Haornas dan SDM Terbarukan
loading...
A
A
A
Bimo Joga Sasongko
Pendiri Euro Management Indonesia, Ketua Umum Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE)
PERINGATAN Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang ke-39 pada 9 September 2022 dipusatkan di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur. Tema peringatan adalah "Bersama Cetak Juara". Tema tersebut diusung, sejalan dengan semangat Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), di mana ujung dari sebuah pembinaan olahraga adalah mencetak juara di pentas dunia.
Kementerian/Lembaga, 34 Provinsi, serta seluruh kabupaten/kota yakni 517 harus bersama-sama bergerak dalam mencetak atlet-atlet tangguh yang mampu mengharumkan nama bangsa di pentas dunia. Peringatan Haornas juga momentum untuk menyosialisasikan undang-undang baru yakni UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan yang disahkan beberapa waktu lalu oleh DPR.
Perayaan Haornas yang ke-39 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur tersebut, sembari memperkuat komitmen menyukseskan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Implementasi DBON akan dikomando dari Ibu Kota Negara yang baru oleh Presiden Joko Widodo. Presiden pun telah memerintahkan untuk membangun sports center di IKN untuk mencetaksumber daya manusia(SDM) terbarukan yang unggul di bidang olahraga..
Presiden Jokowi juga akan meneguhkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pemerintah mulai mempersiapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan memutar roda birokrasi IKN Nusantara.
Menjadikan IKN sebagai kota yang maju setara dengan kota besar di dunia, maka perlu rekrutmen dan pengembangan SDM terbarukan yang memiliki pengalaman dan kompetensi berstandar global. Keniscayaan IKN Nusantara membutuhkan SDM yang unggul dan menguasai tren global.
Untuk itu otoritas IKN perlu segera mengirim para lulusan SMA/SMK langsung untuk belajar di perguruan tinggi di negara maju dengan skema beasiswa ikatan dinas. Hal ini lebih efektif karena para lulusan SMA secara psikologis masih sangat idealis dan mudah melakukan revolusi mental saat belajar di luar negeri. Begitupun dari segi rentang usia, lulusan SMA memiliki waktu yang cukup untuk mendalami berbagai prodi yang terkait dengan pengembangan ibu kota negara di masa depan.
Sejarah menunjukkan bahwa olahraga merupakan media perjuangan dan sarana pemersatu bangsa. Kini olahraga menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan manusia. Haornas memiliki latar belakang sejarah yakni penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama yang digelar pada 1948 di Stadion Sriwedari, Solo. Berlangsung di tengah revolusi kemerdekaan.
Selain untuk membangun karakter dan kualitas SDM bangsa, kini olahraga sudah menjadi entitas ekonomi dan industri dengan nilai tambah yang signifikan. Peringatan Haornas 2022 sebaiknya dijadikan momentum untuk evaluasi dan pengembangan SDM terbarukan terkait dengan olahraga yang meliputi SDM yang menyandang predikat atlet atau olahragawan maupun SDM iptek yang terkait atau mendukung pengembangan sistem dan industri peralatan olahraga.
Saatnya pemerintah pusat dan daerah menata event olahraga menjadi daya ungkit ekonomi untuk menyejahterakan rakyat. Olahraga sudah menjadi entitas ekonomi dan industri yang melibatkan partisipasi masyarakat luas dengan effort dan dana yang luar biasa.
Olahraga menjadi sarana padat karya produktif. Intensitas padat karya produktif itu akan semakin membesar searah dengan bergulirnya bermacam kompetisi atau liga. Padat karya produktif terkait dengan industri peralatan olahraga, atribut, kaos, souvenir, hingga media iklan dan promosi pertandingan. Selain itu pembangunan stadion baru atau perawatan stadion lama hingga di tingkat desa bisa menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.
Kini birokrasi olahraga terlalu gemuk kepengurusan cabang olahraga yang membentang luas dari KONI Pusat hingga daerah. Selain itu pemerintah juga mengedepankan top birokrasi olahraga, yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang selama ini dijabat para politisi yang kurang makan asam garamnya olahraga. Menurut logika dan prospek ke depan mestinya pejabat olahraga beserta jajaran penting lainnya dijabat oleh mantan atlet yang pernah mengukir prestasi olahraga dunia serta menjadi maestro yang menyimpan segudang prestasi yang membanggakan.
