Pengurus Baru Resmi Dilantik, LIRA Komitmen Menjadi Jembatan Rakyat dan Pemerintah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden LIRA Andi Syafrani melantik dan mengukuhkan kabinet baru DPP LIRA. Dalam pelantikan tersebut, para pengurus komitmen menjadi jembatan bagi rakyat dengan pemerintah .
Dalam struktur baru ini Ketua Dewan Pembina LIRA dijabat Ahmad Ali yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem. Sedangkan, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden LIRA dipegang oleh mantan Presiden LIRA sebelumnya Olis Datau. Selain melantik, Andi juga membuka acara rapat kerja nasional (Rakernas) yang berlangsung di Hotel Pomelotel, Kuningan, Jakarta Selatan.
Andi Syafrani juga dikukuhkan sebagai Presiden LIRA berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Batam yang berlangsung pada 23-25 Maret 2022. Andi menegaskan komitmen dan konsistensi LIRA terhadap isu dan persoalan publik yang memihak pada kepentingan rakyat, bukan kepentingan kelompok, apalagi kepentingan individu. "LIRA akan terus berkomitmen dan konsisten menjadi jembatan rakyat dengan pemerintah,” tandas Andi yang alumni UIN Jakarta, Jumat (22/7/2022)
LIRA adalah ormas besar berbasis LSM yang tersebar di seluruh Indonesia yang sejak didirikan memiliki cita-cita besar untuk memperjuangkan dan membela kepentingan rakyat di atas kepentingan apa pun. ”LIRA berdiri tegak di atas asas dan prinsip perjuangan menegakkan kebenaran, kejujuran, dan keadilan; menjunjung tinggi demokrasi, hukum, dan hak-hak asasi manusia; mengutamakan supremasi hukum; mendorong pembangunan kesejahteraan ekonomi, sosial, politik, agama, budaya, pendidikan, kesehatan, lingkungan dan Kamtibmas berdasarkan undang-undang yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Andi menjelaskan LIRA adalah mitra komunikasi dan mediasi yang bersifat kerakyatan demi terwujudnya perubahan yang berintegritas, akuntabel dan berkeadilan, demi terwujudnya Indonesia yang mandiri, sejahtera dan berwibawa. Karena itu, LIRA hadir untuk mengawal dan mengawasi perwujudan pemerintahan Indonesia yang bersih sekaligus bisa menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat.
”Pengawasan dan pengawalan ini sangat penting dan menjadi kunci untuk tercipatnya check and balancies sehingga tercipta masyarakat yang adil dan makmur melalui peran aktif dalam pembangunan di berbagai bidang,” katanya.
Andi mencontohkan isu dan program land reform Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebutkan sebagai program strategis dan penting untuk didukung dan dikawal pelaksanaanya agar dipastikan menguntungkan dan menyejahterakan masyarakat. “land reform atau reforma agraria di bawah Presiden Jokowi harus kita dukung karena akan berdampak besar kepada kehidapan rakyat,” kata Andi.
Andi menegaskan pilihan tema pelantikan dan rakernas I LIRA tentang Tanah dan Air untuk Rakyat adalah bukti kepedulian dan komitmen LIRA untuk memperjuangkan dan memastikan reformasi agraria yang dilakukan pemerintah adalah untuk kepentingan rakyat dan kesejahteraan rakyat. “Tidak boleh ada ketimpangan dan kesenjangan kepemilikan aset tanah lagi dan hak masyarakat untuk mendapatkan keadilan harus dipenuhi oleh negara karena itu adalah amanat konstitusi negara ini,” tegas Andi.
Menutup pidatonya, Andi mengatakan LIRA menyadari tantangan dan masalah yang dihadapi Indonesia saat ini sangatlah banyak dan berat, tapi Andi mengingatkan justru karena berat ini maka penyelenggara negara harus serius dan sungguh-sungguh dalam bekerja untuk kepentingan rakyat, tidak boleh memberi celah lagi untuk ditunggangi kepentingan oligarkhi.
Dalam struktur baru ini Ketua Dewan Pembina LIRA dijabat Ahmad Ali yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem. Sedangkan, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden LIRA dipegang oleh mantan Presiden LIRA sebelumnya Olis Datau. Selain melantik, Andi juga membuka acara rapat kerja nasional (Rakernas) yang berlangsung di Hotel Pomelotel, Kuningan, Jakarta Selatan.
Andi Syafrani juga dikukuhkan sebagai Presiden LIRA berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Batam yang berlangsung pada 23-25 Maret 2022. Andi menegaskan komitmen dan konsistensi LIRA terhadap isu dan persoalan publik yang memihak pada kepentingan rakyat, bukan kepentingan kelompok, apalagi kepentingan individu. "LIRA akan terus berkomitmen dan konsisten menjadi jembatan rakyat dengan pemerintah,” tandas Andi yang alumni UIN Jakarta, Jumat (22/7/2022)
LIRA adalah ormas besar berbasis LSM yang tersebar di seluruh Indonesia yang sejak didirikan memiliki cita-cita besar untuk memperjuangkan dan membela kepentingan rakyat di atas kepentingan apa pun. ”LIRA berdiri tegak di atas asas dan prinsip perjuangan menegakkan kebenaran, kejujuran, dan keadilan; menjunjung tinggi demokrasi, hukum, dan hak-hak asasi manusia; mengutamakan supremasi hukum; mendorong pembangunan kesejahteraan ekonomi, sosial, politik, agama, budaya, pendidikan, kesehatan, lingkungan dan Kamtibmas berdasarkan undang-undang yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Andi menjelaskan LIRA adalah mitra komunikasi dan mediasi yang bersifat kerakyatan demi terwujudnya perubahan yang berintegritas, akuntabel dan berkeadilan, demi terwujudnya Indonesia yang mandiri, sejahtera dan berwibawa. Karena itu, LIRA hadir untuk mengawal dan mengawasi perwujudan pemerintahan Indonesia yang bersih sekaligus bisa menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat.
”Pengawasan dan pengawalan ini sangat penting dan menjadi kunci untuk tercipatnya check and balancies sehingga tercipta masyarakat yang adil dan makmur melalui peran aktif dalam pembangunan di berbagai bidang,” katanya.
Andi mencontohkan isu dan program land reform Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebutkan sebagai program strategis dan penting untuk didukung dan dikawal pelaksanaanya agar dipastikan menguntungkan dan menyejahterakan masyarakat. “land reform atau reforma agraria di bawah Presiden Jokowi harus kita dukung karena akan berdampak besar kepada kehidapan rakyat,” kata Andi.
Andi menegaskan pilihan tema pelantikan dan rakernas I LIRA tentang Tanah dan Air untuk Rakyat adalah bukti kepedulian dan komitmen LIRA untuk memperjuangkan dan memastikan reformasi agraria yang dilakukan pemerintah adalah untuk kepentingan rakyat dan kesejahteraan rakyat. “Tidak boleh ada ketimpangan dan kesenjangan kepemilikan aset tanah lagi dan hak masyarakat untuk mendapatkan keadilan harus dipenuhi oleh negara karena itu adalah amanat konstitusi negara ini,” tegas Andi.
Menutup pidatonya, Andi mengatakan LIRA menyadari tantangan dan masalah yang dihadapi Indonesia saat ini sangatlah banyak dan berat, tapi Andi mengingatkan justru karena berat ini maka penyelenggara negara harus serius dan sungguh-sungguh dalam bekerja untuk kepentingan rakyat, tidak boleh memberi celah lagi untuk ditunggangi kepentingan oligarkhi.
(cip)