5 Perang Besar di Indonesia, Nomor 3 Dipimpin oleh Jenderal Soeharto
loading...
A
A
A
Operasi Trikora terjadi pada 15 Januari 1962. Dalam peperangan ini, Komodor Yos Sudarso gugur karena mendapat serangan dari kapal Belanda.
Perang ini diakhiri dengan Persetujuan New York pada 15 Agustus 1962 di Markas Besar PBB. Pada akhirnya pemerintah Belanda menyerahkan Irian Barat pada Indonesia.
4. Puputan Margarana
Perang besar ini terjadi di Bali pada 20 November 1946. Kolonel I Gusti Ngurah Rai menjadi pemimpin perang demi melindungi desa Marga dari NICA yang merupakan pemerintah sipil buatan kolonial Belanda.
Berkecamuknya perang ini membuat Kolonel I Gusti Ngurah Rai beserta 96 orang lainnya gugur. Sementara pihak Belanda kehilangan sekitar 400 prajuritnya.
5. Perang Gerilya Jenderal Soedirman
Jenderal Besar Raden Soedirman menjadi pencetus strategi perang gerilya. Jenderal Soedirman berperang bersama dokter pribadinya karena sedang menderita penyakit TBC.
Strategi yang menjadi perlawanan Agresi Militer Belanda II ini terjadi pada 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Dalam waktu 6 jam akhirnya Yogyakarta berhasil diamankan oleh pasukan Indonesia. Sayangnya setelah peperangan tersebut kunci kemenangan Jenderal Soedirman harus berjuang melawan penyakitnya sampai akhirnya meninggal pada 29 Januari 1950.
Lihat Juga: Putin Bicara tentang Perang Dunia 3: Bahaya Makin Meningkat, tapi Tak Perlu Membuat Siapa Pun Takut
Perang ini diakhiri dengan Persetujuan New York pada 15 Agustus 1962 di Markas Besar PBB. Pada akhirnya pemerintah Belanda menyerahkan Irian Barat pada Indonesia.
4. Puputan Margarana
Perang besar ini terjadi di Bali pada 20 November 1946. Kolonel I Gusti Ngurah Rai menjadi pemimpin perang demi melindungi desa Marga dari NICA yang merupakan pemerintah sipil buatan kolonial Belanda.
Berkecamuknya perang ini membuat Kolonel I Gusti Ngurah Rai beserta 96 orang lainnya gugur. Sementara pihak Belanda kehilangan sekitar 400 prajuritnya.
5. Perang Gerilya Jenderal Soedirman
Jenderal Besar Raden Soedirman menjadi pencetus strategi perang gerilya. Jenderal Soedirman berperang bersama dokter pribadinya karena sedang menderita penyakit TBC.
Strategi yang menjadi perlawanan Agresi Militer Belanda II ini terjadi pada 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Dalam waktu 6 jam akhirnya Yogyakarta berhasil diamankan oleh pasukan Indonesia. Sayangnya setelah peperangan tersebut kunci kemenangan Jenderal Soedirman harus berjuang melawan penyakitnya sampai akhirnya meninggal pada 29 Januari 1950.
Lihat Juga: Putin Bicara tentang Perang Dunia 3: Bahaya Makin Meningkat, tapi Tak Perlu Membuat Siapa Pun Takut
(abd)