Heboh Isu Reshuffle, Ini Jejak Bongkar Pasang Menteri Era Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Isu mengenai perombakan atau reshuffle kabinet kembali mewarnai jagad politik Tanah Air. Isu yang selalu muncul dalam wacana politik ini mengemuka setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekecewaanya terhadap kinerja para menteri dalam mengatasi pandemi virus Corona (Covid-19) beserta dampaknya.
Tidak seperti biasanya, kali ini kata reshuffle terlontar langsung dari mulut Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Juni 2020.
Mantan Wali Kota Solo itu mengaku sudah berpikir melakukan reshuffle setelah melihat kinerja kementerian yang dinilai biasa-biasa saja alias tidak ada signifikan. "Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” kata Jokowi dengan nada tinggi. ( )
Pernyataan Jokowi dinilai banyak pihak menjadi sinyal akan adanya reshuffle kabinet pertama di periode kepemimpinan Jokowi bersama KH Ma'ruf Amin yang dilantik pada 20 Oktober 2019.
Reshuffle kabinet atau bongkar pasang menteri telah dilakukan Jokowi pada periode pertama kepemimpinannya bersama Jusuf Kalla (JK) selama 2014-2019.
Saat kepemimpinannya di periode pertama, Jokowi pernah beberapa kali melakukan pergantian menteri. Pada 12 Agustus 2015 atau kurang dari satu tahun jabatannya, Jokowi me-reshuffle lima menteri yang menduduki jabatan strategis.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno digantikan oleh Luhut Binsar Panjaitan yang sebelumnya menjabat Kepala Staf Kepresidenan.
Pramono Anung yang merupakan kader senior PDIP ditempatkan sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto. Indroyono Susilo yang menjadi Menko Kemaritiman diganti oleh Rizal Ramli.
Rachmat Gobel yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Perdagangan digantikan oleh Thomas Lembong. Posisi Menko Perekonomian yang sebelumnya dijabat DArmin Nasution diisi oleh Sofyan Djalil.
Sementara itu, Sofyan Djalil menggeser Andrinof Chaniago dari kursi Menteri Perencanaan Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
Tidak seperti biasanya, kali ini kata reshuffle terlontar langsung dari mulut Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Juni 2020.
Mantan Wali Kota Solo itu mengaku sudah berpikir melakukan reshuffle setelah melihat kinerja kementerian yang dinilai biasa-biasa saja alias tidak ada signifikan. "Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” kata Jokowi dengan nada tinggi. ( )
Pernyataan Jokowi dinilai banyak pihak menjadi sinyal akan adanya reshuffle kabinet pertama di periode kepemimpinan Jokowi bersama KH Ma'ruf Amin yang dilantik pada 20 Oktober 2019.
Reshuffle kabinet atau bongkar pasang menteri telah dilakukan Jokowi pada periode pertama kepemimpinannya bersama Jusuf Kalla (JK) selama 2014-2019.
Saat kepemimpinannya di periode pertama, Jokowi pernah beberapa kali melakukan pergantian menteri. Pada 12 Agustus 2015 atau kurang dari satu tahun jabatannya, Jokowi me-reshuffle lima menteri yang menduduki jabatan strategis.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno digantikan oleh Luhut Binsar Panjaitan yang sebelumnya menjabat Kepala Staf Kepresidenan.
Pramono Anung yang merupakan kader senior PDIP ditempatkan sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto. Indroyono Susilo yang menjadi Menko Kemaritiman diganti oleh Rizal Ramli.
Rachmat Gobel yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Perdagangan digantikan oleh Thomas Lembong. Posisi Menko Perekonomian yang sebelumnya dijabat DArmin Nasution diisi oleh Sofyan Djalil.
Sementara itu, Sofyan Djalil menggeser Andrinof Chaniago dari kursi Menteri Perencanaan Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.