Bantuan Mengalir, Solidaritas Internasional Dukung RI Atasi Corona

Senin, 27 April 2020 - 06:45 WIB
loading...
Bantuan Mengalir, Solidaritas...
Solidaritas internasional berdatangan membantu Indonesia mengatasi pandemi corona (Covid-10). Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Solidaritas internasional berdatangan membantu Indonesia mengatasi pandemi corona (Covid-10). Selain donasi, bantuan dimaksud juga berupa bantuan material berupa peralatan kesehatan.

Hingga kemarin bantuan internasional tercatat datang dari 9 negara sahabat, 9 organisasi internasional, dan 70 organisasi nonpemerintah. Bantuan dikoordinasikan Kementerian Luar (Kemlu) dan selanjutnya dikelola Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo dalam siaran persnya mengungkapkan, kesembilan negara tersebut Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Vietnam, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan Uni Emirat Arab. Adapun organisasi internasional yang memberi dukungan adalah WHO, ADB, IAEA, UNDP, IOM, Global Fund, Unicef, IDB, dan Uni Eropa.

Selain itu, organisasi-organisasi nonpemerintah yang membantu merupakan lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di 12 negara seperti RRT, Singapura, AS, Korea Selatan, Vietnam, Prancis, Rusia, Jerman, Jepang, Swedia, Swiss, dan Arab Saudi. “Total nilai dukungan yang diterima Pemerintah Indonesia adalah USD77,49 juta. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi dan terima kasih atas dukungan terhadap masyarakat Indonesia dalam memerangi pandemi,” ujar Agus.

Dukungan diberikan dalam berbagai bentuk. Ada sumbangan dana, barang, atau dukungan teknis. Dari nilai dukungan, tiga pemberi dukungan terbesar yakni Uni Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat. Namun, dukungan yang telah diterima oleh Kemlu belum semua terealisasi. Sejauh ini bantuan internasional yang baru terealisasi sebesar USD25,10 juta. Selain itu, Kemlu juga memfasilitasi dukungan internasional secara bilateral yang melibatkan 13 entitas senilai USD10,9 juta.

Selain donasi dari luar negeri, tambah Agus, Indonesia juga mendapatkan bantuan material kesehatan berupa alat pelindung diri (APD), ventilator, RT-PCR dan reagen, termometer dan virus transport medium (VTM). “Dari bantuan tersebut, masker, rapid test dan APD merupakan jenis bantuan paling banyak diterima oleh Indonesia,” katanya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan, Indonesia saat ini tengah diuji dengan pandemi virus corona. Namun, dia mengajak bangsa ini tidak perlu merasa pesimistis. Apalagi negeri ini sudah teruji dengan berbagai masalah bangsa sebelumnya. “Kita sudah teruji di dalam banyak masalah dan kita memang adalah bangsa yang tangguh untuk menghadapi masalah seperti ini,” katanya di Jakarta kemarin.

Yuri mengapresiasi masyarakat Indonesia selalu mampu untuk bersatu, juga selalu mampu untuk memikul tanggung jawab bersama. Bahkan, selalu memiliki dorongan untuk memberikan kesempatan untuk menolong sesama. ”Serta adanya berbagai uluran tangan untuk bantuan kemanusiaan. Sikap gotong-royong sangat dibutuhkan dalam kondisi seperti ini, bila ada warga negara yang bergejala Covid-19,” tambahnya.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, mengajak seluruh masyarakat berpartisipasi memutus mata rantai penyebaran korona. Langkah ini bisa dilakukan dengan tetap di rumah. ”Kita bekerja, belajar, dan beribadah, serta melakukan aktivitas lain di rumah. Tetap jaga jarak dan hindari kerumunan. Gunakan masker dan sering cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, serta tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut,” katanya.

Doni mengajak masyarakat menjadikan bulan suci Ramadan sebagai momen untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Menurut dia, cepat atau lambatnya berakhir pandemi Covid-19 ini tergantung tingkat kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan. “Semakin disiplin semakin cepat wabah berakhir. Lakukanlah salat lima waktu, salat sunah, salat tarawih bersama keluarga di rumah saja serta tidak mudik dan tidak melakukan kegiatan berkumpul dalam bentuk apa pun. Apabila dilaksanakan dengan baik, Anda telah menjadi pahlawan bagi diri sendiri dan keluarga, serta masyarakat di sekitarnya,” tambah Doni.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3669 seconds (0.1#10.140)