Senjata Assault Rifle Canggih Buatan Pindad yang Mendunia, Nomor 2 Menangkan 11 Kali Kompetisi Tembak
loading...
A
A
A
g. SB-1 V1 Kaliber 7,62 mm
Senapan ini didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan kepolisian, khususnya satuan Sabhara. SB1-V1 mengambil desain dari SS1-V2 yang kemudian dikembangkan untuk dapat menerima munisi dengan kaliber 7,62 x 45 mm. Senjata ini memiliki jarak efektif 300 meter dengan 3 pilihan tembakan yakni tunggal, 3 rounds burst, serta safe.
h. SB1-V2 Kaliber 7,62 mm
Sama seperti SB-1 V1, senapan ini juga untuk memenuhi kebutuhan satuan Sabhara Polri. SB1-V2 merupakan versi carbine dari SB1-V1 dengan laras yang lebih pendek. Berat dengan magasin penuh 3,54 kg dan memiliki jarak tembak efektif 200 meter.
2. Senapan Serbu 2 (SS2)
SS2 merupakan senapan serbu pertama buatan asli Indonesia. Senapan ini merupakan hasil pengembangan yang dilakukan para ahli senjata Pindad untuk menggantikan SS1. Senjata SS2 mulai diproduksi pada 2005 tapi secara bertahap mulai dikirim ke TNI/Polri setahun kemudian.
Senjata SS2 merupakan hasil perbaikan-perbaikan dari generasi sebelumnya. Bobot SS2 juga lebih ringan dibanding SS1 dengan laras lebih panjang dan diklaim lebih akurat. Yang paling menonjol adalah SS2 dapat menembak dalam mode semi otomatis dan full otomatis, fitur yang tidak dimiliki SS1.
Sama seperti pendahulunya, SS2 juga diminati negara lain. Berdasarkan situs Military Today, SS2 diekspor ke Bangladesh pada 2014. Setahun kemudian Brunei Darussalam juga disebut menyetujui pembelian SS2 dari Indonesia. Laporan lain juga menyebut senapan serbu ini juga telah diekspor ke Kamboja, Malaysia, Mali, Oman, Filipina, dan Arab Saudi.
Varian
Senjata SS2 memiliki sejumlah varian. Berikut ini beberapa variannya:
a. SS2-V1 Kaliber 5,56 mm
Senapan serbu ini merupakan varian pertama dari keluarga SS2. Panjang larasnya 460 mm yang dapat mengenai target sejauh 400 meter dengan sangat akurat menggunakan munisi kaliber 5,56 x 45 mm. Berat kosongnya 4,3 kg. Salah satu fitur SS2 adalah charging handle yang akan tertarik ke belakang saat peluru telah habis, pengguna hanya perlu mengganti magasin, kemudian menekan tombol bolt-catch tanpa mengokang, dan senjata pun akan kembali siap untuk ditembakan.
Senapan ini didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan kepolisian, khususnya satuan Sabhara. SB1-V1 mengambil desain dari SS1-V2 yang kemudian dikembangkan untuk dapat menerima munisi dengan kaliber 7,62 x 45 mm. Senjata ini memiliki jarak efektif 300 meter dengan 3 pilihan tembakan yakni tunggal, 3 rounds burst, serta safe.
h. SB1-V2 Kaliber 7,62 mm
Sama seperti SB-1 V1, senapan ini juga untuk memenuhi kebutuhan satuan Sabhara Polri. SB1-V2 merupakan versi carbine dari SB1-V1 dengan laras yang lebih pendek. Berat dengan magasin penuh 3,54 kg dan memiliki jarak tembak efektif 200 meter.
2. Senapan Serbu 2 (SS2)
SS2 merupakan senapan serbu pertama buatan asli Indonesia. Senapan ini merupakan hasil pengembangan yang dilakukan para ahli senjata Pindad untuk menggantikan SS1. Senjata SS2 mulai diproduksi pada 2005 tapi secara bertahap mulai dikirim ke TNI/Polri setahun kemudian.
Senjata SS2 merupakan hasil perbaikan-perbaikan dari generasi sebelumnya. Bobot SS2 juga lebih ringan dibanding SS1 dengan laras lebih panjang dan diklaim lebih akurat. Yang paling menonjol adalah SS2 dapat menembak dalam mode semi otomatis dan full otomatis, fitur yang tidak dimiliki SS1.
Sama seperti pendahulunya, SS2 juga diminati negara lain. Berdasarkan situs Military Today, SS2 diekspor ke Bangladesh pada 2014. Setahun kemudian Brunei Darussalam juga disebut menyetujui pembelian SS2 dari Indonesia. Laporan lain juga menyebut senapan serbu ini juga telah diekspor ke Kamboja, Malaysia, Mali, Oman, Filipina, dan Arab Saudi.
Varian
Senjata SS2 memiliki sejumlah varian. Berikut ini beberapa variannya:
a. SS2-V1 Kaliber 5,56 mm
Senapan serbu ini merupakan varian pertama dari keluarga SS2. Panjang larasnya 460 mm yang dapat mengenai target sejauh 400 meter dengan sangat akurat menggunakan munisi kaliber 5,56 x 45 mm. Berat kosongnya 4,3 kg. Salah satu fitur SS2 adalah charging handle yang akan tertarik ke belakang saat peluru telah habis, pengguna hanya perlu mengganti magasin, kemudian menekan tombol bolt-catch tanpa mengokang, dan senjata pun akan kembali siap untuk ditembakan.