Masih kurangnya prestasi olahraga nasional juga karena masih lemahnya sistem kompetisi olahraga karena masih langkanya SDM yang berkualitas yang mampu mengelola jalannya kompetisi. Adanya kompetisi olahraga juga bisa meningkatkan angka GDP suatu negara yang menjadi tuan rumah.
Meskipun banyak dana yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan, namun dari hasil penjualan tiket dan jumlah wisatawan olahraga yang membelanjakan uangnya maka keuntungan ekonomi bisa diraih. Hal ini terbukti ketika Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010, GDP negara tersebut meningkat 1,5%.
Selain untuk membangun karakter bangsa olahraga sudah menjadi entitas industri yang memiliki nilai tambah yang signifikan. Meskipun prestasi olahraga secara nasional belum menggembirakan, namun negeri ini harus bisa mengembangkan riset dan industri peralatan olahraga. Apalagi dengan diberlakukannya pasar bebas maka industri peralatan olahraga dalam negeri utamanya yang tergolong usaha kecil telah terancam serbuan produk dari negara ASEAN dan China.
Tantangan pengembangan olahraga di masa depan diwarnai dengan kemampuan suatu bangsa mengembangkan riset dan teknologi (ristek) di bidang olahraga. Ristek tersebut juga akan menumbuhkan industri olahraga serta melakukan banyak kegiatan eksperimental yang melibatkan ahli teknik dan laboratorium.
Ada baiknya SDM industri peralatan olahraga Indonesia belajar dari keberhasilan China dalam melakukan ekspor peralatan olahraga ke Amerika dan Eropa. Nilai ekspor itu tumbuh hinggga dua digit selama lima tahun terakhir. Selain itu industri peralatan olahraga China mampu melakukan strategi diferensiasi untuk bersaing dengan industri dunia yang sudah memiliki nama besar.
Perkembangan peralatan olahraga sangat dinamis berbanding lurus dengan perubahan dalam ilmu olahraga yang berlangsung secara cepat. Riset yang dilakukan oleh industri peralatan olahraga sekarang ini terfokus untuk mewujudkan faktor Personal Protective Equipment (PPE). Tujuan riset untuk mengidentifikasi karakteristik PPE yang penting bagi para atlet, serta untuk memastikan kebutuhan mereka dan menganalisa secara kualitatif maupun kuantitatif selama atlet bermain dalam pertandingan.
PPE sangat terkait dengan berbagai aspek seperti faktor ergonomi, psikologi, dan ilmu olahraga. Riset dan industri peralatan olahraga dunia telah mengalami lompatan yang luar biasa berkat persenyawaan dengan kemajuan teknologi virtual dan simulasi. Hal itu terlihat dengan desain peralatan olahraga melalui riset yang melibatkan teknologi canggih. Seperti penggunaan perangkat desain dari perusahaan Prancis terkemuka Dassault Systemes yang terdiri dari aplikasi, layanan, dan metodologi yang membahas kebutuhan unik pelanggan di industri peralatan olahraga.
Perangkat Dassault Systemes didedikasikan untuk mendukung inovasi yang luas dalam hal peralatan olahraga, infrastruktur gedung atau stadion, dan simulasi olahraga. Selain itu teknologi virtual di atas dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja peralatan atletik mulai dari sepatu lari hingga pakaian atlet.
SDM Indonesia perlu mendapatkan beasiswa untuk belajar atau magang pada perusahaan seperti Dassault Systemes di Prancis. Itu tidak hanya dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja atlet nasional saja, tetapi juga bisa membantu meningkatkan tingkat kepuasan penonton di dalam stadion. Seperti penerapan teknologi Virtools yang diterapkan pada beberapa stadion sepak bola di Eropa yang memungkinkan penonton melakukan wisata virtual tiga dimensi dalam stadion secara real time.
