Isi Kemerdekaan dengan Teknologi

Sabtu, 29 Agustus 2015 - 10:32 WIB
Isi Kemerdekaan dengan...
Isi Kemerdekaan dengan Teknologi
A A A
Pada kolom Analisis di KORAN SINDO edisi Rabu 26 Agustus, Dinna Wisnu mengungkapkan keterkejutannya atas kebijakan devaluasi oleh Pemerintah China.

Kala Indonesia sangat berharap nilai rupiah dapat menguat saat menghadapi hantaman dolar, China malah ingin menurunkan nilai mata uangnya. Pemerintah China tentu memiliki alasan atas kebijakannya, yaitu untuk mendukung penjualan dari setiap barang hasil produksi dari negara itu.

Andai mata uang China pada level serendah rupiah sekarang atau Indonesia memiliki kapasitas produksi seperti China saat ini, tentu kondisinya menjadi lebih sederhana, khususnya ketika berandai atas kapasitas produksi Indonesia. Seharusnya nilai rupiah yang rendah dapat menjadi keuntungan ketika Indonesia mampu menghasilkan barang jadi yang kemudian diekspor.

Namun yang sekarang terjadi adalah Indonesia hanya mengekspor barang mentah, karet misalnya, yang penjualannya bergantung pada hasil penjualan produk jadinya. Sebenarnya Indonesia mampu menghasilkan suatu barang jadi tertentu karena Indonesia memiliki bahan mentahnya, entah itu bahan mentah dari perkebunan, pertambangan, atau perminyakan.

Sayangnya ketersediaan barang mentah ini tidak diimbangi dengan penguasaan teknologi kekinian sehingga kita tidak dapat berimprovisasi mengolahnya menjadi suatu barang tertentu. Dalam mengisi kemerdekaan, alangkah baiknya jika kita menambah fokus pada penguasaan teknologi serta pengaplikasiannya.

Hal tersebut mampu berdampak secara signifikan bagi negara mengingat pada konteks kekinian, adanya globalisasi dan MEA menuntut setiap negara memiliki kapabilitas di bidang manufaktur. Penambahan fokus ini nantinya dapat berwujud pada sayembara teknologi di kalangan mahasiswa misalnya, memberikan kesempatan bagi mereka untuk menghasilkan gagasan revolusioner dan membantu gagasan tersebut untuk terealisasi secara konkret.

Ada banyak cara untuk merealisasi hasil sayembara secara konkret. Pertama adalah membantu mereka untuk mengurus hak paten atas ciptaannya. Langkah konkret berikutnya yang dapat dilakukan adalah pemberian kucuran dana agar teknologi temuan mereka mampu memasuki pasar.

Ini menjadi hal penting mengingat teknologi populer dan berpengaruh saat ini seperti Google dan Facebook lahir karena mendapat suntikan dana. Tidak dapat dibayangkan jika kedua teknologi tersebut urung mendapat dana, kita mungkin mengalami kesulitan ketika berkomunikasi saat ini.

Mengingat Indonesia sedang mengalami masalah di bidang ekonomi saat ini, sebagai warga negara yang wajib mengisi kemerdekaan, alangkah baiknya jika kita menambahkan fokus sejenak pada bidang teknologi karena dengan teknologilah kesejahteraan dapat diraih pada era kekinian.

BAYU SURYO WIRANTO
Mahasiswa JurusanTeknik Elektro, FakultasTeknik, Aktivis HMI, Anggota Lembaga Kajian Mahasiswa UNJ Universitas Negeri Jakarta
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0967 seconds (0.1#10.140)