UMKM dan Pangan: Isu Kuat Ekonomi 2023

Senin, 26 Desember 2022 - 07:22 WIB
loading...
A A A
Sejarah mencatat bahwa UMKM mampu menjadi garda terdepan yang dapat bertahan dan menjadi solusi dalam menghadapi berbagai krisis yang pernah terjadi di Indonesia. Seperti pada 1998, pelaku UMKM mampu menjadi juru selamat ekonomi nasional dengan menjaga roda perekonomian tetap bergerak.

Begitu pun saat ini dalam menghadapi ancaman pelemahan ekonomi dunia, UMKM juga diyakini memiliki peran besar dalam menghadapi tantangan resesi global yang akan terjadi.

ASEAN Investment Report menyebutkan bahwa per September 2022, Indonesia memiliki UMKM dengan jumlah terbanyak di kawasan ASEAN. Pada 2021, UMKM di Indonesia diperkirakan mencapai 65,46 juta unit. Selanjutnya dari jumlah tersebut, UMKM mampu menyerap hingga 97% tenaga kerja, memberi sumbangsih sebesar 60,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dan berkontribusi 14,4% terhadap kegiatan ekspor nasional.

Oleh sebab itu, bukan hal yang mustahil apabila setiap tahunnya sektor ini memberi kontribusi besar dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran. Melalui jumlah UMKM yang selalu bertambah di setiap tahunnya, maka secara tidak langsung jumlah pengangguran akan dapat berkurang dan pertumbuhan ekonomi terdorong meningkat.

Bagi UMKM, menjalankan bisnis di tengah ancaman pelemahan ekonomi dunia memang tak mudah. Mereka perlu bergegas untuk menjaga kesehatan keuangan dengan memperbaiki pencatatan dan laporan keuangan yang selama ini belum tercatat dengan baik. Mereka juga perlu mengembngkan inivasi pada produk-produknya melalui teknologi digital.

Saat ini, percepatan digitalisasi menjadi salah satustrategiutama yang sangat penting dalampengembangan UMKM. Digitalisasi akan mendorong sektor UMKM dapat berkembang secara optimal seiring dengan meluasnya pasar.

Pemerintah terus berupaya mendorong penciptaan nilai ekonomi baru untuk menghadirkan UMKM dalam ekosistem digital. Selain itu, dari sisi pembiayaan, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah metode pembiayaan yang bisa dinikmati pelaku UMKM.

Mendorong Ketahanan Pangan Nasional
Selain menjaga stabilitas roda perekonomian berbasis UMKM, ketahanan pangan menjadi hal penting yang perlu diperhatikan dalam menghadapi tahun depan. Ketidakpastian ekonomi yang masih terjadi berpotensi mempengaruhi pasokan global (supply chain) yang berdampak pada kenaikan harga pangan. Oleh sebab itu, saat ini, mempersiapkan ketersediaan pangan di Indonesia merupakan salah satu langkah penting yang patut menjadi perhatian pemerintah.

Data BPS (2021) mencatat bahwa Indonesia mengimpor sebanyak 407.741 ton beras di tahun 2021, di mana sebagian besar impor beras tersebut berasal dari India sebanyak 215.386 ton. Begitu juga untuk Impor gula, data BPS (2021) mencatat bahwa Indonesia mengimpor gula sebanyak 5,45 juta ton yang sebagain besar berasal dari India.

Demi mengamankan rantai pasok bahan pangan di Indonesia tatkala kondisi rantai pasok dunia yang diperkirakan masih terganggu hingga tahun depan, maka salah satu kunci agar bisa bertahan adalah harus mampu menjaga kondisi rantai pasok pangan nasional dengan mendorong produtivitas pertanian nasional.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1884 seconds (0.1#10.140)