Hallyu: Kesuksesan yang Tidak Instan

Senin, 11 Juli 2022 - 12:34 WIB
loading...
Hallyu: Kesuksesan yang Tidak Instan
Kim Yong-woon, Direktur Korean Cultural Center Indonesia. Foto/Dok. Pribadi
A A A
Kim Yong-woon
Direktur Korean Cultural Center Indonesia

PADA April 1992, sekitar 30 tahun yang lalu, muncul Seotaiji and Boys di layar TV Korea. Debut boy group tersebut membawa kejutan baru dalam dunia musik Korea.

Berbeda dengan kebanyakan musik yang hanya dibuat dengan melodi saja, karya Seotaiji dibumbui beat dan rap. Musik Seotaiji menjadi sebuah titik tolak yang mengubah sistem penggarapan karya musik dalam dunia lagu pop Korea pada saat itu.

Tidak hanya itu, lagu mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda karena mengangkat isu-isu sosial. Seotaiji pun menjadi salah satu kontributor dalam pencabutan kebijakan sensor musik pop di Korea sehingga insan musik dapat memperoleh kebebasan untuk lebih kreatif dalam berkarya.

Tidak heran Seotaiji pun dijuluki Mr Presiden Budaya. Pengaruhnya bagi masyarakat dan kebudayaan Korea pada 1990-an begitu besar.

Pada Juli 2012, sekitar 10 tahun yang lalu, dirilis lagu PSY yang berjudul Gangnam Style, yang mencetak sejumlah rekor baru yang terabadikan dalam lembaran sejarah musik dunia. Beberapa rekor itu, antara lain, PSY menjadi penyanyi Korea pertama yang video musiknya diputar 100 juta kali di YouTube.

Selama lima tahun berturut-turut, sejak November 2012, PSY menempati posisi pertama di YouTube dengan jumlah pencarian terbanyak. Dia juga menduduki peringkat kedua tangga lagu Billboard.

Sejumlah capaian PSY tersebut merupakan rekor yang sulit terpecahkan dalam dunia musik pop Korea. BTS pernah berkomentar mereka berterima kasih kepada PSY yang telah menjadi pembuka jalan bagi para penyanyi K-pop untuk memasuki pasar musik dunia.

Seotaiji menyadarkan industri musik Korea perihal adanya potensi keberhasilan K-pop diindustri musik dunia. Sementara PSYmengantarkan para penyanyi K-pop untuk beranjak dari pasar Asia dan mementaskan musiknya di panggung dunia.

Dua penyanyi itu disebut sebagai perintisyang memiliki andil besar dalam keberhasilan K-pop hingga dapat merajalela seperti sekarang ini. Kehadiran keduanya dinilai sebagai tonggak sejarah dalam 100 tahun perjalanan lagu Pop Korea.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1860 seconds (0.1#10.140)