Sejumlah Upaya Pemerintah Mewaspadai Penularan Cacar Monyet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melakukan upaya mewaspadai penularan penyakit cacar monyet . Kewaspadaan untuk mengantisipasi penularan penyakit itu pun ditingkatkan oleh pemerintah.
Selain mengeluarkan surat edaran, Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) juga telah menetapkan dua laboratorium untuk terus memantau perkembangan kasus tersebut. Diketahui, cacar monyet adalah infeksi zoonosis disebabkan oleh infeksi virus cacar monyet dari genus orthopoxviridae.
Pertama kali, kasus cacar monyet ditemukan di Inggris pada 6 Mei lalu. WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan cacar monyet sudah ada di 75 negara dengan lebih dari 17 ribu kasus.
WHO menetapkan kasus cacar monyet sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia pada 23 Juli lalu. Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril menjelaskan, status itu mengharuskan negara merespons dengan cepat untuk pencegahan, pengendalian, dan pengobatan cacar monyet.
"Sejak awal kami sudah mengumpulkan informasi, mengikuti perkembangan dunia, meningkatkan kewaspadaan publik melalui surat edaran, webinar dan beberapa pertemuan dengan tenaga kesehatan, serta dinas kesehatan," ujar Syahril dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan, Kamis (28/7/2022).
Untuk deteksi, kata dia, Kemenkes sudah melalukan penyelidikan epidemiologi dan menyiapkan kapasitas laboratorium. Ada dua laboratorium yang sudah siap, yakni di Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof. Sri Oemyati - BKPK, Kemenkes dan di Pusat Studi Satwa Primata IPB, Bogor.
"Kami juga akan menambah sembilan atau 10 pusat laboratorium yang akan ditempatkan di daerah-daerah strategis," kata Syahril.
Sedangkan untuk treatment dan vaksin, Kemenkes sedang menyiapkan pemenuhan logistik antivirus dan vaksin. "Kami berkomunikasi dengan dunia internasional yang sudah melalukan vaksin dan pengobatan," tuturnya.
Selain itu, Kemenkes juga sudah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan ke seluruh maskapai, pengelola transportasi darat dan laut, rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas layanan kesehatan lainnya untuk meningkatkan kewaspdaan. "Bahwa kasus ini bisa saja masuk Indonesia dan kita harus siap," imbuhnya.
Dia mengajak masyarakat mencegah cacar monyet dengan hidup sehat, bersih, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Dirinya mengimbau masyarakat agar memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan jika mengalami demam dan ruam.
Selain mengeluarkan surat edaran, Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) juga telah menetapkan dua laboratorium untuk terus memantau perkembangan kasus tersebut. Diketahui, cacar monyet adalah infeksi zoonosis disebabkan oleh infeksi virus cacar monyet dari genus orthopoxviridae.
Pertama kali, kasus cacar monyet ditemukan di Inggris pada 6 Mei lalu. WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan cacar monyet sudah ada di 75 negara dengan lebih dari 17 ribu kasus.
WHO menetapkan kasus cacar monyet sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia pada 23 Juli lalu. Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril menjelaskan, status itu mengharuskan negara merespons dengan cepat untuk pencegahan, pengendalian, dan pengobatan cacar monyet.
"Sejak awal kami sudah mengumpulkan informasi, mengikuti perkembangan dunia, meningkatkan kewaspadaan publik melalui surat edaran, webinar dan beberapa pertemuan dengan tenaga kesehatan, serta dinas kesehatan," ujar Syahril dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan, Kamis (28/7/2022).
Untuk deteksi, kata dia, Kemenkes sudah melalukan penyelidikan epidemiologi dan menyiapkan kapasitas laboratorium. Ada dua laboratorium yang sudah siap, yakni di Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof. Sri Oemyati - BKPK, Kemenkes dan di Pusat Studi Satwa Primata IPB, Bogor.
"Kami juga akan menambah sembilan atau 10 pusat laboratorium yang akan ditempatkan di daerah-daerah strategis," kata Syahril.
Sedangkan untuk treatment dan vaksin, Kemenkes sedang menyiapkan pemenuhan logistik antivirus dan vaksin. "Kami berkomunikasi dengan dunia internasional yang sudah melalukan vaksin dan pengobatan," tuturnya.
Selain itu, Kemenkes juga sudah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan ke seluruh maskapai, pengelola transportasi darat dan laut, rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas layanan kesehatan lainnya untuk meningkatkan kewaspdaan. "Bahwa kasus ini bisa saja masuk Indonesia dan kita harus siap," imbuhnya.
Dia mengajak masyarakat mencegah cacar monyet dengan hidup sehat, bersih, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Dirinya mengimbau masyarakat agar memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan jika mengalami demam dan ruam.
(rca)