Mahasiswa Asing
A
A
A
Handa Abidin, PhD
Wakil Rektor Bidang Komunikasi dan Kerja Sama President University
JUMLAH mahasiswa asing di Indonesia masih sangat sedikit. Pada tahun 2016 hanya tercatat kurang dari 7.000 surat izin belajar yang dikeluarkan oleh pemerintah (www.koran-sindo.com, 15/5/2017). Hal ini cukup mengecewakan mengingat Indonesia memiliki peluang sangat besar untuk meningkatkan jumlah mahasiswa asing secara signifikan.
Tidak perlu jauh-jauh membandingkan dengan Amerika Serikat yang total mahasiswa asingnya sudah sampai di atas 1.000.000 pada periode 2015/2016 (Institute of International Education, 2016). Dibandingkan Malaysia saja Indonesia sudah tertinggal sangat jauh. Jumlah mahasiswa asing di Malaysia pada 2014 telah menembus lebih dari 108.000 dengan target 250.000 di tahun 2025 (Kementerian Pendidikan Malaysia, 2015).
Salah satu komponen menuju world class university adalah seberapa besar rasio mahasiswa asing di suatu universitas. Memang betul komponen ini dihargai oleh pemeringkat universitas dunia seperti Quacquarelli Symonds (QS) hanya sebesar 5% dan Times Higher Education lebih kecil lagi yaitu 2,5%. Namun demikian dipilihnya suatu universitas oleh banyak mahasiswa asing dapat dikatakan merupakan salah satu bukti universitas tersebut unggul di persaingan internasional. Hadirnya mahasiswa asing juga akan meningkatkan reputasi internasional suatu universitas.
Keberadaan mahasiswa asing diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan mendatangkan keuntungan bagi perguruan tinggi. Pertama , mahasiswa Indonesia dapat merasakan lingkungan internasional dan memiliki pergaulan internasional tanpa harus ke luar negeri. Kedua , dosen yang mengajar mahasiswa asing dapat meningkatkan kualitas pengajarannya dalam tataran internasional. Ketiga , adanya mahasiswa asing dapat menghasilkan penghasilan tambahan bagi perguruan tinggi. Penghasilan ini dapat dialokasikan untuk misalnya meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen serta fasilitas pendukung terkait.
Selain itu tentu negara dan masyarakat sekitar juga dapat memperoleh keuntungan. Mahasiswa asing akan mengeluarkan biaya hidupnya di Indonesia sehingga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah tersebut secara khusus serta Indonesia secara umum. Mahasiswa asing juga dapat meningkatkan citra daerah sebagai kawasan internasional yang dapat berpotensi menghidupkan ekonomi daerah tersebut.
Mendapatkan Mahasiswa Asing
Peluang Indonesia mendatangkan mahasiswa asing sangat besar. Namun jika tidak ada sesuatu yang dirancang khusus akan sulit untuk memperoleh mahasiswa asing. Diberitakan terdapat sejumlah program studi yang menjadi minat mahasiswa asing dan dari mana saja tempat mayoritas mahasiswa asing di Indonesia berasal (www.koran-sindo.com, 15/5/2017). Apabila perguruan tinggi telah memiliki program tersebut (antara lain manajemen dan teknik sipil) dan ingin merekrut atau menambah jumlah mahasiswa asing maka perguruan tinggi perlu segera menginternasionalisasi program tersebut.
Kualitas program tersebut termasuk kurikulum dan dosen tentunya perlu ditingkatkan sampai pada tahap internasional. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar harus dilakukan. Jika suatu program hanya terbatas menggunakan bahasa Indonesia saja sebagai bahasa pengantar, hal ini akan membatasi calon mahasiswa asing yang tidak dapat berbahasa Indonesia dan ingin mendalami ilmu di luar bahasa Indonesia.
Identifikasi program yang menarik minat mahasiswa asing serta negara baru potensial yang dapat mendatangkan mahasiswa asing perlu juga dikerjakan dengan serius. Perguruan tinggi harus berani membuka program progresif yang menarik minat mahasiswa asing. Pemerintah pun diharapkan dapat mendukung pembukaan program tersebut. Kita harus dapat mengetahui apa yang bisa pendidikan tinggi di Indonesia tawarkan untuk dunia dan membuat mahasiswa asing dari berbagai negara datang untuk kuliah di Indonesia.
Selain itu fasilitas pendukung di lingkungan perguruan tinggi dan sekitarnya sangat penting. Dukungan semua pihak terkait termasuk dosen dan mahasiswa serta masyarakat sekitar terhadap mahasiswa asing juga akan membuat mahasiswa asing merasa nyaman kuliah di Indonesia. Ketidaknyamanan mahasiswa asing kuliah di Indonesia akan berdampak susah berkembangnya jumlah mahasiswa asing di Indonesia.
