Patuhi Protokol Kesehatan, Yuri: Rawatan Penderita COVID-19 Tidak Murah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Angka kasus positif COVID-19 di Tanah Air masih mengalami kenaikan. Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (COVID-19), Achmad Yurianto pun meminta kepada beberapa provinsi untuk menekan angka kasus masih naik.
“Kita saat ini harus lebih fokus pada beberapa provinsi yang kecenderungan angka kasus positifnya masih cenderung untuk meningkat. Oleh karena itu permasalahan COVID-19 hendaklah diintervensi dengan mengedepankan aspek kesehatan masyarakat,” ujar Yuri di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Selasa (7/7/2020). (Baca juga: Vaksin COVID-19 Diprediksi Akan Diproduksi Massal Pada 2021)
Yuri mengatakan peran serta masyarakat menjadi faktor penentu di dalam pengendalian ini. Karena apabila pengendalian di tengah masyarakat bisa kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. “Dengan mematuhi protokol kesehatan secara disiplin terus-menerus dan bersama-sama maka beban layanan rumah sakit akan menurun,” tegasnya.
“Kita sadari sekarang bahwa rawatan penderita COVID-19 tidak murah dan tidak mudah. Beban yang berlebihan bagi satu rumah sakit untuk merawat COVID-19 ini akan berdampak pada kerugian yang besar,” jelas Yuri.
Bahkan, kata Yuri, beberapa tenaga kesehatan juga terdampak COVID-19 dan kemudian gugur dalam menjalankan tugasnya. “Ini kesedihan kita bersama, ini duka kita yang mendalam. Karena dengan demikian pasti akan mengurangi kapasitas rawatan yang ada di rumah sakit. Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama. Duka ini tidak harus kita panjang-panjangkan,” terangnya.
Oleh karena itu, Yuri mengajak seluruh masyarakat yang menjadi tulang punggung pengendalian COVID-19 ini jalankan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya. “Kita yang bisa menghentikan sebaran ini. Tetap gunakan masker dengan cara yang benar, jaga jarak setidak-tidaknya lebih dari satu meter dan rajin mencuci tangan. Ini satu-satunya cara yang bisa kita lakukan peran saudara-saudara sekalian menjadi penentu di dalam memutuskan rantai penularan COVID-19 ini,” ajaknya. (Baca juga: Bertambah 1.268 Kasus, 66.226 Orang di Indonesia Positif Covid-19)
“Sudah cukup banyak provinsi yang terkendali dan kita harus menjaga terus tanpa kemudian mengendorkan upaya kita untuk beradaptasi dengan kebiasaan yang baru. Kita pasti bisa dan kita yakin bisa melakukan ini secara bersama-sama,” sambung Yuri.
“Kita saat ini harus lebih fokus pada beberapa provinsi yang kecenderungan angka kasus positifnya masih cenderung untuk meningkat. Oleh karena itu permasalahan COVID-19 hendaklah diintervensi dengan mengedepankan aspek kesehatan masyarakat,” ujar Yuri di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Selasa (7/7/2020). (Baca juga: Vaksin COVID-19 Diprediksi Akan Diproduksi Massal Pada 2021)
Yuri mengatakan peran serta masyarakat menjadi faktor penentu di dalam pengendalian ini. Karena apabila pengendalian di tengah masyarakat bisa kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. “Dengan mematuhi protokol kesehatan secara disiplin terus-menerus dan bersama-sama maka beban layanan rumah sakit akan menurun,” tegasnya.
“Kita sadari sekarang bahwa rawatan penderita COVID-19 tidak murah dan tidak mudah. Beban yang berlebihan bagi satu rumah sakit untuk merawat COVID-19 ini akan berdampak pada kerugian yang besar,” jelas Yuri.
Bahkan, kata Yuri, beberapa tenaga kesehatan juga terdampak COVID-19 dan kemudian gugur dalam menjalankan tugasnya. “Ini kesedihan kita bersama, ini duka kita yang mendalam. Karena dengan demikian pasti akan mengurangi kapasitas rawatan yang ada di rumah sakit. Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama. Duka ini tidak harus kita panjang-panjangkan,” terangnya.
Oleh karena itu, Yuri mengajak seluruh masyarakat yang menjadi tulang punggung pengendalian COVID-19 ini jalankan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya. “Kita yang bisa menghentikan sebaran ini. Tetap gunakan masker dengan cara yang benar, jaga jarak setidak-tidaknya lebih dari satu meter dan rajin mencuci tangan. Ini satu-satunya cara yang bisa kita lakukan peran saudara-saudara sekalian menjadi penentu di dalam memutuskan rantai penularan COVID-19 ini,” ajaknya. (Baca juga: Bertambah 1.268 Kasus, 66.226 Orang di Indonesia Positif Covid-19)
“Sudah cukup banyak provinsi yang terkendali dan kita harus menjaga terus tanpa kemudian mengendorkan upaya kita untuk beradaptasi dengan kebiasaan yang baru. Kita pasti bisa dan kita yakin bisa melakukan ini secara bersama-sama,” sambung Yuri.
(kri)