Inspirasi Salah

Senin, 28 Mei 2018 - 07:00 WIB
Inspirasi Salah
Inspirasi Salah
A A A
DRAMA tersaji di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Ukraina, saat berlangsung babak final Liga Champions Eropa antara Real Madrid dan Liverpool pada Minggu dini hari (27/5/2018). Madrid akhirnya menjadi juara Liga Champions tiga kali be­runtun setelah mengandaskan The Reds 3-1.

Pada laga penuh emosi ini winger Liverpool Mohamed Salah mengalami cedera bahu parah, insiden yang dinilai memberi pengaruh besar atas kekalahan timnya. Mo Salah pun menangis ketika harus meninggalkan lapangan pada menit ke-30.

Namun kegagalan Mo salah mengantar timnya menjadi juara tak menyurutkan kekaguman banyak orang pada sosok kelahiran Nagrig, Mesir, 15 Juni 1992 ini. Mo salah tetap dipuja dan dinanti. Dia didoakan segera pulih dari cedera sehingga bisa tampil bersama negaranya, Mesir, pada Piala Dunia 2018 di Rusia pada Juni mendatang.

Mo salah memang telah memberi warna dan gairah baru dalam sepak bola Inggris. Sesuatu yang menjadikan dirinya kini dipuja jutaan orang di muka bumi. Tidak hanya bagi fans Liverpool, Mo Salah telah menyihir banyak orang di antero dunia.

Inspirasi yang ditebarnya menembus sekat-sekat primordial. Mo Salah dipuja oleh lintas iman, tidak hanya kalangan muslim atau warga Mesir dan Afrika, melainkan oleh seluruh warga dunia.

Kekaguman banyak orang tentu tak lepas dari prestasi yang ditorehkan Mo Salah bersama Liverpool pada musim ini. Bersama Liverpool dia menghasilkan 44 gol dari 51 laga. Dia mencatatkan diri sebagai top skorer dan Pemain Terbaik Liga Inggris 2017/2018.

Namun bukan prestasi semata yang membuat Mo Salah banyak dipuja. Kerja keras, kerendah-hatian, kedermawanan, dan religiositas adalah hal lain yang membuat orang takjub kepada sosok yang pernah merumput bersama klub AS Roma ini. Banyak yang berdecak kagum ketika tahu Mo Salah mengisi waktunya saat bepergian dengan pesawat sambil membaca Alquran.

Tak pelak, sosok Mo Salah kini menjelma menjadi magnet baru sepak bola dunia. Pemain sepak bola top Eropa yang bergelimang uang sering diidentikkan dengan pesta, hura-hura, dan berbagai macam gaya hidup glamor. Namun Mo Salah sangat jauh dari citra itu. Bahkan Mo Salah mengaku cita-citanya menjadi kaya-raya agar bisa membantu sesamanya yang membutuhkan.

Bagi umat Islam, Mo Salah lebih dari sekadar bintang lapangan. Dia dianggap pahlawan yang telah meningkatkan citra Islam di mata dunia. Mo Salah dinilai menghadapi penyakit Islamophobia Barat dengan cara yang mengagumkan.

Melalui sepak bola, Mo Salah “mendakwahkan” Islam dengan menggunakan simbol-simbol yang selalu memancing keingintahuan banyak orang. Tatkala mencetak gol, ia bersujud di lapangan. Setelah itu dia bangkit dan menengadah ke langit seraya meng­angkat dua jari telunjuknya yang menjadi simbol tauhid. Per­lah­an orang-orang yang awalnya tidak tahu banyak tentang Islam akhir­nya mulai mengenal identitas dan simbol keislaman melalui Mo Salah.

Bahkan ada penggemar yang menunjukkan ketakjubannya dengan cara yang lebih ekstrem. Itu antara lain terjadi saat Liverpool melawat ke FC Porto di babak 16 besar Liga Champions pada Februari 2018.

Lewat chant yang dinyanyikan, fans Liverpool membawa serta status Mo Salah sebagai seorang muslim.

“Mo Salah-lah-lah-lah, Mo Salah-lah-lah-lah. Jika dia cukup baik untukmu, dia cukup baik untukku. Jika dia mencetak beberapa gol lagi, maka aku akan menjadi seorang muslim juga. Jika dia cukup baik untukmu, dia cukup baik untukku. Duduk di masjid, itulah tempat di mana aku ingin berada.”

Berkat Mo Salah pula umat Islam di Inggris kini ramai mengunjungi Masjid Sheikh Abdullah Quilliam, sebuah masjid tua di Kota Liverpool, untuk beribadah.

Di tengah Islamophobia yang melanda sebagian warga dunia, sosok seperti Mo Salah seolah menjadi oase yang memberi kesejukan.

Dia menjadi duta Islam dan mengubah persepsi banyak orang. Melalui kesederhanaan dan karakter religiusnya, ia mengam­panyekan Islam sebagai agama yang damai dan mengoreksi cara pandang banyak pihak bahwa Islam merupakan agama yang identik dengan kekerasan.

Mo Salah memberi banyak pelajaran, termasuk bagi generasi muda muslim Tanah Air bahwa sesungguhnya dakwah bisa dilakukan de­ngan beragam cara. Tak jarang cara itu sebenarnya amatlah sederhana, tetapi ia menginspirasi, membawa pengaruh dan dampak yang luar biasa kepada orang lain.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3536 seconds (0.1#10.140)