Pentingnya Ilmu Psikologi dalam Kehidupan Manusia
loading...
A
A
A
Sam Edy Yuswanto
Penulis lepas, mukim di Kebumen
Ilmu tentang psikologi sangat dibutuhkan dalam kehidupan umat manusia. Melalui ilmu psikologi, kita dapat meneliti dan memahami tentang kejiwaan dan karakter para manusia yang begitu beragam. Sehingga diharapkan kita dapat memperlakukan setiap manusia dengan baik sekaligus saling menjaga (melindungi) satu sama lain.
Bicara tentang ilmu psikologi tentu tidak akan bisa terlepas dari bahasan tentang otak manusia. Karena otak sangat berkaitan erat dengan perilaku manusia. Otak, sebagaimana mengutip laman DosenPsikologi.com merupakan organ yang paling penting di dalam tubuh manusia. Otak adalah pusat dan sistem saraf manusia. Volume otak berkisar 1.350 cc dan mempunyai 100 juta sel saraf atau neuron untuk menunjang fungsinya.
Otak mengendalikan semua fungsi tubuh dan pusat dari keseluruhan tubuh Anda. Jika otak dalam keadaan sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan mental Anda. Sebaliknya, bila otak terganggu maka kesehatan tubuh dan mental Anda bisa ikut terganggu. Menurut teori dominasi, ada otak kiri atau otak kanan, masing-masing sisi otak mengontrol berbagai jenis pemikiran yang berbeda. Teori tersebut mengemukakan, seseorang akan lebih dominan menggunakan satu bagian otak dibandingkan bagian yang lain (DosenPsikologi.com).
Definisi Psikologi
Definisi psikologi, berdasarkan catatan Wikipedia adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah (definition of “Psychology” halaman Index APA). Seseorang yang melakukan praktik psikologis disebut sebagai psikolog. Para psikolog berusaha untuk memperbaiki kualitas hidup seseorang melalui intervensi tertentu baik pada fungsi mental, perilaku individu maupun kelompok, yang didasari atas proses fisiologis, neurologis, dan psikososial.
Dalam buku Psikologi, Pengantar untuk Pemula yang ditulis oleh Gillian Butler & Freda McManus diuraikan, psikologi, sebagaimana yang didefinisikan oleh William James, adalah ilmu mengenai pikiran. Sampai di sini, maka merupakan hal yang tidak mungkin mempelajari otak manusia yang hidup secara langsung, sehingga para psikolog mempelajari perilaku kita, dan mempergunakan pengamatan mereka untuk menarik hipotesis mengenai apa yang sesungguhnya terjadi di dalam pikiran mereka. Saat ini, pengetahuan kita mengenai cara kerja otak telah bertambah, dan menyediakan sebuah dasar ilmiah untuk memahami beberapa aspek dari kehidupan mental kita.
Hal ini mengasyikkan. Namun masih terdapat banyak hal lain yang belum terungkap sebelum kita mengklaim mampu untuk menjelaskan variasi-variasi di dalam pengalaman dan ekspresi mengenai harapan, ketakutan, dan keinginan kita, atau di dalam perilaku kita pada berbagai macam pengalaman yang sangat beragam, seperti saat melahirkan dan menonton sebuah pertandingan sepak bola (halaman 14).
Mempelajari ilmu psikologi tentu ada kendalanya. Menurut penulis buku ini, sebuah kesulitan yang melekat di dalam mempelajari ilmu psikologi adalah bahwa fakta-fakta ilmiah harus bersifat objektif dan bisa dibuktikan, namun cara kerja otak tidak bisa diamati layaknya sebuah mesin. Para ilmuwan hanya bisa mempelajarinya dalam detail karena mereka telah mengembangkan sejumlah teknik khusus yang cerdik, beberapa darinya akan dijelaskan dalam buku ini.
Dalam kehidupan sehari-hari, hal tersebut hanya bisa dipersepsikan secara tidak langsung, dan harus ditarik kesimpulannya dari apa yang kita bisa amati. Usaha dari ilmu psikologi mirip layaknya keterlibatan dalam permainan teka-teki silang. Ia melibatkan evaluasi dan interpretasi terhadap petunjuk-petunjuk yang tersedia, dan mempergunakan apa yang telah Anda ketahui untuk menyelesaikannya (halaman 16).
