5 Perang Besar di Indonesia, Nomor 3 Dipimpin oleh Jenderal Soeharto
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam sejarah sedikitnya 5 perang besar pernah terjadi Indonesia. Perang ini menunjukkan perjuangan besar rakyat untuk mengusir penjajah dan merebut kemerdekaan.
Banyak korban berjatuhan dalam perang besar tersebut. Namun hal itu tidak menyurutkan tekad agar terbebas dari pejajah yang bercokol di Bumi Pertiwi.
Berikut 5 perang besar yang pernah terjadi di Indonesia:
1. Perang Diponegoro
Terjadi pada 1825 sampai 1830. Perang ini juga dikenal sebagai Perang Jawa. Perang ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro melawan pasukan Belanda yang dipimpin Jenderal Hendrik Merkus de Kock.
Perang yang berlangsung selama 5 tahun ini menyebabkan Indonesia kehilangan 200.000 jiwa rakyat. Sementara korban tewas dari Belanda sekitar 8.000 orang.
2. Serangan 10 November 1945
Perang yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya ini dipicu oleh insiden perobekan Bendera Merah Putih Biru di Hotel Yamato pada 18 September 1945 yang dilanjutkan dengan pertempuran melawan Inggris.
Tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby membuat Inggris mengeluarkan ultimatum supaya Indonesia mau menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada 10 November 1945. Namun rakyat Indonesia menolak sehingga terjadilah pertempuran hebat yang menyebabkan sekitar 16.000 pejuang gugur.
3. Operasi Trikora
Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) ini dibentuk dengan tujuan merebut Irian Barat yang saat itu masih diakuisisi Belanda. Mayor Jenderal Soeharto menjadi panglima perang dalam misi ini.
Operasi Trikora terjadi pada 15 Januari 1962. Dalam peperangan ini, Komodor Yos Sudarso gugur karena mendapat serangan dari kapal Belanda.
Perang ini diakhiri dengan Persetujuan New York pada 15 Agustus 1962 di Markas Besar PBB. Pada akhirnya pemerintah Belanda menyerahkan Irian Barat pada Indonesia.
4. Puputan Margarana
Perang besar ini terjadi di Bali pada 20 November 1946. Kolonel I Gusti Ngurah Rai menjadi pemimpin perang demi melindungi desa Marga dari NICA yang merupakan pemerintah sipil buatan kolonial Belanda.
Berkecamuknya perang ini membuat Kolonel I Gusti Ngurah Rai beserta 96 orang lainnya gugur. Sementara pihak Belanda kehilangan sekitar 400 prajuritnya.
5. Perang Gerilya Jenderal Soedirman
Jenderal Besar Raden Soedirman menjadi pencetus strategi perang gerilya. Jenderal Soedirman berperang bersama dokter pribadinya karena sedang menderita penyakit TBC.
Strategi yang menjadi perlawanan Agresi Militer Belanda II ini terjadi pada 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Dalam waktu 6 jam akhirnya Yogyakarta berhasil diamankan oleh pasukan Indonesia. Sayangnya setelah peperangan tersebut kunci kemenangan Jenderal Soedirman harus berjuang melawan penyakitnya sampai akhirnya meninggal pada 29 Januari 1950.
Banyak korban berjatuhan dalam perang besar tersebut. Namun hal itu tidak menyurutkan tekad agar terbebas dari pejajah yang bercokol di Bumi Pertiwi.
Berikut 5 perang besar yang pernah terjadi di Indonesia:
1. Perang Diponegoro
Terjadi pada 1825 sampai 1830. Perang ini juga dikenal sebagai Perang Jawa. Perang ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro melawan pasukan Belanda yang dipimpin Jenderal Hendrik Merkus de Kock.
Perang yang berlangsung selama 5 tahun ini menyebabkan Indonesia kehilangan 200.000 jiwa rakyat. Sementara korban tewas dari Belanda sekitar 8.000 orang.
2. Serangan 10 November 1945
Perang yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya ini dipicu oleh insiden perobekan Bendera Merah Putih Biru di Hotel Yamato pada 18 September 1945 yang dilanjutkan dengan pertempuran melawan Inggris.
Tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby membuat Inggris mengeluarkan ultimatum supaya Indonesia mau menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada 10 November 1945. Namun rakyat Indonesia menolak sehingga terjadilah pertempuran hebat yang menyebabkan sekitar 16.000 pejuang gugur.
3. Operasi Trikora
Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) ini dibentuk dengan tujuan merebut Irian Barat yang saat itu masih diakuisisi Belanda. Mayor Jenderal Soeharto menjadi panglima perang dalam misi ini.
Operasi Trikora terjadi pada 15 Januari 1962. Dalam peperangan ini, Komodor Yos Sudarso gugur karena mendapat serangan dari kapal Belanda.
Perang ini diakhiri dengan Persetujuan New York pada 15 Agustus 1962 di Markas Besar PBB. Pada akhirnya pemerintah Belanda menyerahkan Irian Barat pada Indonesia.
4. Puputan Margarana
Perang besar ini terjadi di Bali pada 20 November 1946. Kolonel I Gusti Ngurah Rai menjadi pemimpin perang demi melindungi desa Marga dari NICA yang merupakan pemerintah sipil buatan kolonial Belanda.
Berkecamuknya perang ini membuat Kolonel I Gusti Ngurah Rai beserta 96 orang lainnya gugur. Sementara pihak Belanda kehilangan sekitar 400 prajuritnya.
5. Perang Gerilya Jenderal Soedirman
Jenderal Besar Raden Soedirman menjadi pencetus strategi perang gerilya. Jenderal Soedirman berperang bersama dokter pribadinya karena sedang menderita penyakit TBC.
Strategi yang menjadi perlawanan Agresi Militer Belanda II ini terjadi pada 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Dalam waktu 6 jam akhirnya Yogyakarta berhasil diamankan oleh pasukan Indonesia. Sayangnya setelah peperangan tersebut kunci kemenangan Jenderal Soedirman harus berjuang melawan penyakitnya sampai akhirnya meninggal pada 29 Januari 1950.
(abd)