Dukung Petani, TGB Zainul Majdi Dinilai Layak Maju Pilpres

Kamis, 15 Februari 2018 - 18:45 WIB
Dukung Petani, TGB Zainul...
Dukung Petani, TGB Zainul Majdi Dinilai Layak Maju Pilpres
A A A
JAKARTA - Pemilihan Presiden akan digelar tahun depan. Namun sejumlah nama figur yang layak menjadi calon presiden, selain Joko Widodo dan Prabowo Subianto sudah bermunculan.

Nama-nama yang muncul antara lain mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan, Airlangga Hartarto serta Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Dr Muhammad Zainul Majdi.

Dukungan dari kelompok masyarakat kepada figur yang dianggap pantas maju pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 bermunculan.

Salah satu dari Komunitas petani dan mahasiswa di Jogja yang menyatakan dukungan untuk Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi untuk berkiprah secara nasional.

Mereka menilai sosok TGB sudah saatnya tampil pada skala lebih luas untuk menyelamatkan sektor pertanian yang sejatinya sangat strategis bagi bangsa.

Di sela-sela deklarasi dukungan untuk TGB, Koordinator Paguyuban Petani dan Mahasiswa Yogyakarta (PPMY), Eko Winarno mengungkapkan sudah lama bangsa ini membutuhkan sosok yang benar-benar kuat dan punya komitmen untuk memajukan sektor pertanian.

“Saat ini masih dalam keadaan yang sangat mempihatinkan. Kontribusi pertanian cukup signifikan bagi perekonomian nasional, nyatanya, pertanian tetap merupakan sektor pinggiran yang kurang mendapatkan perhatian serius pemerintah, khususnya dari sisi kesejahteraan petani itu sendiri,” kata Eko dalam siaran persnya, Kamis (15/2/2018).

Melihat kondisi tersebut, PPMY merasa perlu ikut mendorong lahirnya pemimpin nasional yang benar-benar berpihak kepada petani atau propetani dan prokedaulatan pangan.

“Salah satu tokoh yang saat ini muncul ke permukaan dengan kebijakan-kebijakan dan sikap yang menurut kami cukup berpihak kepada petani adalah Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi,” katanya.

Dengan memunculkan tokoh-tokoh pemimpin pro terhadap petani dan kedaulatan pangan, dia berharap keberlangsungan kehidupan pertanian di Indonesia diharapkan akan terus terjaga dan terpelihara.

PPMY, lanjut Eko, sudah lama melakukan kajian dan pengamatan untuk mencari sosok yang tepat guna menyelamatkan pertanian. Bagi PPMY, sosok TGB dinilai sangat layak untuk mendapat kesempatan menunjukkan kiprahnya di dunia pertanian.

Pertama, dari sisi keberpihakan, TGB mulai menunjukkan fenomena munculnya pemimpin muda yang cukup memberikan perhatian, bukan saja pada bidang pertanian melainkan pada sisi kedaulatan pangan.

“Pernyataan TGB yang mengkritik langkah pemerintah pusat yang membuka keran impor beras dan jagung merupakan sebuah kejutan tersendiri. Dari sisi ini bisa dilihat TGB mampu menunjukkan keberpihakannya terhadap produksi pangan lokal dengan menolak impor,” tutur Eko.

Ketika pemerintah pusat memutuskan untuk melakukan impor beras, dan beras impor itu hendak dimasukkan ke NTB, kata dia, TGB menolak.

Dia bahkan berani meminta pemerintah pusat lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan impor beras, dan mengingatkan pemerintah pusat agar tidak mendemoralisasi petani dengan impor.

TGB juga dinilai berani bersikap kritis terhadap pemerintah pusat terkait impor jagung. TGB protes karena jagung petani dihargai Bulog Rp2.000 hingga Rp2.500 per kg. Namun, ternyata Bulog justru impor jagung dengan harga Rp3.000 per kg.

TGB juga melontarkan kritikan tajam menyangkut bantuan langsung pemerintah, misalnya Beras Miskin (Raskin) yang dinilai tidak efektif, bahkan bentuk pembodohan kepada masyarakat.

“Saya kira saat ini NTB menjadi salah satu yang terdepan dalam menjadikan sektor pertanian (di samping pariwisata) sebagai andalan dalam memacu pertumbuhan eknomi. Di NTB, sektor pertanian mampu memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi NTB sebesar 24 persen. Besarnya sumbangsih dari sektor pertanian inilah yang menjadikan Provinsi NTB sebagai daerah penopang swasembada pangan nasional,” tutur Eko.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0620 seconds (0.1#10.140)