Tegukan Mematikan

Jum'at, 11 Mei 2018 - 05:23 WIB
Tegukan Mematikan
Tegukan Mematikan
A A A
SUNGGUH sangat iro­nis! Justru di ne­ga­ra yang mayoritas pen­duduknya ber­aga­ma Islam terjadi peracikan dan jual beli minuman keras (mi­ras) oplosan secara ilegal da­lam skala yang sangat besar. Per­edar­an dan penjualan miras oplos­an dalam jumlah yang sa­ngat besar terjadi secara luas di ber­bagai daerah di Indonesia. Ting­kat konsumsi miras oplos­an di sebagian masyarakat ne­ge­ri ini sangat tinggi dan ke­ada­a­nnya sudah sangat parah dan meng­khawatirkan. Tidak dapat di­ra­gukan, miras oplosan sa­ngat berbahaya bagi kesehatan dan dapat merenggut nyawa pa­ra konsumennya. Kapolres Me­tro Jakarta Selatan, Kombes Pol In­dra Jafar, menuturkan pi­hak­nya telah melakukan penelitian awal terhadap kandungan mi­ras oplosan ini.

Berdasarkan hasil pe­ne­li­t­i­an laboratorium forensik dan ah­li toksikologi, miras oplosan itu diracik sedemikian rupa oleh pa­ra peraciknya dengan cara me­n­campurnya dengan mi­num­an berenergi, soda, jamu, atau anggur tertentu sehingga meng­hasilkan metanol, etanol, dan kafein. Kandungan cairan me­tanol yang dihasilkan inilah yang sangat berbahaya karena da­pat mengganggu saluran per­na­pasan para konsumen dan se­ba­gai akibatnya sebagian nyawa me­reka melayang (tewas) se­ca­ra tragis. Metanol dapat me­nye­bab­kan lambung bolong jika di­kon­sumsi dan jika kadarnya men­capai 90%, fungsinya sama s­e­perti formalin untuk me­ng­awet­kan mayat.

Sudah banyak korban te­was aki­­bat mengonsumsi mi­ras oplos­­an ini dan para kor­ban­nya te­­rus berjatuhan dari ha­ri ke ha­ri da­lam waktu yang ber­dekatan dan bersamaan. Pa­ra korban te­was akibat me­neng­gak miras oplos­­an ini ter­jadi di Jakarta, Be­kasi, Depok, dan daerah-dae­rah lain. Hal ini meng­­in­di­ka­si­kan bah­wa pem­buat­an, per­edar­an, pen­jualan mi­ras oplos­an itu ber­lan­g­sung se­cara luas di ber­bagai dae­rah. Da­ta awal men­catat se­ba­nyak 28 orang te­was di Ja­kar­ta, De­pok, dan Bo­gor dan se­jum­lah orang men­ja­lani perawatan me­­­dis di rumah sa­kit. Di Ja­kar­ta Se­latan saja ter­ca­tat 10 orang te­was. Penjual mi­ras oplos­an di ­J­a­kar­ta Se­lat­an ber­ini­sial RS telah di­te­tap­kan se­bagai tersangka. RS di­ke­ta­hui men­c­ampur 96% alkohol de­ngan ginseng, mi­numa­n ener­gi, mi­numan ber­­so­­da, dan essens. Di Ma­jenang, Ci­­l­acap, mi­­ras oplos­an me­­­ne­lan kor­ban 5 orang tewas.

Kasus tragis serupa terjadi di Ja­wa Barat. Gara-gara men­go­n­sum­si miras oplosan, sejumlah re­maja di beberapa daerah di Ja­wa Barat (Jabar) tewas me­ng­e­nas­kan. Akhir hayat remaja yang dijuluki generasi mi­le­nial itu sungguh tragis. Be­be­rapa ming­gu terakhir ini te­gukan mi­r­as oplosan me­reng­gut nya­wa di Su­kabumi, Ka­bu­pa­ten Ban­dung, dan Ka­bu­paten Ci­amis. Di ­Su­ka­bumi, 2 re­ma­ja pe­rem­pu­an, T, 15, dan W, 18, te­was se­te­lah me­nenggak m­i­ras ber­cam­pur spir­tus. Mereka ikut pes­ta mi­ras bersama se­jum­lah re­ma­ja lelaki. Kasus ke­ma­­tian aki­bat miras maut berlanjut di Ka­bupaten Ba­n­dung, 4 re­ma­ja le­laki warga Pa­nga­­leng­an ke­hi­lang­an nya­­wa setelah pesta mi­ras oplosan di tempat ber­­beda. Di Ciamis ho­­ror miras oplos­an me­renggut nya­­wa anak SMP.

