Senja Kala Wahabi di Arab Saudi

Jum'at, 29 Juli 2022 - 16:48 WIB
loading...
Senja Kala Wahabi di...
Mohammad Nuruzzaman, Staf Khusus Menteri Agama Republik Indonesia. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
Mohammad Nuruzzaman
Staf Khusus Menteri Agama Republik Indonesia

TIDAK ada satu pun orang atau kelompok yang bisa lolos dari hukum perubahan. Perubahan adalah hukum mendasar dari kehidupan. Kehidupan disebut kehidupan karena ia terus menerus dalam perubahan. Karena itu, setiap bentuk konservatisme pada akhirnya akan menemui konflik dalam dirinya. Inilah yang kita temui di Arab Saudi.

Setiap Muslim yang datang ke Mekkah, terutama bagi yang diliputi perasaan rindu kepada Nabi Muhammad SAW, akan penasaran mencari-cari di mana dulu bayi mungil Rasulullah dilahirkan Sayyidah Aminah. Mudah sekali mencari informasi di mana lokasi tempat kelahiran sang Rasul. Seluruh informasi yang disediakan oleh internet memberi petunjuk ke sebuah bangunan sederhana bercat kuning yang bertuliskan Maktabah Makkatul Mukarramah (Perpustakaan Makkatul Mukarramah).

Perpustakaan ini terletak di Al-Masjid Al-Haram Rd, Shib Amir/Shib Ali, Mekkah. Dekat Masjidilharam. Lebih tepatnya: Jika Anda keluar dari Masjidilharam melalui pintu 25 (Bukit Shafa), belok kiri ke arah Terminal Shib Amir. Sekitar setengah kilometer, Anda akan menemukan perpustakaan itu. Lokasi bangunan akan berada di kanan Anda.

Tapi ketika mendatangi bangunan perpustakaan itu, kita akan menemukan tulisan yang ditempel di beberapa sudut dinding luarnya yang menerangkan bahwa tidak ada sumber otoritatif yang menerangkan bahwa ini adalah tempat kelahiran Rasulullah.

Keterangan ini disertai larangan untuk melakukan ritual baik di luar maupun di dalam perpustakaan. Penyangkalan dan larangan ini juga dengan mudah kita baca di malam hari melalui tulisan jalan (running text) yang ada di video tron yang dipasang di teras depan.

Intinya, tak ada informasi yang dikeluarkan oleh otoritas resmi Pemerintah Arab Saudi terkait di mana lokasi kelahiran Nabi Muhammad SAW. Saya ragu untuk menyebut perpustakaan ini sebagai tempat kelahiran Nabi tercinta sekalipun hampir semua sumber informasi mengarahkan kita ke bangunan Perpustakaan Makkatul Mukarramah ini.

Apakah ini cara dakwah Wahabi yang sejak awal menghancurkan berbagai situs sejarah kenabian untuk menghindari berbagai praktik yang mereka anggap sebagai syirik dan khurafat? Sekalipun penghancuran beberapa situs memang dengan alasan perluasan Masjidilharam atau Masjid Nabawi, namun ada beberapa situs bersejarah yang dihancurkan karena dianggap menyebabkan umat Islam berlaku syirik.

Jika benar demikian, maka Wahabisme Arab Saudi sebetulnya sedang terdesak oleh berbagai perubahan. Datanglah ke Mina! Sekitar setengah kilometer dari jamarat aqabah (tempat melempar jumrah aqabah), Anda akan menemukan masjid kecil tak beratap yang disebut Masjid Baiah Aqabah. Ini adalah lokasi ketika orang-orang Madinah berbaiat kepada Nabi Muhammad SAW dan memintanya untuk hijrah ke Madinah di tahun kesepuluh kenabian.

Situs ini terawat dengan baik. Bahkan di depannya ada board bertuliskan keterangan resmi tentang riwayat sejarah masjid ini. Pada saat musim haji, ada seorang kurator yang ditugaskan Kementerian Kebudayaan untuk melayani pengujung yang datang ke masjid ini. Dari kurator resmi inilah saya mendapatkan konfirmasi bahwa Pepustakaan Makkatul Mukarramah memang tempat kelahiran Baginda Rasul.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1549 seconds (0.1#10.140)