Heboh Isu Reshuffle, Ini Jejak Bongkar Pasang Menteri Era Jokowi
loading...
A
A
A
Setelah 10 bulan perjalan kabinet dari reshuffle jilid pertama, Jokowi kembali memutuskan melakukan perombakan komposisi para pembantunya. Pada 27 Juli 2016, Anies Baswedan yang ketika itu menjabat Menteri Pendidikan Kebudayaan digantikan oleh Muhadjir Effendy,
Ketua Umum DPP Partai Hanura saat itu, Wiranto didapuk menjadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Luhut Binsar Panjaitan. Luhut ditempatkan sebagai Menko Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.
Menteri Perindustrian Saleh Husin digantikan Airlangga Hartarto. Pergantian juga dilakukan terhadap Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PTT) Marwan Jafar kepada Eko Putro Sanjojo.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan diganti Budi Karya Sumadi. Begitu juga Ferry Mursyidan Baldan. Jabatannya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang digantikan Sofyan Djalil.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Menteri (ESDM) Sudirman Said digeser oleh Archandra Thahar. Namun, Archandra tidak lama menempati posisi ini karena ramainya polemik tentang status kewarganegaraannya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil juga kena reshuffle. Posisinya kemudian ditempati Bambang Brodjonegoro.
Bambang Brodjonegoro sebelumnya menjabat Menteri Keuangan. Jabatan Menkeu kemudian ditempati Sri Mulyani Indrawati.
Pada awal 2018, Presiden Jokowi terpaksa melakukan pergantian menteri. Pemicunya, keputusan Khofifah Indar Parawansa mundur dari jabatannya sebagai Menteri Sosial (Mensos) karena dirinya mengikuti Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Jokowi menempatkan mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menjadi Mensos.( )
Hanya beberapa bulan menjabat Mensos, Idrus Marham terpaksa mundur dari jabatannya karena terbelit kasus korupsi terkait proyek PLTU Riau-1. Jokowi kemudian menunjuk Agus Gumiwang Kartasasmita, rekan separtai Idrus menjadi Mensos.
Teten Masduki yang sebelumnya menjabat Kepala Staf Kepresidenan (KSP) digantikan Jenderal Purnawirawan Moeldoko, mantan Panglima TNI.
Ketua Umum DPP Partai Hanura saat itu, Wiranto didapuk menjadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Luhut Binsar Panjaitan. Luhut ditempatkan sebagai Menko Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.
Menteri Perindustrian Saleh Husin digantikan Airlangga Hartarto. Pergantian juga dilakukan terhadap Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PTT) Marwan Jafar kepada Eko Putro Sanjojo.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan diganti Budi Karya Sumadi. Begitu juga Ferry Mursyidan Baldan. Jabatannya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang digantikan Sofyan Djalil.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Menteri (ESDM) Sudirman Said digeser oleh Archandra Thahar. Namun, Archandra tidak lama menempati posisi ini karena ramainya polemik tentang status kewarganegaraannya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil juga kena reshuffle. Posisinya kemudian ditempati Bambang Brodjonegoro.
Bambang Brodjonegoro sebelumnya menjabat Menteri Keuangan. Jabatan Menkeu kemudian ditempati Sri Mulyani Indrawati.
Pada awal 2018, Presiden Jokowi terpaksa melakukan pergantian menteri. Pemicunya, keputusan Khofifah Indar Parawansa mundur dari jabatannya sebagai Menteri Sosial (Mensos) karena dirinya mengikuti Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Jokowi menempatkan mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menjadi Mensos.( )
Hanya beberapa bulan menjabat Mensos, Idrus Marham terpaksa mundur dari jabatannya karena terbelit kasus korupsi terkait proyek PLTU Riau-1. Jokowi kemudian menunjuk Agus Gumiwang Kartasasmita, rekan separtai Idrus menjadi Mensos.
Teten Masduki yang sebelumnya menjabat Kepala Staf Kepresidenan (KSP) digantikan Jenderal Purnawirawan Moeldoko, mantan Panglima TNI.