218 Kabupaten/Kota dan 6 Provinsi Gabungkan Dinas Pariwisata dengan Olahraga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penggabungan bidang pariwisata dengan olahraga dalam satu lembaga bukan hal yang asing di Indonesia. Beberapa provinsi dan kabupaten/kota sudah melakukan itu.
Melansir Rumah Karya Indonesia, komunitas yang concern di bidang pariwisata Sumatera Utara (Sumut) menyampaikan terdapat 6 provinsi yang menggabungkan dinas olahraga dan pariwisata yakni Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
Sementara itu, di tingkat Kabupaten/Kota, terdapat 218 dinas yang menggabungkan antara pariwisata dengan olahraga.
Menurut Direktur Rumah Karya Indonesia Ojax Manalu, bukan hal yang tabu menggabungkan pariwisata dan olahraga dalam satu wadah atau lembaga. Ada keterkaitan antara olahraga dengan pariwisata.
"Dalam dunia pariwisata memiliki beberapa bentuk kegiatan. Kegiatan yang paling mempunyai hubungan antara kegiatan dan kehadiran wisatawan salah satunya sport tourism," ujarnya, Kamis (21/3/2024).
Masyarakat bisa berbondong-bondong mendatangi suatu tempat yang sedang digelar perhelatan olahraga. Mereka bisa disebut wisatawan yang melancong ke suatu wilayah karena ada acara olahraga.
"Sport tourism karena sifatnya terkadang lomba memiliki effort untuk menyaksikan langsung atau mendukung langsung di luar daripada bisa saja beberapa kegiatan lomba bisa menjadi bagian peserta. Dan saya memandang penggabungan bidang pariwisata dan olahraga dalam sebuah kementerian memiliki efek atau kinerja yang sangat baik," ungkapnya.
Ojax melihat kondisi yang efektif dan efisien jika pariwisata dan olahraga dalam satu lembaga. Sangat baik jika di tingkat kementerian, ada kementerian yang membidangi pariwisata dan olahraga.
"Penggabungan bidang pariwisata dan olahraga dalam tawaran nomenklatur baru sangat memungkinkan melihat di tingkat kabupaten dua bidang itu ada dalam sebuah Dinas. Contohnya beberapa kabupaten di Sumatera Utara, bidang pariwisata dan olahraga itu ada dalam satu dinas," katanya.
Dia menyampaikan beberapa event olahraga yang memancing wisatawan dari luar dan dalam negeri. Pagelaran olahraga sangat berkaitan dengan pariwisata dan olahraga.
"Dinamika sport tourism di Indonesia seperti Mandalika, Aquabike, FIH2O, Tour de Singkarak, Borobudur Marathon, World Surf League bisa menjadi bagian yang saling bekerja erat atau berhubungan langsung antara pariwisata dan olahraga," ujarnya.
Apabila kedua bidang itu menyatu dalam kementerian akan memberikan output dalam bidang ekonomi kreatif yang mempunyai hubungan sebagai out dari proses bidang kebudayaan.
Melansir Rumah Karya Indonesia, komunitas yang concern di bidang pariwisata Sumatera Utara (Sumut) menyampaikan terdapat 6 provinsi yang menggabungkan dinas olahraga dan pariwisata yakni Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
Sementara itu, di tingkat Kabupaten/Kota, terdapat 218 dinas yang menggabungkan antara pariwisata dengan olahraga.
Menurut Direktur Rumah Karya Indonesia Ojax Manalu, bukan hal yang tabu menggabungkan pariwisata dan olahraga dalam satu wadah atau lembaga. Ada keterkaitan antara olahraga dengan pariwisata.
"Dalam dunia pariwisata memiliki beberapa bentuk kegiatan. Kegiatan yang paling mempunyai hubungan antara kegiatan dan kehadiran wisatawan salah satunya sport tourism," ujarnya, Kamis (21/3/2024).
Masyarakat bisa berbondong-bondong mendatangi suatu tempat yang sedang digelar perhelatan olahraga. Mereka bisa disebut wisatawan yang melancong ke suatu wilayah karena ada acara olahraga.
"Sport tourism karena sifatnya terkadang lomba memiliki effort untuk menyaksikan langsung atau mendukung langsung di luar daripada bisa saja beberapa kegiatan lomba bisa menjadi bagian peserta. Dan saya memandang penggabungan bidang pariwisata dan olahraga dalam sebuah kementerian memiliki efek atau kinerja yang sangat baik," ungkapnya.
Ojax melihat kondisi yang efektif dan efisien jika pariwisata dan olahraga dalam satu lembaga. Sangat baik jika di tingkat kementerian, ada kementerian yang membidangi pariwisata dan olahraga.
"Penggabungan bidang pariwisata dan olahraga dalam tawaran nomenklatur baru sangat memungkinkan melihat di tingkat kabupaten dua bidang itu ada dalam sebuah Dinas. Contohnya beberapa kabupaten di Sumatera Utara, bidang pariwisata dan olahraga itu ada dalam satu dinas," katanya.
Dia menyampaikan beberapa event olahraga yang memancing wisatawan dari luar dan dalam negeri. Pagelaran olahraga sangat berkaitan dengan pariwisata dan olahraga.
"Dinamika sport tourism di Indonesia seperti Mandalika, Aquabike, FIH2O, Tour de Singkarak, Borobudur Marathon, World Surf League bisa menjadi bagian yang saling bekerja erat atau berhubungan langsung antara pariwisata dan olahraga," ujarnya.
Apabila kedua bidang itu menyatu dalam kementerian akan memberikan output dalam bidang ekonomi kreatif yang mempunyai hubungan sebagai out dari proses bidang kebudayaan.
(jon)