TNI AL Bangun Ketahanan Pangan sebagai Kekuatan Pertahanan

Kamis, 22 Februari 2018 - 09:49 WIB
TNI AL Bangun Ketahanan Pangan sebagai Kekuatan Pertahanan
TNI AL Bangun Ketahanan Pangan sebagai Kekuatan Pertahanan
A A A
PASURUAN - TNI AL memanfaatkan aset lahannya untuk membangun ketahanan pangan. Salah satunya, dengan pendirian Pusat Pelatihan Pembekalan Keterampilan (Bektram) TNI AL di Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (21/2/2018).

Keberadaan Bektram TNI AL tersebut, merupakan hasil kerja sama Mabes TNI AL dengan Kementerian Pertanian, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Peresmian Pusat Pelatihan Bektram TNI AL, dilakukan langsung oleh Kepala Staf TNI AL, Laksamanan TNI Ade Supandi, bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti serta Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian, Agung Hendriadi.

Ade mengatakan, Bektram TNI AL merupakan bagian dari Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Latihan Personel TNI AL dan Badan Penyaluran Tenaga Kerja TNI AL. “Bektram TNI AL kami pusatkan di Grati, Kabupaten Pasuruan, karena lahannya tersedia dan di sini juga ada Program Permukiman TNI AL,” ujarnya.

Bektram TNI AL didirikan untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat yang tinggal di Program Permukiman TNI AL. Selain itu, juga bertujuan memberikan pelatihan keterampilan bagi para prajurit TNI AL yang akan memasuki masa purna tugas.

Selama ini, menurut Ade, prajurit TNI AL bekerja di lingkup teknis hingga menjelang masa purna tugas. Tentunya, mereka harus diberikan keterampilan tambahan agar bisa kembali ke masyarakat, dan membangun kemandirian ekonomi di masa purna tugasnya.

Pelatihan di Bektram TNI AL ini, meliputi bidang pertanian, perikanan, peternakan, pengolahan, dan industri kecil. “Mereka yang terbiasa mengurus teknis mesin kapal, radar, maupun senjata, bisa kembali ke masyarakat dengan tambahan keterampilan, sehingga bisa mandiri,” tuturnya.

Pusat latihan ini mulai dirintis tahun 2015. Awalnya hanya memiliki lahan seluas 20 hektar. Kini sudah berkembang menjadi seluas 100 hektar. Nantinya, akan dikembangkan lagi hingga mencapai 600 hektar bergantung kepada kebutuhan. Sementara, luas lahan TNI AL yang ada di Grati mencapai seluas 3.579,53 hektar.

Pembekalan keterampilan tersebut, ditegaskan Ade juga akan dikembangkan untuk para prajurit TNI AL. Hal ini, terkait dengan rencana penempatan para prajurit TNI AL di pulaau terluar Indonesia.

“Kita maksimalkan kerja sama dengan kementerian dan pemerintah daerah setempat, sehingga para prajurit TNI AL bisa mengembangkan keterampilannya untuk membangun ketahanan pangan di pulau-pulau terluar,” tegasnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengataan, keberadaan pusat pelatihan ini sangat penting untuk bekal para purnawirawan dan prajurit TNI AL. “Mereka bisa mendapatkan keterampilan selain berperang,” tegasnya.

Bagi para purnawirawan, menurutnya, keterampilan ini bisa menjadi modal membangun usaha mandiri atau usaha rumahan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan saat purna tugas. Sementara, bagi prajurit TNI AL bisa menjadi bekal untuk membuka wilayah-wilayah baru di pulau terluar Indonesia.

Upaya ini, juga menjadi penunjang program pemerintah untuk menuju ketahanan pangan, baik di bidang pertanian, kelautan, dan perikanan. “Ketahanan pangan sangat penting, karena juga menjadi salah satu alat pertahanan negara. Kalau ketahanan pangan sudah tercapai hingga ke pulau-pulau terluar, maka kita akan semakin kuat dalam pertahanan negara,” tegas Susi.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan, kerja sama antar lembaga sangat dibutuhkan untuk mempercepat mewujudkan ketahanan pangan. “Upaya membangun ketahanan pangan juga kami lakukan sampai ke wilayah terluar. Seperti di Entikong, Kalimantan, untuk pengembangan beras hingga ekspor ke Malaysia; dan Belu, NTT untuk pengembangan Bawang Merah, hingga ekspor ke wilayah Timor Leste,” pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7708 seconds (0.1#10.140)