Melalui I-COPE, Uni Eropa dan World Vision Bantu Penanganan Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Uni Eropa (UE), World Vision Netherlands, dan Wahana Visi Indonesia (WVI) menggelar upacara penutupan proyek dua tahun “IndonesiaCovid-19Pandemic Emergency Responses (I-COPE)”. Proyek ini berkontribusi dalam membatasi penyebaran Covid-19 dan mengurangi dampaknya bagi anak-anak dan keluarga rentan di Indonesia.
Proyek ini dilakukan di 90 desa, enam kabupaten/kota di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Surabaya di Provinsi Jawa Timur, Sumba Barat Daya dan Sumba Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta Ternate dan Halmahera Utara di Provinsi Maluku Utara.
Acara tersebut digelar secara virtual dan dihadiri oleh Wali Kota Ternate, Bupati Sumba Timur, Bupati Halmahera Utara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, dan perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Kemudian Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Dinas UMKM Kabupaten/Kota, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat Kabupaten/Kota, SatgasCovid-19, Organisasi Masyarakat Sipil, akademisi, dan media. Kepala kerja sama Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia hadir mewakili Uni Eropa.
Bupati Sumba Timur Khristofel Praing mengapresiasi capaian proyek I-COPE dengan dukungan finansial dari Uni Eropa. “Terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Uni Eropa dan WVI selama pandemi Covid-19. Alat pelindung diri yang disediakan sangat membantu tenaga kesehatan. Bantuan proyek tidak hanya membantu kami dalam penangananCovid-19tetapi juga penanganan bencana Seroja,” terangnya, Kamis 21 JUli 2022.
Bupati Halmahera Utara Frans Manery menyatakan, di masa pandemi, proyek I-COPE yang didanai oleh Uni Eropa sangat membantu warga dalam mitigasi dan penanganan kasusCovid-19. "Pemberian alat pelindung diri dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan kami membuat lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan di tengah pandemic,” tutur Frans.
Frans Manery menjelaskan, proyek ini turut berkontribusi memperkuat sistem kesehatan, mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan mendukung pemulihan.
Secara langsung proyek I-COPE memberikan manfaat kepada sekitar 1.1 juta orang termasuk 12.000 kelompok rentan di DKI Jakarta, Surabaya, Sumba Barat Daya, Sumba Timur, Ternate, dan Halmahera Utara.
"Proyek ini juga memberikan bantuan kepada kelompok rentan yang terkena dampak siklon tropis Seroja yang melanda Sumba Timur pada April 2021, termasuk distribusi alat pelindung diri kepada tenaga kesehatan dan masker kepada 2.000 KK untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kasusCovid-19,” katanya.
International Program & Grant Director, World Vision Netherlands Marijke Zimba menyatakan, pandemiCovid-19telah menghadirkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi sistem kesehatan masyarakat dan stabilitas ekonomi kita. Melalui dukungan dan kerja sama dengan Uni Eropa,proyek I-COPE mampu berkontribusi dalam membatasi penyebaran virus dan memperkuat sistem kesehatan di Indonesia.
“Proyek I-COPE merupakan bagian dari paket 'Team Europe' dengan total anggaran sebesar €200 juta (Rp3,5 triliun) untuk membantu Indonesia dalam menangani pandemiCovid-19serta dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkannya,” tambah Duta Besar Uni Eropa Vincent Piket.
Direktur Nasional WVI Angelina Theodora menyatakan, pihaknya berterima kasih dan mengapresiasi kerja sama yang telah dilakukan Uni Eropa sejak 2020. Ia berharap semua upaya yang dilakukan dapat membantu pemulihan masyarakat yang paling rentan, terutama anak-anak dan keluarga yang terkena dampak pandemiCovid-19.
"Semua hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal,” ujar Angelina Theodora.
Proyek ini dilakukan di 90 desa, enam kabupaten/kota di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Surabaya di Provinsi Jawa Timur, Sumba Barat Daya dan Sumba Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta Ternate dan Halmahera Utara di Provinsi Maluku Utara.
Acara tersebut digelar secara virtual dan dihadiri oleh Wali Kota Ternate, Bupati Sumba Timur, Bupati Halmahera Utara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, dan perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Kemudian Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Dinas UMKM Kabupaten/Kota, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat Kabupaten/Kota, SatgasCovid-19, Organisasi Masyarakat Sipil, akademisi, dan media. Kepala kerja sama Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia hadir mewakili Uni Eropa.
Bupati Sumba Timur Khristofel Praing mengapresiasi capaian proyek I-COPE dengan dukungan finansial dari Uni Eropa. “Terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Uni Eropa dan WVI selama pandemi Covid-19. Alat pelindung diri yang disediakan sangat membantu tenaga kesehatan. Bantuan proyek tidak hanya membantu kami dalam penangananCovid-19tetapi juga penanganan bencana Seroja,” terangnya, Kamis 21 JUli 2022.
Bupati Halmahera Utara Frans Manery menyatakan, di masa pandemi, proyek I-COPE yang didanai oleh Uni Eropa sangat membantu warga dalam mitigasi dan penanganan kasusCovid-19. "Pemberian alat pelindung diri dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan kami membuat lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan di tengah pandemic,” tutur Frans.
Frans Manery menjelaskan, proyek ini turut berkontribusi memperkuat sistem kesehatan, mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan mendukung pemulihan.
Secara langsung proyek I-COPE memberikan manfaat kepada sekitar 1.1 juta orang termasuk 12.000 kelompok rentan di DKI Jakarta, Surabaya, Sumba Barat Daya, Sumba Timur, Ternate, dan Halmahera Utara.
"Proyek ini juga memberikan bantuan kepada kelompok rentan yang terkena dampak siklon tropis Seroja yang melanda Sumba Timur pada April 2021, termasuk distribusi alat pelindung diri kepada tenaga kesehatan dan masker kepada 2.000 KK untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kasusCovid-19,” katanya.
International Program & Grant Director, World Vision Netherlands Marijke Zimba menyatakan, pandemiCovid-19telah menghadirkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi sistem kesehatan masyarakat dan stabilitas ekonomi kita. Melalui dukungan dan kerja sama dengan Uni Eropa,proyek I-COPE mampu berkontribusi dalam membatasi penyebaran virus dan memperkuat sistem kesehatan di Indonesia.
“Proyek I-COPE merupakan bagian dari paket 'Team Europe' dengan total anggaran sebesar €200 juta (Rp3,5 triliun) untuk membantu Indonesia dalam menangani pandemiCovid-19serta dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkannya,” tambah Duta Besar Uni Eropa Vincent Piket.
Direktur Nasional WVI Angelina Theodora menyatakan, pihaknya berterima kasih dan mengapresiasi kerja sama yang telah dilakukan Uni Eropa sejak 2020. Ia berharap semua upaya yang dilakukan dapat membantu pemulihan masyarakat yang paling rentan, terutama anak-anak dan keluarga yang terkena dampak pandemiCovid-19.
"Semua hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal,” ujar Angelina Theodora.
(mhd)