Baca Juga: koran-sindo.com
Pendiri Euro Management Indonesia, Ketua Umum Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE)
PERINGATAN Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang ke-39 pada 9 September 2022 dipusatkan di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur. Tema peringatan adalah "Bersama Cetak Juara". Tema tersebut diusung, sejalan dengan semangat Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), di mana ujung dari sebuah pembinaan olahraga adalah mencetak juara di pentas dunia.
Kementerian/Lembaga, 34 Provinsi, serta seluruh kabupaten/kota yakni 517 harus bersama-sama bergerak dalam mencetak atlet-atlet tangguh yang mampu mengharumkan nama bangsa di pentas dunia. Peringatan Haornas juga momentum untuk menyosialisasikan undang-undang baru yakni UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan yang disahkan beberapa waktu lalu oleh DPR.
Perayaan Haornas yang ke-39 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur tersebut, sembari memperkuat komitmen menyukseskan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Implementasi DBON akan dikomando dari Ibu Kota Negara yang baru oleh Presiden Joko Widodo. Presiden pun telah memerintahkan untuk membangun sports center di IKN untuk mencetaksumber daya manusia(SDM) terbarukan yang unggul di bidang olahraga..
Presiden Jokowi juga akan meneguhkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pemerintah mulai mempersiapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan memutar roda birokrasi IKN Nusantara.
Menjadikan IKN sebagai kota yang maju setara dengan kota besar di dunia, maka perlu rekrutmen dan pengembangan SDM terbarukan yang memiliki pengalaman dan kompetensi berstandar global. Keniscayaan IKN Nusantara membutuhkan SDM yang unggul dan menguasai tren global.
Untuk itu otoritas IKN perlu segera mengirim para lulusan SMA/SMK langsung untuk belajar di perguruan tinggi di negara maju dengan skema beasiswa ikatan dinas. Hal ini lebih efektif karena para lulusan SMA secara psikologis masih sangat idealis dan mudah melakukan revolusi mental saat belajar di luar negeri. Begitupun dari segi rentang usia, lulusan SMA memiliki waktu yang cukup untuk mendalami berbagai prodi yang terkait dengan pengembangan ibu kota negara di masa depan.
Sejarah menunjukkan bahwa olahraga merupakan media perjuangan dan sarana pemersatu bangsa. Kini olahraga menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan manusia. Haornas memiliki latar belakang sejarah yakni penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama yang digelar pada 1948 di Stadion Sriwedari, Solo. Berlangsung di tengah revolusi kemerdekaan.
Selain untuk membangun karakter dan kualitas SDM bangsa, kini olahraga sudah menjadi entitas ekonomi dan industri dengan nilai tambah yang signifikan. Peringatan Haornas 2022 sebaiknya dijadikan momentum untuk evaluasi dan pengembangan SDM terbarukan terkait dengan olahraga yang meliputi SDM yang menyandang predikat atlet atau olahragawan maupun SDM iptek yang terkait atau mendukung pengembangan sistem dan industri peralatan olahraga.
Saatnya pemerintah pusat dan daerah menata event olahraga menjadi daya ungkit ekonomi untuk menyejahterakan rakyat. Olahraga sudah menjadi entitas ekonomi dan industri yang melibatkan partisipasi masyarakat luas dengan effort dan dana yang luar biasa.
Olahraga menjadi sarana padat karya produktif. Intensitas padat karya produktif itu akan semakin membesar searah dengan bergulirnya bermacam kompetisi atau liga. Padat karya produktif terkait dengan industri peralatan olahraga, atribut, kaos, souvenir, hingga media iklan dan promosi pertandingan. Selain itu pembangunan stadion baru atau perawatan stadion lama hingga di tingkat desa bisa menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.
Kini birokrasi olahraga terlalu gemuk kepengurusan cabang olahraga yang membentang luas dari KONI Pusat hingga daerah. Selain itu pemerintah juga mengedepankan top birokrasi olahraga, yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang selama ini dijabat para politisi yang kurang makan asam garamnya olahraga. Menurut logika dan prospek ke depan mestinya pejabat olahraga beserta jajaran penting lainnya dijabat oleh mantan atlet yang pernah mengukir prestasi olahraga dunia serta menjadi maestro yang menyimpan segudang prestasi yang membanggakan.
