberi pangkat atau jabatan sehingga lawannya senang, padahal Jokowi menang lebih besar. "Seolah-olah seperti diangkat tapi sebenarnya dijatuhkan," kata Cahyo. (Baca juga: Sandi Masuk Kabinet Jokowi, Siapa Diuntungkan di Pilpres 2024?)
(BACA JUGA : Emak-emak Heboh, BLT Ibu Rumah Tangga Kapan Cair? )
Walaupun penampilannya terkesan lugu, kata Cahyo, Jokowi cerdik dan pandai bersiasat. “Kepiawaian Jokowi menaklukkan rival tangguhnya dalam Pilpres 2019 yang lalu, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno merupakan contoh gamblang. Sesumbar Prabowo bahwa dirinya akan timbul-tenggelam bersama rakyat, dan kata-kata manis Sandi bahwa dia tak tertarik masuk kabinet, sirna sudah. Keduanya kini melempar handuk, duduk manis dengan baju putih, menjadi bawahan langsung Jokowi,” urai dosen Kebijakan Publik ini, Kamis (7/1/2021). (Baca juga: Reshuffle dan Harapan 2021)
Cahyo mengingatkan betapa kerasnya cercaan kedua tokoh itu terhadap Jokowi dalam Pilpres 2019 lalu. Tapi hanya dalam setahun, kata-kata tajam mereka berubah menjadi pujian dan sanjungan setinggi langit kepada mantan rivalnya itu. “Banyak orang kini risih mendengar sanjungan Prabowo pada Jokowi. Seperti lagu Macane Dadi Kucing (macannya jadi kucing), yang populer dikalangan masyarakat luas. Ini mungkin tak ada duanya di dunia,” ungkap Cahyo yang sering meneliti isu-isu politik local ini. (Baca juga: Prabowo-Sandi Masuk Kabinet, Tak Ada Lawan Abadi dalam Politik)
Dengan gayanya yang khas dan tenang, Jokowi memainkan strategi memangku lawan dengan memberi pangkat atau jabatan sehingga lawannya senang, padahal Jokowi menang lebih besar. "Seolah-olah seperti diangkat tapi sebenarnya dijatuhkan," kata Cahyo. (Baca juga: Sandi Masuk Kabinet Jokowi, Siapa Diuntungkan di Pilpres 2024?)
Lihat Juga :