Zamzam, Air Penghidupan Lintas Zaman

Selasa, 26 Juli 2022 - 15:08 WIB
loading...
A A A
Dari pengamatan KORAN SINDO dua bulan terakhir, konten ini selalu ramai didatangi pembeli, termasuk pilot, pramugari dan kru pesawat dari Indonesia, sesaat sebelum mereka terbang. Di luar ini, tentu masih ada puluhan ribu liter lagi zamzam yang keluar dari sumur kuno. Antara lain seperti yang dikonsumsi tiap hari oleh warga Mekkah, Madinah dan Saudi lainnya.

baca juga: Masjidil Haram Bagikan 12 Juta Liter Air Zamzam untuk Jemaah Haji

Mengalkulasi debit air zamzam yang sudah dinikmati penduduk bumi sejak kemunculan pertama sejak 4.000 tahun silam hingga detik ini jelas hal sulit. Namun pastinya, zamzam telah memberikan penghidupan bagi jutaan orang dalam lipatan zaman yang tak terbilang.

Kualitasnya pun tak pernah berubah. Zamzam tak pernah berbau, berlumut, mengandung jamur, serangga atau zat lainnya. Kandungan mineral alami di zamzam juga terus terjaga. Mineralnya jauh melampaui air desalinasi. Ketika meminumnya, orang pun akan sangat mudah merasakan perbedaannya. Rasa mineral zamzam selalu khas.

Zamzam, Air Penghidupan Lintas Zaman



Kemurnian zamzam yang selalu terjaga dari awal kemunculan hingga detik inipun telah memantik keinginan sejumlah ahli untuk meneliti. Ini seperti dilakukan Yahya Hamza Koshak, insinyur asal Arab Saudi yang concern pada fenomena air zamzam. Dari penelitian Yahya, terungkap bahwa mencampurkan air zamzam dengan air biasa tak mengurangi sedikitpun keistimewaan kandungannya. Baik tingkat keasaman atau kebasaan (pH) maupun mineralnya tak berubah.

baca juga: Jamaah Haji Diberi Jatah 5 Liter Zamzam, Kemenag: Dibagikan di Tanah Air

“Secara alamiah, setetes air zamzam bisa dicampur hingga ke 1.000 liter air biasa,” ujar Managing Director Zamazemah Company Hasan Mahmud Abu Al Faraj menjelaskan temuan Yahya kepada tim Media Center Haji Kementerian Agama di Mekkah, Rabu (20/7). Zamazemah adalah perusahaan yang mendapat otoritas untuk pengemasan air zamzam di Arab Saudi. Lokasi perusahaan ini ada di Jalan King Fahd, Mekkah.

Penelitian Yahya sebagai ikhtiar membuka tabir misteri zamzam ini telah diterbitkan dalam buku berjudul ‘Zamzam Book’. Bahkan video dokumenternya telah dibuat juga dalam bahasa Indonesia. Selain Yahya, mengutip Egypt Today, penelitian soal zamzam juga pernah dilakukan oleh Abbas Sharaqi, ahli geologi sumber daya air dari African Research Institute.

Bagi Sharaqi, kemurnian zamzam selalu terjaga karena tergolong sumber air yang terbarukan. Tidak pernah keringnya sumur zamzam karena berasal dari air hujan yang ada di Mekkah. “Tidak pernah habis dalam geologi berarti bahwa air tersebut adalah sumber air terbarukan. Air tanah bisa diperbarui, seperti yang ada di sumur zamzam,” demikian penjelasan Sharaqi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1759 seconds (0.1#10.140)