Mengenal Jenderal TNI yang Berasal dari Marga Batak Silalahi
loading...
A
A
A
Usia yang tidak muda lagi membuat kesehatannya melemah, Sudi menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 25 Oktober 2021 pukul 23.50 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta.
Baca juga : 5 Jenderal TNI Bermarga Batak Simanjuntak Berkarier Cemerlang, Terakhir Panglima Kostrad
2. Tiopan Bernhard Silalahi
Letnan Jenderal TNI (HOR) (Purn) Tiopan Bernhard Silalahi, atau yang akrab disapa TB, lahir di Pematang Siantar 17 April 1938. Sejak kecil ia hidup mandiri dan sederhana, hal ini dikarenakan TB silalahi ditinggal ayahnya sejak usia 5 tahun.
Sepanjang usia remaja TB hanya bergantung hidup dengan ibunya saja, sehingga ia harus mengubur mimpinya ketika selesai kuliah ingin mengambil jurusan Arsitek di ITB. Hal ini dikarenakan pada kala itu ia tidak memungkinkan untuk meminta biaya kuliah yang mahal karena sulitnya perekonomian keluarga.
Kemudian TB memilih Akademi Militer Nasional ( AMN ) di Magelang yang sedang membuka kesempatan untuk pemuda Indonesia untuk mengikuti pendidikan militer, dan TB. Silalahi berhasil lolos seleksi, sehingga resmi tergabung dalam Taruna Militer mulai 1958 hingga 1961.
Sejak berkarier di dunia militer Jenderal bintang tiga ini berhasil menduduki jabatan penting seperti Dan Yonkav 8/Kostrad (1972), Camp Commandant UNEF/HQ, Cairo/Mesir (1974), Dosen Seskoad (1975), Kodam VII/Diponegoro (1982), Asrena Kasad (1986), Dosen Senior Lemhannas (2000) dan Dosen Tamu SESKO ABRI, SESKOAD, SESKOAL, SESKOAU, SESPIM POLRI (2000).
Selain sukses sebagai Jenderal TNI, TB Silalahi juga sukses di beberapa jabatan penting negara seperti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993-1998), Penasehat Khusus Presiden RI (2004-2006), Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hankam (2006-2010) dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (2008-2010).
Baca juga : 5 Jenderal TNI Bermarga Batak Simanjuntak Berkarier Cemerlang, Terakhir Panglima Kostrad
2. Tiopan Bernhard Silalahi
Letnan Jenderal TNI (HOR) (Purn) Tiopan Bernhard Silalahi, atau yang akrab disapa TB, lahir di Pematang Siantar 17 April 1938. Sejak kecil ia hidup mandiri dan sederhana, hal ini dikarenakan TB silalahi ditinggal ayahnya sejak usia 5 tahun.
Sepanjang usia remaja TB hanya bergantung hidup dengan ibunya saja, sehingga ia harus mengubur mimpinya ketika selesai kuliah ingin mengambil jurusan Arsitek di ITB. Hal ini dikarenakan pada kala itu ia tidak memungkinkan untuk meminta biaya kuliah yang mahal karena sulitnya perekonomian keluarga.
Kemudian TB memilih Akademi Militer Nasional ( AMN ) di Magelang yang sedang membuka kesempatan untuk pemuda Indonesia untuk mengikuti pendidikan militer, dan TB. Silalahi berhasil lolos seleksi, sehingga resmi tergabung dalam Taruna Militer mulai 1958 hingga 1961.
Sejak berkarier di dunia militer Jenderal bintang tiga ini berhasil menduduki jabatan penting seperti Dan Yonkav 8/Kostrad (1972), Camp Commandant UNEF/HQ, Cairo/Mesir (1974), Dosen Seskoad (1975), Kodam VII/Diponegoro (1982), Asrena Kasad (1986), Dosen Senior Lemhannas (2000) dan Dosen Tamu SESKO ABRI, SESKOAD, SESKOAL, SESKOAU, SESPIM POLRI (2000).
Selain sukses sebagai Jenderal TNI, TB Silalahi juga sukses di beberapa jabatan penting negara seperti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993-1998), Penasehat Khusus Presiden RI (2004-2006), Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hankam (2006-2010) dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (2008-2010).
(bim)