Operasi Pem­be­rantas­an

Menyaksikan be­tapa luas­nya per­edar­an dan penjualan mi­r­as oplos­an ini dan betapa be­sar ba­hayanya bagi kesehatan pa­ra peminum yang dapat meng­aki­batkan tragedi ke­ma­ti­an, apa­rat kepolisian pun ber­ge­rak cepat dan mengambil ti­n­dak­­an tegas. Sepanjang April 2018, Polres Samarinda me­nyi­­ta 3.600 botol miras ilegal, se­­dang­kan di Manado polisi me­­nyita 55 botol miras cap Ti­­kus. Le­bih fantastis lagi kasus yang ter­j­adi di Banten baru-baru ini. Dir­­ektorat Nar­k­oba Polda Ban­ten me­nyi­ta 17.363 botol miras oplos­an ber­bagai merek dalam ope­rasi pem­berantasan mi­num­an ber­bahaya dan ilegal ini. Di­­rektur Narkoba Pol­da Banten Kom­bes Yo­hanes Hernowo me­nga­takan, selain telah menyita mi­ras oplosan berbagai merek, po­lisi juga menyita 118 k­e­mas­an miras oplosan yang di­bung­kus plastik dan 200 botol miras oplos­an sejenis.

Selain itu polisi di Banten ju­ga menyita 1 drum miras oplos­an, 30 jeriken miras jenis tuak, dan 54 jeriken jenis ciu. Dalam ope­rasi yang sama, polisi juga menyita bahan campuran miras se­banyak 1 stoples dan 40 kan­tong plastik. Yohanes me­nga­ta­kan, 6 orang tewas akibat me­neng­gak miras oplosan di Ban­ten, 3 orang meninggal dunia di Ko­ta Tangerang, 3 orang me­la­yang nyawanya di Pandeglang, dan 1 warga Cimanggu men­e­mui ajal kematian. Pemilik dan pem­buat miras oplosan yang ber­inisial DS di Pandeglang te­lah ditahan dan menjalani pe­me­riksaan polisi.

Polda Jabar melakukan in­ves­tigasi di Kabupaten Ba­n­dung dan menemukan ruang ba­wah tanah di sebuah rumah yang digunakan untuk meracik mi­ras oplosan. Selain untuk m­e­ra­cik miras oplosan, ruangan itu ju­ga digunakan oleh pemiliknya un­tuk mengemas minuman ha­ram tersebut untuk dijual. Polisi te­rus menyelidiki adanya ja­ring­an peredaran dan pe­nj­ual­an miras oplosan itu yang ber­da­sar­kan hasil uji la­bo­ra­to­rium me­ngandung cairan me­tanol atau­pun etanol. Mi­ras oplosan di­sukai oleh para kon­sumennya ka­rena harganya sa­ngat ter­jang­kau, dibandrol Rp15.000-20.000 untuk satu botol atau kemasan.

Mati Sia-sia

Korban tewas akibat me­ngon­­sumsi miras oplosan terus ber­tambah di Jabar dan Ja­­kar­ta. Di wilayah Jabar, kor­ban t­e­was akibat menenggak mi­ras oplos­an menjadi 58 orang d­e­ngan perincian 41 orang me­ning­gal di Cic­a­leng­ka, 7 orang te­was di Kota Ban­dung, 7 orang m­a­ti di Su­ka­bu­mi, 2 orang me­ning­gal di Ci­a­n­jur, dan 1 orang mati di Ciamis. Se­mentara itu di wi­layah hu­kum Polda Metro Ja­ya, 33 kor­ban tewas dengan pe­­rin­cian 10 orang meninggal di Ja­karta Ti­mur, 8 orang mati di Ja­karta ­Se­latan, 6 orang te­was di Depok, 7 orang ke­hi­lang­an nya­wa di Be­kasi Kota, dan 2 orang mati di Ci­putat. Dengan de­­mikian, to­tal korban tewas ak­i­­bat mene­guk ­miras oplosan di Jakarta dan Jabar adalah 91 orang.

W­a­kil Kepala Polri Kom­jen Sya­f­rud­din memeri­n­tah­kan se­mua ja­jarannya untuk se­­gera me­nun­taskan kasus mi­ras ­oplos­an ini dan ia tak ingin ada la­gi miras menjelang bulan Ra­­ma­dan dan seterusnya. Syaf­­rud­din juga meminta se­mua pe­laku yang terlibat di­hu­kum maksimal.

Lebih dari 14 abad yang si­lam Alquran (Surah Al-Maidah: 90) secara eksplisit dan tegas t­e­l­ah mengharamkan dan me­la­rang semua jenis minuman ke­ras (khamr) yang memabukkan dan merusak kesehatan rohani dan jasmani, merusak ke­tu­run­an (cacat), serta merusak aki­dah, moral, dan akhlak.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0533 seconds (0.1#10.140)