Masih kurangnya prestasi olahraga nasional juga karena masih lemahnya sistem kompetisi olahraga karena masih langkanya SDM yang berkualitas yang mampu mengelola jalannya kompetisi. Adanya kompetisi olahraga juga bisa meningkatkan angka GDP suatu negara yang menjadi tuan rumah.
Meskipun banyak dana yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan, namun dari hasil penjualan tiket dan jumlah wisatawan olahraga yang membelanjakan uangnya maka keuntungan ekonomi bisa diraih. Hal ini terbukti ketika Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010, GDP negara tersebut meningkat 1,5%.
Selain untuk membangun karakter bangsa olahraga sudah menjadi entitas industri yang memiliki nilai tambah yang signifikan. Meskipun prestasi olahraga secara nasional belum menggembirakan, namun negeri ini harus bisa mengembangkan riset dan industri peralatan olahraga. Apalagi dengan diberlakukannya pasar bebas maka industri peralatan olahraga dalam negeri utamanya yang tergolong usaha kecil telah terancam serbuan produk dari negara ASEAN dan China.
Tantangan pengembangan olahraga di masa depan diwarnai dengan kemampuan suatu bangsa mengembangkan riset dan teknologi (ristek) di bidang olahraga. Ristek tersebut juga akan menumbuhkan industri olahraga serta melakukan banyak kegiatan eksperimental yang melibatkan ahli teknik dan laboratorium.
Ada baiknya SDM industri peralatan olahraga Indonesia belajar dari keberhasilan China dalam melakukan ekspor peralatan olahraga ke Amerika dan Eropa. Nilai ekspor itu tumbuh hinggga dua digit selama lima tahun terakhir. Selain itu industri peralatan olahraga China mampu melakukan strategi diferensiasi untuk bersaing dengan industri dunia yang sudah memiliki nama besar.
Perkembangan peralatan olahraga sangat dinamis berbanding lurus dengan perubahan dalam ilmu olahraga yang berlangsung secara cepat. Riset yang dilakukan oleh industri peralatan olahraga sekarang ini terfokus untuk mewujudkan faktor Personal Protective Equipment (PPE). Tujuan riset untuk mengidentifikasi karakteristik PPE yang penting bagi para atlet, serta untuk memastikan kebutuhan mereka dan menganalisa secara kualitatif maupun kuantitatif selama atlet bermain dalam pertandingan.
PPE sangat terkait dengan berbagai aspek seperti faktor ergonomi, psikologi, dan ilmu olahraga. Riset dan industri peralatan olahraga dunia telah mengalami lompatan yang luar biasa berkat persenyawaan dengan kemajuan teknologi virtual dan simulasi. Hal itu terlihat dengan desain peralatan olahraga melalui riset yang melibatkan teknologi canggih. Seperti penggunaan perangkat desain dari perusahaan Prancis terkemuka Dassault Systemes yang terdiri dari aplikasi, layanan, dan metodologi yang membahas kebutuhan unik pelanggan di industri peralatan olahraga.
Perangkat Dassault Systemes didedikasikan untuk mendukung inovasi yang luas dalam hal peralatan olahraga, infrastruktur gedung atau stadion, dan simulasi olahraga. Selain itu teknologi virtual di atas dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja peralatan atletik mulai dari sepatu lari hingga pakaian atlet.
SDM Indonesia perlu mendapatkan beasiswa untuk belajar atau magang pada perusahaan seperti Dassault Systemes di Prancis. Itu tidak hanya dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja atlet nasional saja, tetapi juga bisa membantu meningkatkan tingkat kepuasan penonton di dalam stadion. Seperti penerapan teknologi Virtools yang diterapkan pada beberapa stadion sepak bola di Eropa yang memungkinkan penonton melakukan wisata virtual tiga dimensi dalam stadion secara real time.
Baca Juga: koran-sindo.com
(bmm)