Jenderal TNI Ini Menangkan Cinta Anak Panglima di Medan Perang

Sabtu, 14 Januari 2023 - 20:27 WIB
loading...
Jenderal TNI Ini Menangkan...
Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Seperti perang, cinta selayaknya dimenangkan. Perlu strategi jitu tanpa serangan membabi-buta, hanya menunggu momentum tepat 'menembak' untuk melumpuhkan hati sang pujaan.

Itulah yang dilakukan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu ketika berusaha memenangkan cinta Nora Tristyana yang kelak menjadi istrinya. Ketika perasaan suka itu muncul pertama kali, Ryamizard berupaya tak menampakkannya. Ia menjaga sikap dan memendam perasaannya sampai pada waktu yang dianggap tepat untuk mengutarakannya.

"Saya bertemu Nonong saat tugas operasi di Timor Timur," kata Ryamizard dalam buku Love Story Tokoh-Tokoh Terkemuka Indonesia terbitan Harian Seputar Indonesia (2009), dikutip, Sabtu (14/1/2023). Nonong adalah panggilan sayang Ryamizard kepada sang istri yang diambil dari panggilan kecil Nora di keluarganya.

Baca juga: Kisah KSAD Ryamizard Ryacudu Dikepung Musuh, Jadi Sasaran Tembak dari Jarak 4 Meter

Dua sejoli itu bertemu pertama kali di Dili, Timor Timur pada 1986. Waktu itu, Ryamizard merupakan seorang tentara yang sedang bertugas dalam operasi Timor Timur, sementara Nora sedang melaksanakan PTT Kedokteran di daerah konflik tersebut.

Benih-benih cinta tumbuh di hati Ryamizard ketika berkenalan dengan Nora. Namun abituren AKABRI 1974 itu berusaha menutupinya. Sebagai wakil komandan batalyon, Ryamizard hanya ingin menjadi tentara yang menjalankan tugas dan merampungkannya dengan baik.

"Saya tidak pernah tengak-tengok, saya bukan playboy, jalan saya lurus saja," kata tentara kelahiran Palembang 21 April 1950 ini.

Namun tentara juga manusia, punya rasa, punya hati. Wajah cantik Nora selalu membayangi Ryamizard. Mantan Komandan Batalyon infanteri 641 dan 642, Kodam XII/Tanjungpura itu diam-diam mencari informasi detail tentang gadis pujaan hati. Ryamizard menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya.

Akhirnya, waktu itu tiba. Pada 1987, tugas PTT Kedokteran Nora selesai dan harus kembali ke Jakarta. Ryamizard yakin bahwa inilah saat tepat baginya untuk 'menembak' gadis pujaan.

"Saya suka sama kamu. Kamu mau terima saya atau tidak? Bilang iya kalau mau, tidak kalau menolak," ucap Ryamizard.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1118 seconds (0.1#10.140)