Jaga Keamanan IKN, Pasis Sekkau Bahas Strategi Pertahanan Matra Udara
loading...
Pasis Sekkau angkatan ke-112, menggelar seminar nasional membahas keamanan udara Ibu Kota Nusantara (IKN). Foto/istimewa
A
A
A
JAKARTA - Perwira Siswa Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara (Pasis Sekkau) angkatan ke-112, menggelar seminar nasional membahas keamanan udara Ibu Kota Nusantara (IKN).
Seminar nasional bertajuk “Strategi Pertahanan Guna Menghadapi Ancaman Udara dalam rangka Menjamin Keamanan Ibu Kota Nusantara" ini digelar di Gedung Pramanasala, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Rabu (2/11/2022).
Komandan Kodiklatau Marsekal Madya TNI M. Tonny Harjono mengungkapkan pentingnya menjaga keamanan IKN sebagai bagian dari upaya pemerintah merealisasikan tujuan bernegara sesuai amanat UUD 1945.
“Artinya Ibu Kota Nusantara sebagai Ibu Kota Negara harus dapat dikembangkan secara berkelanjutan, sehingga menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, serta menjadi kota yang aman, modern, produktif dan memiliki ketahanan terhadap bencana alam” ujar Tonny, Rabu (2/11/2022).
Tonny menegaskan posisi keamanan IKN juga membutuhkan perhatian dari sisi matra udaranya. Baginya, dengan mempertimbangkan kompleksitas dan intensitas ancaman, maka diperlukan suatu strategi pertahanan udara melalui pembangunan postur pertahanan dan gelar kekuatan TNI yang terintegrasi.
"Berpindahnya ibu kota negara ditinjau dari sisi pertahanan dan keamanan, berdampak pada pergerseran kekuatan strategis Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, strategi pertahanan udara diperlukan agar mampu menangkal berbagai potensi ancaman terhadap Ibu Kota Nusantara dengan cepat dan tepat," katanya.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dalam sambutannya yang dibacakan Komandan Kodiklatau menjelaskan topik yang diangkat dalam seminar Pasis Sekkau A-112 adalah pembahasan yang sangat menarik, khususnya bagi pemerintah, militer, dan juga pecinta kedirgantaraan.
“Melalui seminar ini, TNI Angkatan Udara mengharapkan dapat menggali lebih dalam bagaimana paradigma pertahanan dan bentuk ancaman masa depan, dan selanjutnya dapat menentukan strategi apa yang seharusnya diterapkan TNI Angkatan Udara sebagai pengawal dirgantara di IKN,” ucapnya.
Komandan Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara (Dansekkau) Marsma TNI Firman Wirayuda, menjelaskan seminar ini dapat menjadi media untuk memperluas wawasan. "Kami berharap melalui seminar nasional ini, memberikan kontribusi positif dalam upaya menentukan strategi dan kebijakan pertahanan yang efektif, dalam rangka menjamin keamanan Ibu Kota Nusantara," terang Dansekkau Firman kepada awak media.
Sebagai informasi, Seminar nasional Sekkau tersebut menghadirkan berbagai narasumber seperti Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid; Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto. Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas Slamet Soedarsono; Direktur Wilayah Pertahanan Ditjen Strahan Kemhan RI Laksma TNI Idham Faca dan Dankosek IKN Marsma TNI Setiawan.
Seminar nasional bertajuk “Strategi Pertahanan Guna Menghadapi Ancaman Udara dalam rangka Menjamin Keamanan Ibu Kota Nusantara" ini digelar di Gedung Pramanasala, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Rabu (2/11/2022).
Komandan Kodiklatau Marsekal Madya TNI M. Tonny Harjono mengungkapkan pentingnya menjaga keamanan IKN sebagai bagian dari upaya pemerintah merealisasikan tujuan bernegara sesuai amanat UUD 1945.
“Artinya Ibu Kota Nusantara sebagai Ibu Kota Negara harus dapat dikembangkan secara berkelanjutan, sehingga menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, serta menjadi kota yang aman, modern, produktif dan memiliki ketahanan terhadap bencana alam” ujar Tonny, Rabu (2/11/2022).
Tonny menegaskan posisi keamanan IKN juga membutuhkan perhatian dari sisi matra udaranya. Baginya, dengan mempertimbangkan kompleksitas dan intensitas ancaman, maka diperlukan suatu strategi pertahanan udara melalui pembangunan postur pertahanan dan gelar kekuatan TNI yang terintegrasi.
"Berpindahnya ibu kota negara ditinjau dari sisi pertahanan dan keamanan, berdampak pada pergerseran kekuatan strategis Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, strategi pertahanan udara diperlukan agar mampu menangkal berbagai potensi ancaman terhadap Ibu Kota Nusantara dengan cepat dan tepat," katanya.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dalam sambutannya yang dibacakan Komandan Kodiklatau menjelaskan topik yang diangkat dalam seminar Pasis Sekkau A-112 adalah pembahasan yang sangat menarik, khususnya bagi pemerintah, militer, dan juga pecinta kedirgantaraan.
“Melalui seminar ini, TNI Angkatan Udara mengharapkan dapat menggali lebih dalam bagaimana paradigma pertahanan dan bentuk ancaman masa depan, dan selanjutnya dapat menentukan strategi apa yang seharusnya diterapkan TNI Angkatan Udara sebagai pengawal dirgantara di IKN,” ucapnya.
Komandan Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara (Dansekkau) Marsma TNI Firman Wirayuda, menjelaskan seminar ini dapat menjadi media untuk memperluas wawasan. "Kami berharap melalui seminar nasional ini, memberikan kontribusi positif dalam upaya menentukan strategi dan kebijakan pertahanan yang efektif, dalam rangka menjamin keamanan Ibu Kota Nusantara," terang Dansekkau Firman kepada awak media.
Sebagai informasi, Seminar nasional Sekkau tersebut menghadirkan berbagai narasumber seperti Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid; Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto. Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas Slamet Soedarsono; Direktur Wilayah Pertahanan Ditjen Strahan Kemhan RI Laksma TNI Idham Faca dan Dankosek IKN Marsma TNI Setiawan.
(cip)
Explore More