5 Fakta Koopssus TNI, Pasukan Gabungan 3 Matra Senilai Rp1,5 Triliun
loading...
A
A
A
2. Berasal dari Pasukan Elite 3 Matra
Koopssus TNI beranggotakan 500 prajurit. Terdiri dari satu kompi pasukan penindak (100 personel) dan 400 personel pendukung gabungan dari dari Angkatan Darat (TNI AD), Angkatan Laut (TNI AL), dan Angkatan Udara (AU). Satuan ini sewaktu-waktu dapat digunakan oleh Panglima TNI atas perintah Presiden.
"Perlu saya tegaskan dengan dibentuknya Koopssus TNI, bukan berarti menihilkan peran pasukan khusus matra masing-masing. Namun justru saya ingin mensinergikan pelaksanaan tugas TNI secara gabungan, sebagaimana doktrin Tri Matra Terpadu Tri Dharma Eka Karma," tutur Hadi, Selasa (30/7/2019).
Menurut Hadi dalam siaran persnya, Koopssus TNI membawahi operasi menggunakan tiga matra tapi dalam operasinya sesuai dengan tugas masing-masing matra, termasuk dalam mengatasi aksi terorisme. Pasukan ini bermarkas Gedung Mako Koopssus TNI di Kompleks Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
3. Anggaran Koopssus TNI Rp1,5 Triliun
Pada September 2018, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengajukan anggaran untuk 2019 sebesar Rp107 triliun. Sebanyak Rp1,5 triliun di antaranya dialokasikan untuk pembentukan Koopssus TNI.
"Alokasi anggaran untuk Koopssus TNI mencakup pembangunan sarana dan prasarana, pembelian material khusus, senjata, dan lainnya," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Sebagai satuan baru, kata Hadi, Koopssus TNI harus membangun sistem efektif dan modern dengan menggabungkan kekuatan kinetik dan nonkinetik. Dengan begitu, Koopssus dapat menuntaskan setiap tugas yang diberikan dengan cepat, akurat, dan tingkat keberhasilan yang tinggi.
4. Mengawal Penjemputan WNI dari Wuhan, China
Sejak awal dibentuk, Koopssus TNI sudah menunjukkan kiprahnya dalam menangani Covid-19. Salah satunya mengawal dan mengamankan penjemputan WNI dari Wuhan, kota yang pertama kali muncul kasus virus corona.
Menurut Hadi, TNI memantau pergerakan pesawat Batik Air tipe Airbus A330-300 yang dipakai menjemput 250 WNI pada 1 Februari 2020. Setelah mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, WNI dari Wuhan langsung masuk ke pesawat milik TNI AU untuk dievakuasi ke Pulau Natuna sebagai pusat karantina waktu itu.
5. Dipimpin oleh Pati Bintang 2
Berdasarkan Perpres 42 Tahun 2019, Koopssus TNI dipimpin oleh Komandan Koopssus TNI. Dankoopssus TNI berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Dalam menjalankan tugasnya, Dankoopssus TNI dibantu oleh Wakil Komandan Koopssus TNI atau Wadankoopssus TNI.
Koopssus TNI beranggotakan 500 prajurit. Terdiri dari satu kompi pasukan penindak (100 personel) dan 400 personel pendukung gabungan dari dari Angkatan Darat (TNI AD), Angkatan Laut (TNI AL), dan Angkatan Udara (AU). Satuan ini sewaktu-waktu dapat digunakan oleh Panglima TNI atas perintah Presiden.
"Perlu saya tegaskan dengan dibentuknya Koopssus TNI, bukan berarti menihilkan peran pasukan khusus matra masing-masing. Namun justru saya ingin mensinergikan pelaksanaan tugas TNI secara gabungan, sebagaimana doktrin Tri Matra Terpadu Tri Dharma Eka Karma," tutur Hadi, Selasa (30/7/2019).
Menurut Hadi dalam siaran persnya, Koopssus TNI membawahi operasi menggunakan tiga matra tapi dalam operasinya sesuai dengan tugas masing-masing matra, termasuk dalam mengatasi aksi terorisme. Pasukan ini bermarkas Gedung Mako Koopssus TNI di Kompleks Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
3. Anggaran Koopssus TNI Rp1,5 Triliun
Pada September 2018, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengajukan anggaran untuk 2019 sebesar Rp107 triliun. Sebanyak Rp1,5 triliun di antaranya dialokasikan untuk pembentukan Koopssus TNI.
"Alokasi anggaran untuk Koopssus TNI mencakup pembangunan sarana dan prasarana, pembelian material khusus, senjata, dan lainnya," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Sebagai satuan baru, kata Hadi, Koopssus TNI harus membangun sistem efektif dan modern dengan menggabungkan kekuatan kinetik dan nonkinetik. Dengan begitu, Koopssus dapat menuntaskan setiap tugas yang diberikan dengan cepat, akurat, dan tingkat keberhasilan yang tinggi.
4. Mengawal Penjemputan WNI dari Wuhan, China
Sejak awal dibentuk, Koopssus TNI sudah menunjukkan kiprahnya dalam menangani Covid-19. Salah satunya mengawal dan mengamankan penjemputan WNI dari Wuhan, kota yang pertama kali muncul kasus virus corona.
Menurut Hadi, TNI memantau pergerakan pesawat Batik Air tipe Airbus A330-300 yang dipakai menjemput 250 WNI pada 1 Februari 2020. Setelah mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, WNI dari Wuhan langsung masuk ke pesawat milik TNI AU untuk dievakuasi ke Pulau Natuna sebagai pusat karantina waktu itu.
5. Dipimpin oleh Pati Bintang 2
Berdasarkan Perpres 42 Tahun 2019, Koopssus TNI dipimpin oleh Komandan Koopssus TNI. Dankoopssus TNI berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Dalam menjalankan tugasnya, Dankoopssus TNI dibantu oleh Wakil Komandan Koopssus TNI atau Wadankoopssus TNI.