Ketua KPU: Sejumlah Negara Laksanakan Pemilu di Tengah Pandemi Corona

Senin, 06 Juli 2020 - 12:56 WIB
loading...
Ketua KPU: Sejumlah Negara Laksanakan Pemilu di Tengah Pandemi Corona
Sejumlah negara di dunia tetap melaksanakan pemilihan umum meski di tengah pandemi Covid-19 (virus Corona). Termasuk Indonesia yang akan melaksanakan pilkada. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sejumlah negara di dunia tetap melaksanakan pemilihan umum meski di tengah pandemi Covid-19 (virus Corona). Termasuk Indonesia yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak se Indonesia pada 9 Desember 2020. Lalu, kenapa harus tetap dilaksanakan meski di tengah-tengah pandemi Covid-19?

(Baca juga: Cegah Politik Uang, Perlu Ada Lembaga Peradilan Khusus Pemilu)

Ketua Komisi Pemilihan Umum, Arief Budiman menjelaskan bahwa situasi dan kondisi di tiap negara berbeda-beda. Kemudian, jenis Pemilu yang dilaksanakan di setiap negara juga beda-beda. Ada yang pemilihan kepala daerah, ada yang Pemilu parlemen, ada yang pemilu presiden. Termasuk regulasi di tiap negara juga beda-beda.

"Ada yang tidak bisa mengelak, ya tetap karena periode pergantian kepemimpinan siklusnya itu ya jatuhnya tahun ini, mereka tidak bisa menolak," kata Arief dalam diskusi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha BNPB Jakarta, Senin (6/7/2020).

(Baca juga: 60% Responden di Tiga Wilayah Pilkada Ini Masih Akan Terima Politik Uang)

Meskipun, kata Arief dalam regulasi untuk kepala daerah jika masa jabatan habis bisa ditunjuk pejabat kepala daerahnya. Namun, akan berbeda dengan pemilihan Presiden. "Tapi ada juga tidak apa-apa, kalau enggak tahun ini regulasi kita mengatakan misalnya kalau pemilihan kepala daerah ya, itu bisa ditunjuk penjabat kepala daerahnya," tuturnya.

"Tapi kan beda kalau yang kita hadapi misalnya pemilihan Presiden, nggak ada misalnya masa jabatan Presiden berakhir lalu menjabat Presiden, itu nggak ada. Jadi, situasi yang dihadapi memang beda-beda," jelas Arief.

Arief pun menegaskan itulah mengapa keputusan yang diambil oleh setiap negara juga berbeda-beda dalam pelaksanaan pemilu di tengah pandemi Covid-19 saat ini. "Ada yang lanjut, ada yang diundur. Kemudian kultur masyarakat juga mempengaruhi. Kesiapan penyelenggara, kemudian peserta dan pemilih itu tidak mempengaruhi," ungkapnya.

"Jadi apa yang dilakukan oleh negara lain itu bisa menjadi pelajaran bagi kita. Tetapi tentu mengadopsi sepenuhnya itu tidak mungkin. Karena kulturnya, regulasinya situasi dan kondisinya, kemampuan anggaran ini berbeda-beda," tegas Arief.

Arief menegaskan, Pilkada di Indonesia akan tetap dilaksanakan pada 9 Desember 2020. "Nah kalau kita sudah kita putuskan siap laksanakan untuk 9 Desember 2020, hari Rabu," tegasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1540 seconds (0.1#10.140)