Haornas dan SDM Terbarukan

Kamis, 08 September 2022 - 12:37 WIB
loading...
A A A
Olahraga menjadi sarana padat karya produktif. Intensitas padat karya produktif itu akan semakin membesar searah dengan bergulirnya bermacam kompetisi atau liga. Padat karya produktif terkait dengan industri peralatan olahraga, atribut, kaos, souvenir, hingga media iklan dan promosi pertandingan. Selain itu pembangunan stadion baru atau perawatan stadion lama hingga di tingkat desa bisa menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.

Kini birokrasi olahraga terlalu gemuk kepengurusan cabang olahraga yang membentang luas dari KONI Pusat hingga daerah. Selain itu pemerintah juga mengedepankan top birokrasi olahraga, yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang selama ini dijabat para politisi yang kurang makan asam garamnya olahraga. Menurut logika dan prospek ke depan mestinya pejabat olahraga beserta jajaran penting lainnya dijabat oleh mantan atlet yang pernah mengukir prestasi olahraga dunia serta menjadi maestro yang menyimpan segudang prestasi yang membanggakan.

Masih kurangnya prestasi olahraga nasional juga karena masih lemahnya sistem kompetisi olahraga karena masih langkanya SDM yang berkualitas yang mampu mengelola jalannya kompetisi. Adanya kompetisi olahraga juga bisa meningkatkan angka GDP suatu negara yang menjadi tuan rumah.

Meskipun banyak dana yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan, namun dari hasil penjualan tiket dan jumlah wisatawan olahraga yang membelanjakan uangnya maka keuntungan ekonomi bisa diraih. Hal ini terbukti ketika Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010, GDP negara tersebut meningkat 1,5%.

Selain untuk membangun karakter bangsa olahraga sudah menjadi entitas industri yang memiliki nilai tambah yang signifikan. Meskipun prestasi olahraga secara nasional belum menggembirakan, namun negeri ini harus bisa mengembangkan riset dan industri peralatan olahraga. Apalagi dengan diberlakukannya pasar bebas maka industri peralatan olahraga dalam negeri utamanya yang tergolong usaha kecil telah terancam serbuan produk dari negara ASEAN dan China.

Tantangan pengembangan olahraga di masa depan diwarnai dengan kemampuan suatu bangsa mengembangkan riset dan teknologi (ristek) di bidang olahraga. Ristek tersebut juga akan menumbuhkan industri olahraga serta melakukan banyak kegiatan eksperimental yang melibatkan ahli teknik dan laboratorium.

Ada baiknya SDM industri peralatan olahraga Indonesia belajar dari keberhasilan China dalam melakukan ekspor peralatan olahraga ke Amerika dan Eropa. Nilai ekspor itu tumbuh hinggga dua digit selama lima tahun terakhir. Selain itu industri peralatan olahraga China mampu melakukan strategi diferensiasi untuk bersaing dengan industri dunia yang sudah memiliki nama besar.

Perkembangan peralatan olahraga sangat dinamis berbanding lurus dengan perubahan dalam ilmu olahraga yang berlangsung secara cepat. Riset yang dilakukan oleh industri peralatan olahraga sekarang ini terfokus untuk mewujudkan faktor Personal Protective Equipment (PPE). Tujuan riset untuk mengidentifikasi karakteristik PPE yang penting bagi para atlet, serta untuk memastikan kebutuhan mereka dan menganalisa secara kualitatif maupun kuantitatif selama atlet bermain dalam pertandingan.

PPE sangat terkait dengan berbagai aspek seperti faktor ergonomi, psikologi, dan ilmu olahraga. Riset dan industri peralatan olahraga dunia telah mengalami lompatan yang luar biasa berkat persenyawaan dengan kemajuan teknologi virtual dan simulasi. Hal itu terlihat dengan desain peralatan olahraga melalui riset yang melibatkan teknologi canggih. Seperti penggunaan perangkat desain dari perusahaan Prancis terkemuka Dassault Systemes yang terdiri dari aplikasi, layanan, dan metodologi yang membahas kebutuhan unik pelanggan di industri peralatan olahraga.

Perangkat Dassault Systemes didedikasikan untuk mendukung inovasi yang luas dalam hal peralatan olahraga, infrastruktur gedung atau stadion, dan simulasi olahraga. Selain itu teknologi virtual di atas dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja peralatan atletik mulai dari sepatu lari hingga pakaian atlet.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1357 seconds (0.1#10.140)