Kasim, Anak Medan yang Sukses Membuka Restoran di Kanada
loading...
A
A
A
KANADA - Awalnya Kasim cuma iseng membuka restoran yang menyajikan makanan Indonesia di Kota Edmonton, Kanada , 20 tahun lalu. Pelanggannya mula-mula pun hanya empat keluarga asal Indonesia dan beberapa mahasiswa yang bermukim di Ibu Kota Provinsi Alberta itu.
baca juga: Pemerintah Dorong WNI Belajar di Kanada
Ternyata, restoran vegie bernama Padmanadi itu justru berkembang pesat dan memiliki ribuan pelanggan dari berbagai suku bangsa kini. Bahkan, karena masyarakat di kota yang berada di bagian utara Kanada ini menyukai menu-menu khas Nusantara, Kasim pun membuka cabang restorannya di kawasan selatan kota Edmonton. Adapun pusat restorannya berada di pusat kota alias downtown kota, yang berpenduduk sekitar 1,5 juta.
“Saya menjalankan usaha ini seperti bisnis yang dilakukan rumah makan padang di Indonesia, yakni tidak pakai promosi, melainkan dari mulut ke mulut saja. Lewat teman-teman saja. Ternyata orang-orang di sini menyukai menu kita seperti rendang, kari ayam, sate ayam, gado-gado, bakmi jawa, teh jahe, dan beberapa lainnya,” katanya dibincangi KORAN SINDO di Edmonton, baru-baru ini.
baca juga: Masyarakat Indonesia di Kanada Peringati Maulid Nabi
Lantaran banyak pelanggan yang datang, membuat pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 62, tahun lalu ini, mengurungkan niatnya untuk pensiun. Tadinya, Kasim pindah ke Kanada pada 2002 untuk membesarkan kedua putrinya sembari menikmati hari tua. “Waktu itu saya diajak teman ke sini, dan tidak ada rencana membuka restoran. Dua bulan kemudian, iseng-iseng saya buka restoran untuk orang Indonesia saja,” imbuh dia.
Kasim menyewa sebuah toko yang berukuran sedang di dekat kawasan bisnis di pusat kota Edmonton. Pengalamannya membuka restoran di Jakarta pun dipraktikkannya di Kanada. Sebenarnya membuka usaha kuliner di kota ini penuh risiko. Pada 2002, Edmonton adalah kota kecil dengan populasi sekitar 600.000 orang. Bahkan, menurut dia, sekitar pukul 06.00 sore, kota yang terkenal dengan penghasil minyak ini sudah sepi. Tetapi ternyata pelanggan mulai berdatangan. Dan tak hanya warga Indonesia, mahasiswa asing pun menyukai menu restorannya.
baca juga: 3 Harta Karun Indonesia yang Diekspor ke Kanada
baca juga: Pemerintah Dorong WNI Belajar di Kanada
Ternyata, restoran vegie bernama Padmanadi itu justru berkembang pesat dan memiliki ribuan pelanggan dari berbagai suku bangsa kini. Bahkan, karena masyarakat di kota yang berada di bagian utara Kanada ini menyukai menu-menu khas Nusantara, Kasim pun membuka cabang restorannya di kawasan selatan kota Edmonton. Adapun pusat restorannya berada di pusat kota alias downtown kota, yang berpenduduk sekitar 1,5 juta.
“Saya menjalankan usaha ini seperti bisnis yang dilakukan rumah makan padang di Indonesia, yakni tidak pakai promosi, melainkan dari mulut ke mulut saja. Lewat teman-teman saja. Ternyata orang-orang di sini menyukai menu kita seperti rendang, kari ayam, sate ayam, gado-gado, bakmi jawa, teh jahe, dan beberapa lainnya,” katanya dibincangi KORAN SINDO di Edmonton, baru-baru ini.
baca juga: Masyarakat Indonesia di Kanada Peringati Maulid Nabi
Lantaran banyak pelanggan yang datang, membuat pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 62, tahun lalu ini, mengurungkan niatnya untuk pensiun. Tadinya, Kasim pindah ke Kanada pada 2002 untuk membesarkan kedua putrinya sembari menikmati hari tua. “Waktu itu saya diajak teman ke sini, dan tidak ada rencana membuka restoran. Dua bulan kemudian, iseng-iseng saya buka restoran untuk orang Indonesia saja,” imbuh dia.
Kasim menyewa sebuah toko yang berukuran sedang di dekat kawasan bisnis di pusat kota Edmonton. Pengalamannya membuka restoran di Jakarta pun dipraktikkannya di Kanada. Sebenarnya membuka usaha kuliner di kota ini penuh risiko. Pada 2002, Edmonton adalah kota kecil dengan populasi sekitar 600.000 orang. Bahkan, menurut dia, sekitar pukul 06.00 sore, kota yang terkenal dengan penghasil minyak ini sudah sepi. Tetapi ternyata pelanggan mulai berdatangan. Dan tak hanya warga Indonesia, mahasiswa asing pun menyukai menu restorannya.
baca juga: 3 Harta Karun Indonesia yang Diekspor ke Kanada