Senjata Assault Rifle Canggih Buatan Pindad yang Mendunia, Nomor 2 Menangkan 11 Kali Kompetisi Tembak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Senjata assault rifle atau senapan serbu canggih buatan PT Pindad diketahui telah mendunia. Beberapa varian senjata tersebut digunakan oleh negara lain untuk memperkuat alat sistem persenjataan (alutsista) militernya.
Sejak berdiri 1983, PT Pindad (Persero) sebagai BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan, memproduksi berbagai jenis senjata, antara lain pistol, senjata laras panjang, senjata mesin, hingga senapan. Setiap senjata yang diproduksi telah lolos uji dan memenuhi standar internasional, salah satunya MIL-STD. Mengutip Eurolab, Standar Pertahanan MIL-STD adalah serangkaian standar yang menetapkan persyaratan teknik dan teknis yang seragam untuk proses, prosedur, praktik, dan metode komersial khusus militer atau secara substansial diubah.
Dengan standar tinggi produksi tersebut, tak heran jika senjata buatan Pindad memiliki akurasi yang baik dan ketahanan di medan perang. Menurut keterangan di situs resmi PT Pindad, beberapa senjata meraih prestasi dalam lomba tembak antar Angkatan Darat se-Asia Tenggara (AARM) dan lomba tembak Angkatan Darat se-Asia Pasifik (ASAM), serta Lomba Tembak tahunan yang diselenggarakan oleh Angkatan Bersenjata Diraja Brunei (BISAM).
Berikut ini senjata assault rifle canggih produksi PT Pindad yang mendunia:
1. Senapan Serbu 1 (SS1)
Senjata SS1 merupakan hasil modifikasi dari FN FNC Belgia. Awalnya, Indonesia membeli senjata 10.000 senapan FNC dari Belgia pada 1982. Indonesia kemudian mengajukan lisensi memproduksi senapan ini secara lokal. Pada 1984 lisensi didapatkan. Pindad kemudian memodifikasi senapan FNC untuk menyesuaikan dengan kondisi iklim hutan.
Berkat para ahli senjata yang dimiliki, Pindad berhasil menciptakan SS1 yang sangat andal di masanya. Mekanisme operasinya menggunakan gas mirip dengan senapan serbu Kalashnikov. Menariknya, senapan ini juga memiliki fitur M16 dan beberapa desain lainnya.
Pada 1991, SS1 buatan Pindad akhirnya resmi menjadi senapan serbu standar Angkatan Bersenjata Indonesia (ABRI), termasuk Polri. Tak digunakan di dalam negeri, SS1 juga diekspor ke sejumlah negara seperti Kamboja, Nigeria, UniEmirat Arab (UEA), dan beberapa negara lain.
Varian
Senjata SS1 memiliki beberapa varian. Berikut ini varian dan spesifikasinya seperti dikutip dari situs Pindad.
a. SS1-V1 Kaliber 5,56 mm
Ini merupakan senapan serbu pertama yang diadopsi langsung dari FN FNC. Senapan ini memiliki berat kosong 4.02 kg dan berat isi 4.38 kg. Dengan munisi 5.56 x 45 mm standar NATO dan panjang laras 449 mm, SS-1 V1 dapat menembak dengan sangat akurat dalam jarak maksimal 400 meter. Mobilitas dalam penggunaan SS1 dapat semakin mudah dengan popor yang dapat dilipat. Jika popornya tetap termasuk varian SS1-V3, sementara jika SS1-V1 ditambah teleskop menjadi varian SS1-V4.
Sejak berdiri 1983, PT Pindad (Persero) sebagai BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan, memproduksi berbagai jenis senjata, antara lain pistol, senjata laras panjang, senjata mesin, hingga senapan. Setiap senjata yang diproduksi telah lolos uji dan memenuhi standar internasional, salah satunya MIL-STD. Mengutip Eurolab, Standar Pertahanan MIL-STD adalah serangkaian standar yang menetapkan persyaratan teknik dan teknis yang seragam untuk proses, prosedur, praktik, dan metode komersial khusus militer atau secara substansial diubah.
Dengan standar tinggi produksi tersebut, tak heran jika senjata buatan Pindad memiliki akurasi yang baik dan ketahanan di medan perang. Menurut keterangan di situs resmi PT Pindad, beberapa senjata meraih prestasi dalam lomba tembak antar Angkatan Darat se-Asia Tenggara (AARM) dan lomba tembak Angkatan Darat se-Asia Pasifik (ASAM), serta Lomba Tembak tahunan yang diselenggarakan oleh Angkatan Bersenjata Diraja Brunei (BISAM).
Berikut ini senjata assault rifle canggih produksi PT Pindad yang mendunia:
1. Senapan Serbu 1 (SS1)
Senjata SS1 merupakan hasil modifikasi dari FN FNC Belgia. Awalnya, Indonesia membeli senjata 10.000 senapan FNC dari Belgia pada 1982. Indonesia kemudian mengajukan lisensi memproduksi senapan ini secara lokal. Pada 1984 lisensi didapatkan. Pindad kemudian memodifikasi senapan FNC untuk menyesuaikan dengan kondisi iklim hutan.
Berkat para ahli senjata yang dimiliki, Pindad berhasil menciptakan SS1 yang sangat andal di masanya. Mekanisme operasinya menggunakan gas mirip dengan senapan serbu Kalashnikov. Menariknya, senapan ini juga memiliki fitur M16 dan beberapa desain lainnya.
Pada 1991, SS1 buatan Pindad akhirnya resmi menjadi senapan serbu standar Angkatan Bersenjata Indonesia (ABRI), termasuk Polri. Tak digunakan di dalam negeri, SS1 juga diekspor ke sejumlah negara seperti Kamboja, Nigeria, UniEmirat Arab (UEA), dan beberapa negara lain.
Varian
Senjata SS1 memiliki beberapa varian. Berikut ini varian dan spesifikasinya seperti dikutip dari situs Pindad.
a. SS1-V1 Kaliber 5,56 mm
Ini merupakan senapan serbu pertama yang diadopsi langsung dari FN FNC. Senapan ini memiliki berat kosong 4.02 kg dan berat isi 4.38 kg. Dengan munisi 5.56 x 45 mm standar NATO dan panjang laras 449 mm, SS-1 V1 dapat menembak dengan sangat akurat dalam jarak maksimal 400 meter. Mobilitas dalam penggunaan SS1 dapat semakin mudah dengan popor yang dapat dilipat. Jika popornya tetap termasuk varian SS1-V3, sementara jika SS1-V1 ditambah teleskop menjadi varian SS1-V4.