Cerita Sandiaga Uno Memulai Rintis Usaha Imbas PHK
loading...
A
A
A
Dengan demikian kata Sandi, salah satu model bisnis yang digunakannya adalah model Canvas. Bisnis model canvas merupakan sebuah tool dalam strategi manajemen untuk menerjemahkan konsep, konsumen, infrastruktur, maupun keuangan perusahaan dalam bentuk elemen-elemen visual.
"Dengan menerapkan bisnis model canvas, kita bisa mengurangi resiko gagal. Karena tadi sekitar 80 persen pegusaha gagal karena gak punya strategi dan business plan," jelas Sandi.
Sandi pun membeberkan bahwa dalam strategi model ini ada beberapa yang harus diperhatikan antara lain, easy to understand atau mudah dimengerti. "Yang kedua fokus. Karena kalau fokus itu bukan dari segi produknya, tapi dari segi values (nilai) apa yang kita bawa ke stakeholders kita. Jadi, bukan hanya customers, tapi stakeholders kita," katanya.
Selanjutnya menurut Sandi, fleksibel. Salah satu contohnya, yaitu produknya harus disesuaikan minat orang saat ini. "Customer focus, customer is king, bahwa yang mesti kita lakukan adalah fokus pada customer dan kepuasaan pelanggan yang utama," ujarnya.
Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan adalah Show Connection di mana pebisnis harus saling berhubungan dan membangun ekosistem. Kemudian Easy to Communicate, di mana mampu berkomunkasi secara kepada pelanggan, partner usaha ataupun yang lain.
Sandi pun mencontohkan bila suatu waktu pengusaha dihadirkan dalam seminar untuk menjadi pembicara, pengusaha itu harus memanfaatkan menit demi menit untuk menjelaskan secara sederhana dan mudah dimengerti peserta.
"Jangan mutar-mutar, ngawur, ngalur ngidul di menit pertama basa basi, lima menit kedua kita mutar-mutar. Jangan seperti itu, kita fokus di lima menit pertama fokus menjelaskan bisnis model Canvas kita," jelasnya.
Sandi juga mengingatkan bahwa pengusaha harus memiliki pemikiran atau memprediksi hal-hal yang akan terjadi di luar perencanaan. Misalnya, saat ini wabah Corona. "Kita harus punya satu pemikiran bahwa banyak hal-hal yang terduga. Harus ada sekenario planning membiasakan untuk bersikap fleksible, menyiapkan langkah mitigasi," papar Sandi.
"Dengan menerapkan bisnis model canvas, kita bisa mengurangi resiko gagal. Karena tadi sekitar 80 persen pegusaha gagal karena gak punya strategi dan business plan," jelas Sandi.
Sandi pun membeberkan bahwa dalam strategi model ini ada beberapa yang harus diperhatikan antara lain, easy to understand atau mudah dimengerti. "Yang kedua fokus. Karena kalau fokus itu bukan dari segi produknya, tapi dari segi values (nilai) apa yang kita bawa ke stakeholders kita. Jadi, bukan hanya customers, tapi stakeholders kita," katanya.
Selanjutnya menurut Sandi, fleksibel. Salah satu contohnya, yaitu produknya harus disesuaikan minat orang saat ini. "Customer focus, customer is king, bahwa yang mesti kita lakukan adalah fokus pada customer dan kepuasaan pelanggan yang utama," ujarnya.
Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan adalah Show Connection di mana pebisnis harus saling berhubungan dan membangun ekosistem. Kemudian Easy to Communicate, di mana mampu berkomunkasi secara kepada pelanggan, partner usaha ataupun yang lain.
Sandi pun mencontohkan bila suatu waktu pengusaha dihadirkan dalam seminar untuk menjadi pembicara, pengusaha itu harus memanfaatkan menit demi menit untuk menjelaskan secara sederhana dan mudah dimengerti peserta.
"Jangan mutar-mutar, ngawur, ngalur ngidul di menit pertama basa basi, lima menit kedua kita mutar-mutar. Jangan seperti itu, kita fokus di lima menit pertama fokus menjelaskan bisnis model Canvas kita," jelasnya.
Sandi juga mengingatkan bahwa pengusaha harus memiliki pemikiran atau memprediksi hal-hal yang akan terjadi di luar perencanaan. Misalnya, saat ini wabah Corona. "Kita harus punya satu pemikiran bahwa banyak hal-hal yang terduga. Harus ada sekenario planning membiasakan untuk bersikap fleksible, menyiapkan langkah mitigasi," papar Sandi.
(maf)