Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
PDIP Belum Sebut Capres 2024, Hasto: Ada Hitung-hitungan Harinya
loading...
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan PDIP tak terburu-buru menentukan capres yang diusung pada 2024. Foto/dok.SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya tidak terburu-buru membahas soal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024. Sebab, pemilu punya tahapan-tahapan yang perlu dilalui.
“Nanti itu ada tahapan-tahapannya kan. Tahapan itu sekaligus pengaturan energi nasional kita, di mana kita kampanye, di mana kita pendaftaran. Itu semua sudah diatur dan kami mengkuti setiap tahapan. Kami selalu mencoba menjadi yang pertama,” kata Hasto kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, yang dikutip Senin (1/8/2022).
Hasto menjelaskan, sebelum pendaftaran capres-cawapres, ada pendaftaran calon legislatif (caleg) karena semua ada tahapan dan perhitungan harinya. Untuk itu, soal capres-cawapres juga sudah ada hitung-hitungan harinya.
“Nanti pada saat pendaftaran caleg, pendaftaran capres dan cawapres karena ada hitung-hitungannya, ada momentumnya, ada kalkulasinya. Itu sesuai dengan tradisi kita sebagai kebudayaan yang mewarisi kebudayaan nusantara, pendaftaran caleg, pendaftaran capres-cawapres itu nanti ada hitungan-hitungan hari,” jelasnya.
Namun, Hasto menambahkan, PDIP sudah berkomunikasi dengan parpol lain, khususnya dengan fraksi di DPR. Hal itu terus dilakukan Puan Maharani selaku ketua DPR serta Utut Adianto sebagai ketua Fraksi PDIP.
“Orkestrasi dari gagasan di dalam membangun kemajuan Indonesia Raya itu yang disiapkan oleh PDIP. Nanti ada waktunya kan. Kita sekarang sudah bekerja sama dengan Golkar, Gerindra dengan PKB, PPP dengan Nasdem kemudian PAN terakhir. Jadi tidak ada masalah kerja sama dengan PDIP," papar Hasto.
Oleh karena itu, Hasto menuturkan bahwa PDIP juga terus mencermati kondisi politik yang ada, agar bisa menghasilkan pemilu yang efisien, efektif, dan mampu melahirkan sosok pemimpin nasional yang hebat. Soal perbedaan pandangan dan ideologi dalam politik, merupakan hal yang wajar.
“PDIP berbeda dengan PKS, PDIP berbeda (dengan) Demokrat. Itu hal yang biasa dalam politik sebagai diferensial sehingga rakyat punya pilihannya. Tapi PDIP mengedepankan semangat gotong royong untuk bangsa dan negara,” pungkas Hasto.
“Nanti itu ada tahapan-tahapannya kan. Tahapan itu sekaligus pengaturan energi nasional kita, di mana kita kampanye, di mana kita pendaftaran. Itu semua sudah diatur dan kami mengkuti setiap tahapan. Kami selalu mencoba menjadi yang pertama,” kata Hasto kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, yang dikutip Senin (1/8/2022).
Hasto menjelaskan, sebelum pendaftaran capres-cawapres, ada pendaftaran calon legislatif (caleg) karena semua ada tahapan dan perhitungan harinya. Untuk itu, soal capres-cawapres juga sudah ada hitung-hitungan harinya.
“Nanti pada saat pendaftaran caleg, pendaftaran capres dan cawapres karena ada hitung-hitungannya, ada momentumnya, ada kalkulasinya. Itu sesuai dengan tradisi kita sebagai kebudayaan yang mewarisi kebudayaan nusantara, pendaftaran caleg, pendaftaran capres-cawapres itu nanti ada hitungan-hitungan hari,” jelasnya.
Namun, Hasto menambahkan, PDIP sudah berkomunikasi dengan parpol lain, khususnya dengan fraksi di DPR. Hal itu terus dilakukan Puan Maharani selaku ketua DPR serta Utut Adianto sebagai ketua Fraksi PDIP.
“Orkestrasi dari gagasan di dalam membangun kemajuan Indonesia Raya itu yang disiapkan oleh PDIP. Nanti ada waktunya kan. Kita sekarang sudah bekerja sama dengan Golkar, Gerindra dengan PKB, PPP dengan Nasdem kemudian PAN terakhir. Jadi tidak ada masalah kerja sama dengan PDIP," papar Hasto.
Oleh karena itu, Hasto menuturkan bahwa PDIP juga terus mencermati kondisi politik yang ada, agar bisa menghasilkan pemilu yang efisien, efektif, dan mampu melahirkan sosok pemimpin nasional yang hebat. Soal perbedaan pandangan dan ideologi dalam politik, merupakan hal yang wajar.
“PDIP berbeda dengan PKS, PDIP berbeda (dengan) Demokrat. Itu hal yang biasa dalam politik sebagai diferensial sehingga rakyat punya pilihannya. Tapi PDIP mengedepankan semangat gotong royong untuk bangsa dan negara,” pungkas Hasto.
(muh)
Explore More