Penulis lepas, mukim di Kebumen
Ilmu tentang psikologi sangat dibutuhkan dalam kehidupan umat manusia. Melalui ilmu psikologi, kita dapat meneliti dan memahami tentang kejiwaan dan karakter para manusia yang begitu beragam. Sehingga diharapkan kita dapat memperlakukan setiap manusia dengan baik sekaligus saling menjaga (melindungi) satu sama lain.
Bicara tentang ilmu psikologi tentu tidak akan bisa terlepas dari bahasan tentang otak manusia. Karena otak sangat berkaitan erat dengan perilaku manusia. Otak, sebagaimana mengutip laman DosenPsikologi.com merupakan organ yang paling penting di dalam tubuh manusia. Otak adalah pusat dan sistem saraf manusia. Volume otak berkisar 1.350 cc dan mempunyai 100 juta sel saraf atau neuron untuk menunjang fungsinya.
Otak mengendalikan semua fungsi tubuh dan pusat dari keseluruhan tubuh Anda. Jika otak dalam keadaan sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan mental Anda. Sebaliknya, bila otak terganggu maka kesehatan tubuh dan mental Anda bisa ikut terganggu. Menurut teori dominasi, ada otak kiri atau otak kanan, masing-masing sisi otak mengontrol berbagai jenis pemikiran yang berbeda. Teori tersebut mengemukakan, seseorang akan lebih dominan menggunakan satu bagian otak dibandingkan bagian yang lain (DosenPsikologi.com).
Definisi Psikologi
Definisi psikologi, berdasarkan catatan Wikipedia adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah (definition of “Psychology” halaman Index APA). Seseorang yang melakukan praktik psikologis disebut sebagai psikolog. Para psikolog berusaha untuk memperbaiki kualitas hidup seseorang melalui intervensi tertentu baik pada fungsi mental, perilaku individu maupun kelompok, yang didasari atas proses fisiologis, neurologis, dan psikososial.
Dalam buku Psikologi, Pengantar untuk Pemula yang ditulis oleh Gillian Butler & Freda McManus diuraikan, psikologi, sebagaimana yang didefinisikan oleh William James, adalah ilmu mengenai pikiran. Sampai di sini, maka merupakan hal yang tidak mungkin mempelajari otak manusia yang hidup secara langsung, sehingga para psikolog mempelajari perilaku kita, dan mempergunakan pengamatan mereka untuk menarik hipotesis mengenai apa yang sesungguhnya terjadi di dalam pikiran mereka. Saat ini, pengetahuan kita mengenai cara kerja otak telah bertambah, dan menyediakan sebuah dasar ilmiah untuk memahami beberapa aspek dari kehidupan mental kita.
Hal ini mengasyikkan. Namun masih terdapat banyak hal lain yang belum terungkap sebelum kita mengklaim mampu untuk menjelaskan variasi-variasi di dalam pengalaman dan ekspresi mengenai harapan, ketakutan, dan keinginan kita, atau di dalam perilaku kita pada berbagai macam pengalaman yang sangat beragam, seperti saat melahirkan dan menonton sebuah pertandingan sepak bola (halaman 14).
Mempelajari ilmu psikologi tentu ada kendalanya. Menurut penulis buku ini, sebuah kesulitan yang melekat di dalam mempelajari ilmu psikologi adalah bahwa fakta-fakta ilmiah harus bersifat objektif dan bisa dibuktikan, namun cara kerja otak tidak bisa diamati layaknya sebuah mesin. Para ilmuwan hanya bisa mempelajarinya dalam detail karena mereka telah mengembangkan sejumlah teknik khusus yang cerdik, beberapa darinya akan dijelaskan dalam buku ini.
Dalam kehidupan sehari-hari, hal tersebut hanya bisa dipersepsikan secara tidak langsung, dan harus ditarik kesimpulannya dari apa yang kita bisa amati. Usaha dari ilmu psikologi mirip layaknya keterlibatan dalam permainan teka-teki silang. Ia melibatkan evaluasi dan interpretasi terhadap petunjuk-petunjuk yang tersedia, dan mempergunakan apa yang telah Anda ketahui untuk menyelesaikannya (halaman 16).