Menuju Kejayaan Peradaban Indonesia

Senin, 19 Desember 2016 - 07:32 WIB
Menuju Kejayaan Peradaban...
Menuju Kejayaan Peradaban Indonesia
A A A
Prof Ir Dwikorita Karnawati MSc PhD
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM)

SEBAGAI Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan, Universitas Gadjah Mada (UGM) hadir untuk menjaga keberlangsungan dan muruah negeri, sekaligus mengembangkan dan melestarikan sumber ilmu pengetahuan dan kebudayaan untuk disebarluaskan ke seluruh penjuru Tanah Air dan dunia.

Indonesia kaya dengan biodiversitas dan keanekaragaman hayati unggul, dengan kedalaman ilmu-ilmu Nusantara, seperti yang ditemukan dalam berbagai kebudayaan, seperti wayang sebagai nasihat (pitutur), gamelan yang memiliki dasar ilmu fisika bunyi adiluhung, konstruksi Nusantara seperti pemanfaatan bambu dan ijuk, dan ilmu bercocok tanam berbasis sistem rasi bintang.

Indonesia juga memiliki kekayaan Bumi mulai dari lautan, gunung api, geotermal, serta flora dan fauna. Semua kekayaan tersebut dapat dikembangkan untuk kesejahteraan umat manusia di masa depan untuk memenuhi kecukupan pangan, kesehatan, dan energi. Itu semua harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan ilmu pengetahuan, inovasi teknologi, dan sumber daya manusia UGM yang tangguh di masa depan untuk mewujudkan kemajuan peradaban bangsa.

Berbagai persoalan bangsa yang dihadapi saat ini, seperti kemiskinan hingga terbatasnya infrastruktur pendukung pendidikan menjadi salah satu pertimbangan bagi UGM untuk mengembangkan dirinya. Proses yang berlangsung di UGM harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk menjadikan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia sebagai peluang mengawali perbaikan serta melakukan langkah dan lompatan strategis.

Berbagai persoalan di tingkat hilir yang terjadi di masyarakat akan mampu diatasi oleh UGM dengan kerja nyata. Respons UGM harus cepat dalam mengatasi dinamika dan perubahan di masyarakat. UGM hadir dan menjadi bagian dari realitas masyarakat.

Sebagai Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan, UGM adalah mata air ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang tiada habisnya untuk dikembangkan demi mengatasi permasalahan dalam dinamika masyarakat, mengantisipasi tantangan, serta memimpin dan menggerakkan kemajuan peradaban sepanjang zaman.

Untuk menyikapi berbagai persoalan bangsa tersebut, UGM mulai membangun alur baru dan tidak hanya mengikuti arus perubahan yang terjadi. Peluang terbuka bagi UGM untuk menjalankan peran sebagai agen perubahan dan agen pembangunan yang bisa membawa keadaan negeri ini ke arah lebih baik dengan tetap bertumpu pada khittahTridharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kekuatan bidang keilmuan yang bersifat multidisiplin yang dimiliki UGM adalah modal dasar yang dapat digunakan sebagai pangkalan atau hub dalam melakukan riset dan inovasi yang membawa lompatan kinerja dan daya saing. Untuk maksud tersebut, satu hal yang dibutuhkan oleh UGM kini adalah bersama-sama berupaya membangun kultur inovasi yang ditopang kepercayaan publik dan semangat gotong-royong dari seluruh pemangku kepentingan. Pemaknaan kembali atas budaya gotong-royong lintasbidang dan lintasilmu inilah yang merupakan inti spirit socio-entrepreneurial yang diusung oleh Universitas bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Terkait pengembangan sebagai pelopor perguruan tinggi nasional, UGM akan terus mendorong agar menjadi institusi yang memimpin, terdepan, dan berinisiatif. Berkelas dunia memiliki makna bereputasi global dan karyanya mendunia.

Unggul mencerminkan kompetensi yang tinggi dan kompetitif. Inovatif dijabarkan sebagai nilai yang ditandai dengan kejelian melihat peluang, cepat merespons dengan karya dan tindakan yang tepat. Mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan ditandai dengan karya-karya dan kinerja yang diarahkan untuk kepentingan bangsa dan kemanusiaan.

UGM yang memiliki predikat sebagai Universitas nDeso (University of the Village), memiliki tanggung jawab dan peran yang sangat besar dalam membawa kejayaan Nusantara di kancah dunia melalui pembangunan wilayah perdesaan berbasis pengetahuan.

Sejak awal berdirinya, UGM telah menyerukan, pembangunan Indonesia haruslah dimulai dari daerah perdesaan. Akses pendidikan seluas-luasnya telah terbuka bagi saudara-saudara kita yang berasal dari wilayah perdesaan, maupun wilayah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan).

Kontribusi UGM dirasakan akan semakin besar apabila mampu memperkaya metode dalam penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan nilai-nilai UGM. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi bagi UGM menjadi suatu cara yang terukur, terstruktur, dinamis, dan kaya untuk mewujudkan UGM menjadi rujukan bangsa sekaligus memimpin dunia.

Pembangunan desa-desa di segenap penjuru Nusantara merupakan salah satu tanggung jawab UGM sebagai Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan. Mata air pengetahuan harus mengalir ke segenap pelosok Nusantara dan penjuru dunia.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0925 seconds (0.1#10.140)