Jadilah Pahlawan Selagi Masih Muda
loading...
A
A
A
Para elite pengelola negara sibuk dengan agenda-agenda jangka pendek untuk kepentingan politik praktis pemilu lima tahunan. Program program pembangunan karakter generasi muda Indonesia baru sebatas slogan dan jargon.
Kurikulkum pendidikan nasional yang berubah setiap ganti menteri juga turut memberi kontribusi pada lemahnya pendidikan karakter kepada para peserta didik. Para guru dan dosen sibuk dengan pemenuhan syarat-syarat administratif yang dibuat njlimet ruwet sehingga semakin jauh dari substansi menjadi garda terdepan pendidikan karakter anak bangsa.
Kekosongan dan kesibukan para pemangku kepentingan ini menjadi “jembatan emas” bagi para penguasa teknologi untuk mengisi otak dan batin para milenial dengan muatan-muatan receh dan remeh temeh yang dikemas dalam sajian yang sangat digemari anak muda Indonesia.
Hampir tidak mungkin kita bisa melepaskan ketergantungan kepada teknologi. Mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi semua dikendalikan sebuah sistem yang tidak memiliki rasa cinta Tanah Air, rasa setia kawan, toleransi, saling menghargai dan semua nilai nilai luhur yang dulu diajarkan orang tua. Ikatan kekeluargaan sebagai wahana saling asah asih asuh itu sudah pudar dan sengaja dipudarkan agar anak anak muda itu melupakan jati dirinya.
Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022 adalah momentum emas untuk mengetuk kembali rasa cinta Tanah Air dari para kaum muda. Kembalilah pada jati dirimu sebagai agen perubahan seperti dengan sangat heroik ditunjukkan oleh pengorbanan para pahlawan pendahulu kita.
Buatlah mereka bangga bahwa para pemuda masa kini juga mampu berbuat heroik menegakkan kedaulatan negara di semua sisi dan mampu membuat negara-negara lain segan dan hormat kepada Indonesia. Mari bangkitlah para pahlawan muda, kiprahmu benar-benar diharapkan mampu mengawal cita-cita kemerdekaan.
Kurikulkum pendidikan nasional yang berubah setiap ganti menteri juga turut memberi kontribusi pada lemahnya pendidikan karakter kepada para peserta didik. Para guru dan dosen sibuk dengan pemenuhan syarat-syarat administratif yang dibuat njlimet ruwet sehingga semakin jauh dari substansi menjadi garda terdepan pendidikan karakter anak bangsa.
Kekosongan dan kesibukan para pemangku kepentingan ini menjadi “jembatan emas” bagi para penguasa teknologi untuk mengisi otak dan batin para milenial dengan muatan-muatan receh dan remeh temeh yang dikemas dalam sajian yang sangat digemari anak muda Indonesia.
Hampir tidak mungkin kita bisa melepaskan ketergantungan kepada teknologi. Mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi semua dikendalikan sebuah sistem yang tidak memiliki rasa cinta Tanah Air, rasa setia kawan, toleransi, saling menghargai dan semua nilai nilai luhur yang dulu diajarkan orang tua. Ikatan kekeluargaan sebagai wahana saling asah asih asuh itu sudah pudar dan sengaja dipudarkan agar anak anak muda itu melupakan jati dirinya.
Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022 adalah momentum emas untuk mengetuk kembali rasa cinta Tanah Air dari para kaum muda. Kembalilah pada jati dirimu sebagai agen perubahan seperti dengan sangat heroik ditunjukkan oleh pengorbanan para pahlawan pendahulu kita.
Buatlah mereka bangga bahwa para pemuda masa kini juga mampu berbuat heroik menegakkan kedaulatan negara di semua sisi dan mampu membuat negara-negara lain segan dan hormat kepada Indonesia. Mari bangkitlah para pahlawan muda, kiprahmu benar-benar diharapkan mampu mengawal cita-cita kemerdekaan.
(bmm)