Kemandirian Bangsa melalui Kualitas Sumber Daya Manusia
loading...
A
A
A
Selain itu, deforestasi juga menjadi permasalahan lingkungan utama di Indonesia. Menurut Forest Watch Indonesia, selama 2000-2017, tercatat Indonesia telah kehilangan hutan alam lebih dari 23 juta hektare (ha) atau setara dengan 75 kali luas provinsi DI Yogyakarta.
Bahkan, menurut World Resources Institute, pada tahun 2019 Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara yang paling banyak kehilangan hutan hujan primer akibat deforestasi, yaitu sebanyak 324.000 ha. Deforestasi menjadi masalah penting karena hutan merupakan tempat penyimpanan dan daur ulang karbondioksida yang cukup besar. Lebih dari 300 miliar ton karbondioksida tersimpan di dalam hutan. Akibat deforestasi, karbondioksida tersebut akan terlepas ke atmosfer sehingga akan mempercepat perubahan iklim.
Kunci Keberhasilan Pembangunan
Kunci keberhasilan dari perbaikan tata kelola adalah penegakan hukum dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Manusia menempati peran vital dalam pembangunan.
Dalam berbagai literatur ekonomi pembangunan, manusia (baik dalam konsep human capital atau human development) selalu dikaitkan dengan pembangunan ekonomi. Pemahaman ini didasarkan pada argumen bahwa SDM yang berkualitas, dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi level Pembangunan Manusia, dapat memengaruhi ekonomi melalui peningkatan kapabilitas, kreativitas dan produktivitas.
Sebuah fakta positif bahwa Indonesia memiliki modal penting berupa jumlah penduduk yang besar yang dapat menjadi modal utama dalam menentukan kemajuan dan kemunduran suatu bangsa.
Permasalahan tata kelola negara yang menimbulkan berbagai perilaku negatif dapat diselesaikan dengan peningkatan kualitas SDM. Akan tetapi, untuk menyelesaikan masalah tersebut maka diperlukan revitalisasi dan penguatan karakter SDM di Indonesia. Salah satu aspek yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan karakter SDM yang kuat adalah melalui pendidikan.
Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang mandiri, bertanggungjawab, kreatif, berilmu, sehat, dan berakhlak mulia baik dilihat dari aspek jasmani maupun rohani. Manusia yang berakhlak mulia dan memiliki moralitas tinggi sangat dituntut untuk dibentuk atau dibangun.Bangsa Indonesia tidak hanya sekedar memancarkan kemilau pentingnya pendidikan, melainkan juga mampu merealisasikan konsep pendidikan dengan cara pembinaan, pelatihan dan pemberdayaan SDM Indonesia secara berkelanjutan dan merata.
Demi menjadi bangsa yang maju dan bermartabat di tengah pesatnya perkembangan global, maka faktor kualitas SDM adalah kunci yang dimiliki bangsa Indonesia untuk membuka gerbang menuju Indonesia Emas di 100 tahun kemerdekaannya kelak.
Oleh karena itu, salah satu cara untuk bisa mengatasi berbagai persoalan yang terjadi baik persoalan politik, ekonomi, dan sosial, budaya serta masalah dekadensi moral khususnya di kalangan para pelajar, maka dibutuhkan penguatan karakter SDM yang didasarkan pada karakter bangsa Indonesia. Caranya, bisa melalui berbagai jenis pendidikan (formal, informal dan non formal) serta pada berbagai jenjang pendidikan (mulai dari pendidikan dasar, menengah, dan perpendidikan tinggi) demi masa depan bangsa yang lebih baik. Merdeka.
Bahkan, menurut World Resources Institute, pada tahun 2019 Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara yang paling banyak kehilangan hutan hujan primer akibat deforestasi, yaitu sebanyak 324.000 ha. Deforestasi menjadi masalah penting karena hutan merupakan tempat penyimpanan dan daur ulang karbondioksida yang cukup besar. Lebih dari 300 miliar ton karbondioksida tersimpan di dalam hutan. Akibat deforestasi, karbondioksida tersebut akan terlepas ke atmosfer sehingga akan mempercepat perubahan iklim.
Kunci Keberhasilan Pembangunan
Kunci keberhasilan dari perbaikan tata kelola adalah penegakan hukum dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Manusia menempati peran vital dalam pembangunan.
Dalam berbagai literatur ekonomi pembangunan, manusia (baik dalam konsep human capital atau human development) selalu dikaitkan dengan pembangunan ekonomi. Pemahaman ini didasarkan pada argumen bahwa SDM yang berkualitas, dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi level Pembangunan Manusia, dapat memengaruhi ekonomi melalui peningkatan kapabilitas, kreativitas dan produktivitas.
Sebuah fakta positif bahwa Indonesia memiliki modal penting berupa jumlah penduduk yang besar yang dapat menjadi modal utama dalam menentukan kemajuan dan kemunduran suatu bangsa.
Permasalahan tata kelola negara yang menimbulkan berbagai perilaku negatif dapat diselesaikan dengan peningkatan kualitas SDM. Akan tetapi, untuk menyelesaikan masalah tersebut maka diperlukan revitalisasi dan penguatan karakter SDM di Indonesia. Salah satu aspek yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan karakter SDM yang kuat adalah melalui pendidikan.
Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang mandiri, bertanggungjawab, kreatif, berilmu, sehat, dan berakhlak mulia baik dilihat dari aspek jasmani maupun rohani. Manusia yang berakhlak mulia dan memiliki moralitas tinggi sangat dituntut untuk dibentuk atau dibangun.Bangsa Indonesia tidak hanya sekedar memancarkan kemilau pentingnya pendidikan, melainkan juga mampu merealisasikan konsep pendidikan dengan cara pembinaan, pelatihan dan pemberdayaan SDM Indonesia secara berkelanjutan dan merata.
Demi menjadi bangsa yang maju dan bermartabat di tengah pesatnya perkembangan global, maka faktor kualitas SDM adalah kunci yang dimiliki bangsa Indonesia untuk membuka gerbang menuju Indonesia Emas di 100 tahun kemerdekaannya kelak.
Oleh karena itu, salah satu cara untuk bisa mengatasi berbagai persoalan yang terjadi baik persoalan politik, ekonomi, dan sosial, budaya serta masalah dekadensi moral khususnya di kalangan para pelajar, maka dibutuhkan penguatan karakter SDM yang didasarkan pada karakter bangsa Indonesia. Caranya, bisa melalui berbagai jenis pendidikan (formal, informal dan non formal) serta pada berbagai jenjang pendidikan (mulai dari pendidikan dasar, menengah, dan perpendidikan tinggi) demi masa depan bangsa yang lebih baik. Merdeka.
(ynt)