Masyarakat Indonesia di Kanada Peringati Maulid Nabi

Selasa, 02 November 2021 - 05:54 WIB
loading...
Masyarakat Indonesia di Kanada Peringati Maulid Nabi
Imam Masjid Sayed Khadija DR Hamid Slimi berfoto bersama jamaah MIIT seusai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 di Mississauga, Ontario, Kanada, Sabtu (30/10). foto/faisal nasution
A A A
Laporan kontributor KORAN SINDO
Faisal Nasution
Ontario, Kanada

RATUSANumat Islam yang tergabung dalam Masyarakat Islam Indonesia Toronto (MIIT) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1443, di Masjid Sayeda Khadija di Mississauga, Ontario, Kanada, Sabtu (30/10).

Acara yang gelar dengan protokol kesehatan Covid-19 itu diawali pembacaan ayat suci Alquran yang dilantunkan Dea dan saritilawah Daila.Suasana acara nan khusyuk kian penuh haru, karena seusai acara dilakukan pembacaan syahadat kepada seorang wanita asal Mauritus.

baca juga: Alhamdulillah! Masjid Pertama RI di Kanada Resmi Dibuka Hari Ini

Chief Executive Officer (CEO) MIIT Eni Duhan mengatakan, selain mendengarkan kisah ketauladanan Nabi Muhammad, kegiatan ini juga untuk meningkatkan silaturahmi masyarakat Islam Indonesia di kawasan Great Toronto Area (GTA). “Kita berharap dengan pelaksanaan peringatan Maulid Nabi ini ukuwah Islamiah di antara diaspora Indonesia, yang jumlahnya tidak banyak di sini, semakin meningkat,” ujarnya.

Kuasa Usaha Ad Interim Konsulat Jenderal Republik Indonesia ( KJRI) Toronto , Sadikin, dalam sambutannya mengatakan, pentingnya menjaga silaturahmi di antara masyarakat Indonesia di perantauan. “Sebelum tugas di sini, saya pernah bersekolah di sini selama beberapa tahun. Pengalaman saya, ukhuwah Islamiyah masyarakat Indonesia di sini sangat bagus dan aktif saling membantu,” tuturnya.

baca juga: Layanan Publik KJRI Toronto Menuju TOP 45

Sementara itu, Imam Masjid Sayed Khadija Centre Hamid Slimi dalam ceramahnya mengajak para jamaah MIIT untuk mempraktikkan akhlak Nabi Muhammad kepada keluarga masing-masing. Namun, sebelumnya harus lebih dahulu mengenal sosok Nabi Muhammad sejak dilahirkan hingga wafat. “Bagaimana kita bisa meneladani sosok Beliau, bila kita tidak mengenalnya,” ujarnya.

Pria bergelar doktor asal Maroko yang fasih berbahasa Indonesia itu mengungkapkan, memang benar para sahabat tidak pernah memperingati maulid karena memang dalam kesehariannya mereka hidup bersama Rasulullah.

baca juga: Yuni Menang di Festival Film Internasional Toronto 2021, Selamat!

Mereka melihat, mendengar dan berkomunikasi dengan Nabi sehingga bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan umat Islam setelah zaman itu tidak memiliki pengalaman hidup seperti para sahabat dan tabi’in sehingga sangat penting mengenal sosok Nabi.

“Tetapi masyarakat dibingungkan dengan adanya pendapat berbagai pihak yang menyebutkan maulid bid’ah, ini bid’ah dan itu bid’ah. Padahal dengan maulid inilah kita mengenalkan keteladanan Nabi Muhammad kepada keluarga kita,” kata Slimi yang sering melakukan kegiatan dakwah di Indonesia dan Malaysia tersebut.
(ymn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1645 seconds (0.1#10.140)