Dukungan Pemerintah
Pemerintah telah melakukan sejumlah hal positif yang dapat menarik minat mahasiswa asing untuk kuliah di Indonesia. Salah satu hal penting yang telah dilakukan adalah komitmen Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti serta Ditjen Imigrasi Kemenkumham untuk mempercepat proses perizinan dan administrasi mahasiswa asing untuk kuliah di Indonesia (www.koran-sindo.com, 15/5/2017). Kita tidak ingin masalah birokrasi menjadi penghambat peningkatan jumlah mahasiswa asing di Indonesia.
Selain itu program beasiswa belajar bahasa dan budaya Indonesia untuk warga negara asing, yaitu Darmasiswa yang diselenggarakan oleh Kemdikbud bekerja sama dengan Kemenlu juga secara positif dapat meningkatkan peluang mahasiswa asing untuk melanjutkan kuliah di jenjang pendidikan tinggi pada perguruan tinggi Indonesia. Diharapkan ke depannya program ini dapat semakin terintegrasi dengan agenda perekrutan mahasiswa asing, khususnya di jenjang pendidikan tinggi.
Pemerintah tentu diharapkan dapat meningkatkan pemberian bantuan konsultasi dan pemberian dana kepada perguruan tinggi dalam upaya internasionalisasi program serta peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas pendukung di perguruan tinggi.
Hal lain yang perlu ditingkatkan antara lain adalah kegiatan promosi oleh pemerintah. Salah satu langkah strategis adalah dengan meningkatkan keaktifan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mempromosikan pendidikan tinggi Indonesia baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Banyak hal teknis dapat dilakukan secara cepat. Misalnya di dalam situs resmi seluruh KBRI diperlukan menu khusus yang mempromosikan pendidikan tinggi Indonesia. Di dalam menu ini perlu dijelaskan antara lain keunggulan kuliah di Indonesia, cara mendaftar kuliah di Indonesia, dan keterangan mengenai perguruan tinggi Indonesia yang siap menerima mahasiswa asing.
Selain itu duta besar Indonesia beserta jajarannya dapat langsung mempromosikan pendidikan tinggi Indonesia kepada pihak terkait pada setiap kegiatan yang relevan. Aktivitas promosi juga dapat dilakukan dengan pembukaan jam konsultasi khusus oleh pihak KBRI untuk tanya-jawab mengenai kuliah di Indonesia. Penyelenggaraan pameran perguruan tinggi Indonesia oleh KBRI serta pemberian dukungan kepada perguruan tinggi Indonesia untuk mengikuti pameran pendidikan internasional di negara tempat KBRI berada juga merupakan hal penting untuk dilakukan. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan KBRI diharapkan dapat menghasilkan kekuatan prima untuk menarik mahasiswa asing ke Indonesia.
Wakil Rektor Bidang Komunikasi dan Kerja Sama President University
JUMLAH mahasiswa asing di Indonesia masih sangat sedikit. Pada tahun 2016 hanya tercatat kurang dari 7.000 surat izin belajar yang dikeluarkan oleh pemerintah (www.koran-sindo.com, 15/5/2017). Hal ini cukup mengecewakan mengingat Indonesia memiliki peluang sangat besar untuk meningkatkan jumlah mahasiswa asing secara signifikan.
Tidak perlu jauh-jauh membandingkan dengan Amerika Serikat yang total mahasiswa asingnya sudah sampai di atas 1.000.000 pada periode 2015/2016 (Institute of International Education, 2016). Dibandingkan Malaysia saja Indonesia sudah tertinggal sangat jauh. Jumlah mahasiswa asing di Malaysia pada 2014 telah menembus lebih dari 108.000 dengan target 250.000 di tahun 2025 (Kementerian Pendidikan Malaysia, 2015).
Salah satu komponen menuju world class university adalah seberapa besar rasio mahasiswa asing di suatu universitas. Memang betul komponen ini dihargai oleh pemeringkat universitas dunia seperti Quacquarelli Symonds (QS) hanya sebesar 5% dan Times Higher Education lebih kecil lagi yaitu 2,5%. Namun demikian dipilihnya suatu universitas oleh banyak mahasiswa asing dapat dikatakan merupakan salah satu bukti universitas tersebut unggul di persaingan internasional. Hadirnya mahasiswa asing juga akan meningkatkan reputasi internasional suatu universitas.
Keberadaan mahasiswa asing diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan mendatangkan keuntungan bagi perguruan tinggi. Pertama , mahasiswa Indonesia dapat merasakan lingkungan internasional dan memiliki pergaulan internasional tanpa harus ke luar negeri. Kedua , dosen yang mengajar mahasiswa asing dapat meningkatkan kualitas pengajarannya dalam tataran internasional. Ketiga , adanya mahasiswa asing dapat menghasilkan penghasilan tambahan bagi perguruan tinggi. Penghasilan ini dapat dialokasikan untuk misalnya meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen serta fasilitas pendukung terkait.
Selain itu tentu negara dan masyarakat sekitar juga dapat memperoleh keuntungan. Mahasiswa asing akan mengeluarkan biaya hidupnya di Indonesia sehingga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah tersebut secara khusus serta Indonesia secara umum. Mahasiswa asing juga dapat meningkatkan citra daerah sebagai kawasan internasional yang dapat berpotensi menghidupkan ekonomi daerah tersebut.
