Kisah Kak Seto Jatuh Cinta pada Anak SMA
loading...
A
A
A
Penolakan itu tak membuat Kak Seto menyerah. Ia tetap berusaha memastikan Deviana sampai dengan selamat dengan menelepon ke rumah. Pencipta karakter Si Komo yang terkenal di awal 1980-an itu sempat khawatir karena sampai dua kali dirinya menelepon, Deviana belum juga sampai ke rumah. Padahal gadis yang telah mencuri hatinya itu telah meninggalkan studio radio pada pukul 17.00 WIB, sedangkan waktu itu sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB.
Kak Seto kembali menelepon ke rumah Deviana untuk ketiga kalinya. Ia pun merasa lega karena sang pujaan hati telah sampai dan mendapat penjelasan mengapa terlambat sampai di rumah. Orang yang mengantarkan Deviana dari studio radio menyelesaikan urusan terlebih dahulu di Jakarta Theater, sehingga terlambat pulang.
"Karena nebeng orang, ya terpaksa harus nunggu," kata Deviana menjelaskan.
Kak Seto mendapatkan momentum untuk bisa menjadi orang terdekat Deviana dua hari setelah perjumpaan pertama. Deviana meneleponnya karena ingin mendaftarkan saudaranya menjadi anggota Nakula Sadewa, yayasan anak kembar yang dikelola Kak Seto.
Tak disia-siakan, Kak Seto lalu meminta Deviana untuk mengambil langsung formulir. Kebetulan hari itu merupakan hari ulang tahun Kak Seto.
"Kamu tahu hari ini kan hari ulang tahun saya. Kita makan bersama yuk," ajak pria yang dikenal dengan potongan rambut belah pinggir tersebut.
Deviana menyambut ajakan itu dengan hati berbunga-bunga. Apalagi orang tuanya juga memberikan izin dirinya keluar makan malam dengan Kak Seto. Bertempat di Hotel Mandarin, makan malam itu terasa romantis. Kak Seto yang telah jatuh cinta sejak perjumpaan pertama langsung menyatakan keinginan untuk berpacaran dengan Deviana.
"Saya bilang kita jalani aja dulu," kata Deviana yang berarti menyambut cinta Kak Seto.
Perbedaan usia yang cukup jauh tak menghalangi keduanya menjalin ikatan cinta. Deviana yang rajin menonton acara Taman Ria Anak-Anak di TVRI melihat Kak Seto sebagai sosok guru yang baik. Sebagai seorang gadis ia menyukai pria matang. Deviana yang yatim sejak SMP mendapatkan figur ayah dalam diri kekasihnya itu.
Gaya berpacaran Kak Seto dan Deviana berbeda dengan orang umumnya. Kak Seto sering mengajak Deviana ikut dalam kegiatan bersama anak-anak. Tak hanya di Jakarta, Deviana ikut hingga ke pelosok-pelosok. Selain untuk mengetahui kepribadian sang pujaan hati, kegiatan bersama anak-anak juga dijadikan sarana Kak Seto mengajari Deviana tentang gambaran hidup susah.