Kisah Kak Seto Jatuh Cinta pada Anak SMA
loading...
A
A
A
Ada kebiasaan unik dalam keluarga Kak Seto dan Deviana. Secara periodik keduanya menggelar sidang umum MPR (Majelis Permusyawaratan Rumah). Di momen ini keluarga berkumpul untuk mengobrol tentang apa saja. Orang tua bisa menyampaikan kritik kepada anak dan sebaliknya, anak boleh mengkritik orang tua.
"Kami mencoba untuk bisa demokratis. Saya pernah mengarang buku Anakku Sahabatku dan Guruku. Anak itu sebagai sahabat tapi juga pengajar untuk hal-hal yang biasa kita lupa, khususnya kebesaran jiwa untuk memaafkan," kata Kak Seto.
Hal lain yang jadi kebiasaan Kak Seto adalah mendongeng sebelum anak-anak tidur. Kak Seto tak pernah melewatkan momen itu selama anak-anaknya belum tidur meski pulang larut dan badannya dalam kondisi capek.
"Saya mendongeng apa saja. Kalau mendongeng saya bisa menari-nari di atas kasur, bisa ngumpet, bisa main guling, lempar-lemparan, atau apa saja," kata Doktor Psikologi UI ini.
Deviana juga suka mendongeng. Biasanya dia mengambil dongeng dari buku tidak seperti Kak Seto yang lebih sering mendongengkan rekaan sendiri.
"Mengurus anak bukan tugas istri sendiri, tapi juga suami," kata Deviana.
"Kami mencoba untuk bisa demokratis. Saya pernah mengarang buku Anakku Sahabatku dan Guruku. Anak itu sebagai sahabat tapi juga pengajar untuk hal-hal yang biasa kita lupa, khususnya kebesaran jiwa untuk memaafkan," kata Kak Seto.
Hal lain yang jadi kebiasaan Kak Seto adalah mendongeng sebelum anak-anak tidur. Kak Seto tak pernah melewatkan momen itu selama anak-anaknya belum tidur meski pulang larut dan badannya dalam kondisi capek.
"Saya mendongeng apa saja. Kalau mendongeng saya bisa menari-nari di atas kasur, bisa ngumpet, bisa main guling, lempar-lemparan, atau apa saja," kata Doktor Psikologi UI ini.
Deviana juga suka mendongeng. Biasanya dia mengambil dongeng dari buku tidak seperti Kak Seto yang lebih sering mendongengkan rekaan sendiri.
"Mengurus anak bukan tugas istri sendiri, tapi juga suami," kata Deviana.
(abd)