Zamzam, Air Penghidupan Lintas Zaman

Selasa, 26 Juli 2022 - 15:08 WIB
loading...
A A A
Bahkan sekitar 15 tahun terakhir, jalur menuju sumur itu pun sudah tertutup seiring penataan di Masjidilharam. Hanya pihak-pihak tertentu yang mendapat otoritas melihat sumur berusia ribuan tahun tersebut. Kepala Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia di Jeddah Nasrullah Jasam meyakini sumur asli zamzam hingga kini masih ada, namun tidak mudah untuk diakses. Sebab, di kompleks Masjidilhram, banyak pintu rahasia.

Pengelolaan zamzam pun lebih modern. Untuk memudahkan pengambilan, air sumur dialirkan dengan dengan pipa besar menuju Kudai, sekitar 4 kilometer barat daya dari Masjidilhram. Pada 2010, penulis melihat Kudai merupakan tempat penyaluran zamzam secara konvensional. Orang bebas mengambil dengan galon, jeriken dan apa saja dari puluhan keran yang tersedia. Namun sejak 2013, pemerintah Arab Saudi mengubah distribusi lebih modern lagi. Pengelolaan baru ini dikenal dengan Proyek Air Zamzam Raja Abdullah bin Abdul Aziz.

Tak tanggung-tanggung Saudi mengelola zamzam agar lebih professional. Setidaknya dana sebesar USD187 juta atau sekitar Rp2,7 kuadriliun digelontorkan agar pemompaan, penyaringan, pengemasan dan pendistribusian zamzam lebih baik. Zamzam pun terhindari dari pencemaran, pemalsuan dan lain sebagainya. Kini, lokasinya bersih, rapi dan praktis. Pengunjung datang, menuju kasir, memilih kemasan lalu menuju kios sesuai nomor di kertas barcode. Kertas itu lantas di-scan dan zamzam pesanan langsung keluar. Selesai.

Dari Kudai ini pula, zamzam dikirim ke Zamazemah Company, tempat pemroduksi sejuta zamzam botol tiap harinya yang dibagikan ke jamaah haji. Selain di hotel jamaah, botol-botol itu juga dibagikan petugas di lokasi tawaf dan sa’i. Soal zamzam, jamaah benar-benar merasa dilayani sepenuh hati oleh otoritas Saudi.

Bahkan seperti dilaporkan Arab News, Saudi melalui Perusahaan Air Nasional pun merambah model penjualan zamzam secara online. Ini antara lain merespons kemajuan teknologi digital dan pencegahan infeksi virus di tengah pandemi Covid-19. Penjualan pengiriman (delivery) langsung ke rumah-rumah penduduk Saudi pun mulai dirintis.

Tak sekadar distribusi, Saudi pun menyadari kualitas zamzam harus tetap terjaga. Ikhtiar ini antara lain dilakukan dengan mendirikan Pusat Studi dan Penelitian Zamzam yang saat ini dikomandoi Shamer Showman. Dari lembaga ini, zamzamdiharapkan dikelola secara berkelanjutan dengan memahami betul aspek lingkungan dan hidrogeologisnya. Dari lembaga ini pula, zamzam tak sekadar dipahami sebagai bentuk mukjizat dari Allah yang diliputi keajaiban atau misteri, namun juga bisa dirasionalisasi demi kemaslahatan seluruh makhluk.

Yang pasti, aliran zamzam hingga kini terus menerus mengalir. Atas kuasa Allah, air itu tak mampu dihalau oleh siapapun. Sama sulitnya ketika Siti Hajar yang sampai berucap zome-zome karena kaget di selabatu tandus di bawah kaki anaknya, Ismail, ada air yang tak henti keluar. Air nan jernih itu terbukti mampu menghidupi jutaan orang di muka bumi ini selama ribuan tahun dengan tak mengenal ras, jenis kelamin, agama, budaya, dan segala batasannya. Keajaiban zamzam pun semakin tak terbantahkan.
(hdr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1818 seconds (0.1#10.140)