Refleksi KUPI 2: Mewujudkan Peradaban yang Berkeadilan

Selasa, 06 Desember 2022 - 17:57 WIB
loading...
A A A
Momen pada pembukaan tidak hanya sambutan dari Hj Badriyah Fayumi saja. Peserta juga disuguhkan dengan dengan pentas seni dari seluruh anak bangsa dari Sabang hingga Merauke. Pertunjukkan paling menarik dan berkesan adalah saat anak-anak menyanyikan sholawat Sholli Wa Sallim Daiman dengan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Bukan hanya lantunan suaranya yang merdu, kekhidmatan ditambah kolaborasi seni dan budaya menyuguhkan suasana yang dalam. Setelah rangkaian pembukaan selesai, kita juga disuguhkan talk show dari 3 menteri serta kiai yang sangat peduli keseteraan yakni Abuya KH Husein Muhammad.

Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari 2 malam ini disuguhkan dengan hospitality dari panitia dan santri-santri di Ponpes Hasyim Asy’ari yang baik dan ramah. Selain itu, panitia juga menyediakan akses penginapan di pondok pesantren yang disebut Akomodasi Dalam Pesantren (ADP) dan Akomodasi Luar Pesantren (ALP).

Bagi peserta yang mengisi ADP, mereka tinggal di kamar santri yang luas dan bersih. Bagi peserta yang mengisi ALP, panitia memberikan akses untuk berkomunikasi dengan warga yang menyediakan tempat tinggal di sekitar ponpes.

Saya memutuskan ALP agar bisa mengetahui sisi lain masyarakat sekitar ponpes. Alhamdulillah, ternyata hospitality dari warga sekitar juga sangat baik. Sambutan warga begitu hangat dan selalu menyediakan sarapan bagi kami.

Pada Jumat, 25 November 2022 pagi kami disuguhkan halaqoh secara panel dari para kiai berkaitan dengan tantangan ulama perempuan dan peluang gerakannya. Dari kelima pembicara, saya cukup tertarik dengan poin-poin yang disampaikan Ning Alissa Wahid.

Putri Gus Dur ini mengurai data hingga peluang yang bisa dilakukan menghadapi masyarakat umum, khususnya Gen Z yang menjadi the king of social media saat ini. Menarik memang jika mengikuti tantangan dakwah hari ini.

Digitalisasi dalam dakwah ini perlu ditingkatkan. Perlu lebih banyak orang yang menyuarakan keresahan masyarakat. Khususnya marginalisasi dan stereotip terhadap perempuan dalam perspektif islam.

Setelah jeda salat Jumat, agenda dilanjutkan dengan halaqoh-halaqoh. Ada lima pembahasan utama yang akan dimusyawarahkan dalam KUPI 2 ini.

Pertama, musyawarah keagamaan tentang pengelolaan sampah bagi keberlanjutan lingkungan hidup dan keselamatan perempuan. Kedua, musyawarah keagamaan tentang peran perempuan dalam melindungi NKRI dari bahaya ekstremisme beragama.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1647 seconds (0.1#10.140)