Tiga Poros di Pilpres 2024 Dinilai Rasional dan Memungkinkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga poros dalam peta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ( Pilpres ) 2024 dinilai rasional dan sangat memungkinkan. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin pun membeberkan alasannya.
“Pertama, karena jika hanya dua poros, maka polarisasi atau pertarungan keras akan terjadi,” ujar Ujang kepada SINDOnews, Minggu (17/10/2021).
Dia menambahkan, rakyat bisa terpecah lagi hanya gara-gara pilpres yang hanya diikuti oleh dua pasangan calon. “Kedua, perlu poros ketiga, atau poros alternatif. Selain agar rakyat banyak diberikan pilihan figur capres dan cawapres, juga agar pertarungan di pilpres tidak terlalu keras, ada poros pemecah ombak atau gelombang,” kata Ujang.
Ujang menilai desain Pilpres 2024 akan menarik dan rasional jika bisa diikuti tiga poros . Namun, kata dia, poros ketiga harus mencari figur yang memiliki elektabilitas tinggi, agar kemungkinan menangnya besar.
“Jangan juga memaksakan mencalonkan ketumnya masing-masing, padahal elektabilitasnya tak menjual. Jadi, poros ketiga itu sangat mungkin. Entah poros gabungan nasionalis-Islam atau poros partai-partai Islam,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Baidowi menginginkan hadirnya tiga poros dalam peta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 . Oleh karena itu, partainya sejak dini membuka peluang untuk berkoalisi dengan sejumlah partai politik.
“Pertama, karena jika hanya dua poros, maka polarisasi atau pertarungan keras akan terjadi,” ujar Ujang kepada SINDOnews, Minggu (17/10/2021).
Dia menambahkan, rakyat bisa terpecah lagi hanya gara-gara pilpres yang hanya diikuti oleh dua pasangan calon. “Kedua, perlu poros ketiga, atau poros alternatif. Selain agar rakyat banyak diberikan pilihan figur capres dan cawapres, juga agar pertarungan di pilpres tidak terlalu keras, ada poros pemecah ombak atau gelombang,” kata Ujang.
Ujang menilai desain Pilpres 2024 akan menarik dan rasional jika bisa diikuti tiga poros . Namun, kata dia, poros ketiga harus mencari figur yang memiliki elektabilitas tinggi, agar kemungkinan menangnya besar.
“Jangan juga memaksakan mencalonkan ketumnya masing-masing, padahal elektabilitasnya tak menjual. Jadi, poros ketiga itu sangat mungkin. Entah poros gabungan nasionalis-Islam atau poros partai-partai Islam,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Baidowi menginginkan hadirnya tiga poros dalam peta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 . Oleh karena itu, partainya sejak dini membuka peluang untuk berkoalisi dengan sejumlah partai politik.
(rca)