Mendapatkan Mahasiswa Asing
Peluang Indonesia mendatangkan mahasiswa asing sangat besar. Namun jika tidak ada sesuatu yang dirancang khusus akan sulit untuk memperoleh mahasiswa asing. Diberitakan terdapat sejumlah program studi yang menjadi minat mahasiswa asing dan dari mana saja tempat mayoritas mahasiswa asing di Indonesia berasal (www.koran-sindo.com, 15/5/2017). Apabila perguruan tinggi telah memiliki program tersebut (antara lain manajemen dan teknik sipil) dan ingin merekrut atau menambah jumlah mahasiswa asing maka perguruan tinggi perlu segera menginternasionalisasi program tersebut.
Kualitas program tersebut termasuk kurikulum dan dosen tentunya perlu ditingkatkan sampai pada tahap internasional. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar harus dilakukan. Jika suatu program hanya terbatas menggunakan bahasa Indonesia saja sebagai bahasa pengantar, hal ini akan membatasi calon mahasiswa asing yang tidak dapat berbahasa Indonesia dan ingin mendalami ilmu di luar bahasa Indonesia.
Identifikasi program yang menarik minat mahasiswa asing serta negara baru potensial yang dapat mendatangkan mahasiswa asing perlu juga dikerjakan dengan serius. Perguruan tinggi harus berani membuka program progresif yang menarik minat mahasiswa asing. Pemerintah pun diharapkan dapat mendukung pembukaan program tersebut. Kita harus dapat mengetahui apa yang bisa pendidikan tinggi di Indonesia tawarkan untuk dunia dan membuat mahasiswa asing dari berbagai negara datang untuk kuliah di Indonesia.
Selain itu fasilitas pendukung di lingkungan perguruan tinggi dan sekitarnya sangat penting. Dukungan semua pihak terkait termasuk dosen dan mahasiswa serta masyarakat sekitar terhadap mahasiswa asing juga akan membuat mahasiswa asing merasa nyaman kuliah di Indonesia. Ketidaknyamanan mahasiswa asing kuliah di Indonesia akan berdampak susah berkembangnya jumlah mahasiswa asing di Indonesia.
Dukungan Pemerintah
Pemerintah telah melakukan sejumlah hal positif yang dapat menarik minat mahasiswa asing untuk kuliah di Indonesia. Salah satu hal penting yang telah dilakukan adalah komitmen Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti serta Ditjen Imigrasi Kemenkumham untuk mempercepat proses perizinan dan administrasi mahasiswa asing untuk kuliah di Indonesia (www.koran-sindo.com, 15/5/2017). Kita tidak ingin masalah birokrasi menjadi penghambat peningkatan jumlah mahasiswa asing di Indonesia.
Selain itu program beasiswa belajar bahasa dan budaya Indonesia untuk warga negara asing, yaitu Darmasiswa yang diselenggarakan oleh Kemdikbud bekerja sama dengan Kemenlu juga secara positif dapat meningkatkan peluang mahasiswa asing untuk melanjutkan kuliah di jenjang pendidikan tinggi pada perguruan tinggi Indonesia. Diharapkan ke depannya program ini dapat semakin terintegrasi dengan agenda perekrutan mahasiswa asing, khususnya di jenjang pendidikan tinggi.
Pemerintah tentu diharapkan dapat meningkatkan pemberian bantuan konsultasi dan pemberian dana kepada perguruan tinggi dalam upaya internasionalisasi program serta peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas pendukung di perguruan tinggi.
Hal lain yang perlu ditingkatkan antara lain adalah kegiatan promosi oleh pemerintah. Salah satu langkah strategis adalah dengan meningkatkan keaktifan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mempromosikan pendidikan tinggi Indonesia baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Banyak hal teknis dapat dilakukan secara cepat. Misalnya di dalam situs resmi seluruh KBRI diperlukan menu khusus yang mempromosikan pendidikan tinggi Indonesia. Di dalam menu ini perlu dijelaskan antara lain keunggulan kuliah di Indonesia, cara mendaftar kuliah di Indonesia, dan keterangan mengenai perguruan tinggi Indonesia yang siap menerima mahasiswa asing.
Selain itu duta besar Indonesia beserta jajarannya dapat langsung mempromosikan pendidikan tinggi Indonesia kepada pihak terkait pada setiap kegiatan yang relevan. Aktivitas promosi juga dapat dilakukan dengan pembukaan jam konsultasi khusus oleh pihak KBRI untuk tanya-jawab mengenai kuliah di Indonesia. Penyelenggaraan pameran perguruan tinggi Indonesia oleh KBRI serta pemberian dukungan kepada perguruan tinggi Indonesia untuk mengikuti pameran pendidikan internasional di negara tempat KBRI berada juga merupakan hal penting untuk dilakukan. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan KBRI diharapkan dapat menghasilkan kekuatan prima untuk menarik mahasiswa asing ke Indonesia.
(mhd)