Peristiwa CFD, KNPI Berharap Kedua Kubu Pendukung Menahan Diri
A
A
A
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menyesalkan terjadinya ketegangan antar dua kubu pendukung di kegiatan Car Free Day (CFD) yang berlangsung Bundaran Hotel Indonesia (HI), Minggu 29 April 2018. Ketegangan yang diketahui terjadi antara kubu pendukung gerakan “Ganti Presiden 2019” dengan barisan yang mengenakan kaus “Dia Sibuk Kerja” yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
Ketua Umum DPP KNPI, Muhammad Rifai Darus mengatakan seharusnya kedua pendukung dapat menahan diri dan menghindari cara-cara kampanye politik yang tidak manusiawi yang berpotensi terjadinya gesekan sosial.
"Betapapun panasnya tensi politik, kaum muda berharap, seluruh pihak untuk dapat berperan serta dapat mendinginkan suasana dan tidak ikut memanaskan suhu politik yang dapat berimbas pada konflik antar masyarakat (pendukung)," ujarnya melalui rilis yang diterima SINDOnews, Selasa (1/5/2018).
Dia melanjutkan, kita semua adalah anak bangsa yang lahir, tumbuh dan dibesarkan di Tanah Air Republik Indonesia. Tidak seharusnya, tujuan politik lantas menghalalkan segala cara untuk mencapainya yang berpotensi membuka celah segregasi sosial dan konflik sosial hanya untuk pencapaian kepentingan politik praktis sesaat.
"KNPI berharap agar seluruh elite politik dapat memberi suri tauladan yang baik kepada para pendukungnya untuk tidak mengerahkan upaya politik yang dapat berpotensi menghancurkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tegasnya.
Kata Darus, kaum muda berharap seluruh elite politik, partai dan barisan pendukung setiap kubu dapat memberikan literasi dan edukasi politik yang cerdas dan bermartabat agar demokrasi politik Indonesia semakin baik ke depannya. Kaum muda juga berharap agar seluruh elite dapat menyajikan diskursus yang tujuannya untuk kepentingan masyarakat, negara, bangsa dan generasi yang akan datang.
Dia melanjutkan, diskursus yang bermuara pada terbentuknya rute perjalanan sebuah negara menjadi bangsa yang kuat, makmur dan disegani dunia. Penyajian platform politik, melalui ide dan gagasan-gagasan politik yang bernas, cerdas yang dapat meningkatkan status negara kita dari negara berkembang menjadi negara maju.
"Tidak sekadar janji politik apalagi provokasi politik yang memicu kegaduhan yang tujuan pragmatisnya sekadar merebut dukungan atau menyudutkan pemerintahan," ucapnya.
Darus menambahkan kita telah bersepakat bahwa proses demokrasi elektoral di Indonesia berlangsung selama lima tahun sekali. KNPI berharap seluruh pihak dapat menghormati dan memperkuat proses demokrasi politik di Indonesia agar wajah demokrasi di Indonesia semakin civilize dan tangguh.
Ketua Umum DPP KNPI, Muhammad Rifai Darus mengatakan seharusnya kedua pendukung dapat menahan diri dan menghindari cara-cara kampanye politik yang tidak manusiawi yang berpotensi terjadinya gesekan sosial.
"Betapapun panasnya tensi politik, kaum muda berharap, seluruh pihak untuk dapat berperan serta dapat mendinginkan suasana dan tidak ikut memanaskan suhu politik yang dapat berimbas pada konflik antar masyarakat (pendukung)," ujarnya melalui rilis yang diterima SINDOnews, Selasa (1/5/2018).
Dia melanjutkan, kita semua adalah anak bangsa yang lahir, tumbuh dan dibesarkan di Tanah Air Republik Indonesia. Tidak seharusnya, tujuan politik lantas menghalalkan segala cara untuk mencapainya yang berpotensi membuka celah segregasi sosial dan konflik sosial hanya untuk pencapaian kepentingan politik praktis sesaat.
"KNPI berharap agar seluruh elite politik dapat memberi suri tauladan yang baik kepada para pendukungnya untuk tidak mengerahkan upaya politik yang dapat berpotensi menghancurkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tegasnya.
Kata Darus, kaum muda berharap seluruh elite politik, partai dan barisan pendukung setiap kubu dapat memberikan literasi dan edukasi politik yang cerdas dan bermartabat agar demokrasi politik Indonesia semakin baik ke depannya. Kaum muda juga berharap agar seluruh elite dapat menyajikan diskursus yang tujuannya untuk kepentingan masyarakat, negara, bangsa dan generasi yang akan datang.
Dia melanjutkan, diskursus yang bermuara pada terbentuknya rute perjalanan sebuah negara menjadi bangsa yang kuat, makmur dan disegani dunia. Penyajian platform politik, melalui ide dan gagasan-gagasan politik yang bernas, cerdas yang dapat meningkatkan status negara kita dari negara berkembang menjadi negara maju.
"Tidak sekadar janji politik apalagi provokasi politik yang memicu kegaduhan yang tujuan pragmatisnya sekadar merebut dukungan atau menyudutkan pemerintahan," ucapnya.
Darus menambahkan kita telah bersepakat bahwa proses demokrasi elektoral di Indonesia berlangsung selama lima tahun sekali. KNPI berharap seluruh pihak dapat menghormati dan memperkuat proses demokrasi politik di Indonesia agar wajah demokrasi di Indonesia semakin civilize dan tangguh.
(kri)