Haikal Hassan: Hentikan Sebut Cebong-Kadrun, Enggak Malu Sama Orang Tua Kita Dulu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Haikal Hassan Baras meminta pengguna media sosial untuk tidak lagi menyebut kata cebong dan kadrun. Dia mengajak untuk melupakan kata-kata yang ramai digunakan masyarakat saat ramai dukung mendukung pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 lalu.
Menurut pria yang dikenal sebagai pendakwah ini, penggunaan kata-kata itu sebagai masa lalu. Hal itu diungkapkan Haikal Hassan melalui akun Twitternya.
"Mari hentikan, untuk sebut cebong/kodrun atau kampret/kadrun. Yang dulu ya dulu. Move on dong...Enggak malu apa dengan orangtua kita dulu... Dan norak bila dilihat sama generasi..." kata Haikal di lini masa akun Twitternya, @haikal_hassan, Senin 3 Mei 2021.Baca juga: Duet Jokowi-Prabowo di 2024 Diyakini Hapus Polarisasi Cebong dan Kampret
Dalam cuitannya, dia juga menegaskan ahlussunnah wal jama'ah itu taat Allah, taat Rasul dan ulil amri/pemerintah namun kritik harus tetap jalan.
"Twit/ucapan (kalimat terakhir) spt diatas sudah saya mulai sejak zaman Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY dan Pak Jokowi. Ada ribuan jejak digital youtube. Namun fitnah media online itu ternyata lebih kuat," katanya.
Seperti diketahui, sejak Pilpres 2019, kata-kata seperti cebong, kampret dan kadrun hingga kini masih digunakan oleh sebagian pengguna media sosial. Semula kata-kata itu untuk menyebut pendukung kubu capres-cawapres.
Seiring waktu, kata-kata itu digunakan oleh pengguna medsos untuk menyebut pendukung pemerintah dan oposisi.Baca juga: MUI Keluarkan Fatwa Buzzer, Pengamat: Warning Neraka untuk Cebong-Kadrun
Menurut pria yang dikenal sebagai pendakwah ini, penggunaan kata-kata itu sebagai masa lalu. Hal itu diungkapkan Haikal Hassan melalui akun Twitternya.
"Mari hentikan, untuk sebut cebong/kodrun atau kampret/kadrun. Yang dulu ya dulu. Move on dong...Enggak malu apa dengan orangtua kita dulu... Dan norak bila dilihat sama generasi..." kata Haikal di lini masa akun Twitternya, @haikal_hassan, Senin 3 Mei 2021.Baca juga: Duet Jokowi-Prabowo di 2024 Diyakini Hapus Polarisasi Cebong dan Kampret
Dalam cuitannya, dia juga menegaskan ahlussunnah wal jama'ah itu taat Allah, taat Rasul dan ulil amri/pemerintah namun kritik harus tetap jalan.
"Twit/ucapan (kalimat terakhir) spt diatas sudah saya mulai sejak zaman Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY dan Pak Jokowi. Ada ribuan jejak digital youtube. Namun fitnah media online itu ternyata lebih kuat," katanya.
Seperti diketahui, sejak Pilpres 2019, kata-kata seperti cebong, kampret dan kadrun hingga kini masih digunakan oleh sebagian pengguna media sosial. Semula kata-kata itu untuk menyebut pendukung kubu capres-cawapres.
Seiring waktu, kata-kata itu digunakan oleh pengguna medsos untuk menyebut pendukung pemerintah dan oposisi.Baca juga: MUI Keluarkan Fatwa Buzzer, Pengamat: Warning Neraka untuk Cebong-Kadrun
(dam)