Survei PWS Soal Kinerja Menteri: Hanya Prabowo Subianto yang Stabil dan Bertengger di Posisi Teratas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga survei Political Weather Stations (PWS) merilis hasil survei terbaru tentang persepsi publik terhadap kinerja pemerintah, khususnya kinerja menteri Kabinet Indonesia Maju. Hasilnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dinilai publik sebagai menteri dengan kinerja terbaik.
"Ketika PWS menanyakan kepada responden, siapakah yang kinerjanya paling baik di antara menteri-menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Jokowi-Ma’ruf, sebanyak 15,1% menyebut nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ," kata Peneliti Senior PWS Mohammad Tidzi AM, Rabu (6/7/2022).
Survei tentang kinerja menteri dan pejabat setingkat menteri ini merupakan kali kedua yang dilakukan PWS selama 2022. Survei pertama dilakukan pada Januari 2022, kemudian Juni 2022.
"Dalam survei pertama bulan Januari 2022, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga dipersepsikan oleh sekitar 15% publik sebagai menteri dengan kinerja terbaik," kata Tidzi saat menyampaikan hasil survei yang digelar secara virtual, Rabu (6/7/2022).
Tidzi mengungkap, hasil tersebut menegaskan bahwa, Prabowo Subianto, menteri yang dikenal sungguh-sungguh dalam kerja, dan berprestasi itu juga totalitas dalam menjalankan tugas kenegaraan sebagai Menhan.
"Ini menegaskan bahwa totalitas Prabowo dalam menjalankan tugas kenegaraan sebagai Menhan dalam Kabinet Jokowi-Ma’ruf ternyata diapresiasi positif oleh publik," katanya.
Selain Prabowo Subianto, kata Tidzi, mereka yang masuk 10 besar menteri dengan kinerja terbaik adalah Menparekraf Sandiaga Uno (11.8%), Menteri BUMN Erick Thohir (11,4%), Menteri Sosial Tri Rismaharini (11,3%), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (9,7%), Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim (8,5%), Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono (5,6%), Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (4,8%), Menko Polhukam Mahfud MD (3,5%), dan Panglima TNI Andika Perkasa (3,4%).
"Selain Menhan Prabowo Subianto, nama-nama menteri yang konsisten berada di posisi lima besar adalah Sandiaga Uno, Sri Mulyani dan Erick Thohir," katanya.
"Namun dibandingkan survei Januari 2022, dalam survei kali ini hampir semua menteri mengalami sedikit penurunan kinerjanya di mata publik," sambungnya.
Menparekraf Sandiaga, misalnya, pada survei Januari rating kinerjanya mencapai 14,5% kini turun menjadi 11,8%. Menkeu Sri Mulyani dari 13,5% menjadi 9,7%, lalu Nadiem Makarim dari 11,1% menjadi 8,5%. "Hanya Menhan Prabowo Subianto yang tetap stabil dan terus bertengger di posisi teratas," ucapnya.
"Sedikit menurunnya rapor kinerja menteri di mata publik berhubungan dengan berkurangnya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf," sambungnya.
Berdasarkan survei PWS Januari 2022, kata Tidzi, sebanyak 65,8% publik menyatakan puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Namun pada survei PWS Juni 2022 tingkat kepuasaan publik sedikit menurun menjadi 62,8%.
"Semakin menurunnya proporsi publik yang menyatakan kondisi ekonomi rumah tangganya menjadi lebih baik. Ketika PWS menanyakan apakah kondisi ekonomi rumah tangga responden semakin baik, semakin buruk, atau sama saja, hanya 26,4% yang mengaku lebih baik," katanya.
Padahal pada survei PWS Januari 2022 masih terdapat 39,7% yang menyatakan ekonomi rumah tangganya semakin baik. Sebaliknya, kata Tidzi, yang menyatakan ekonomi rumah tangganya lebih buruk meningkat dari 18,8% (survei Januari) menjadi 29,8% (survei Juni).
"Berbagai masalah nasional yang muncul dalam beberapa bulan terakhir, seperti masalah minyak goreng, kenaikan harga BBM dan tariff listrik, melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok, isu perpanjangan masa jabatan presiden dan sebagainya, nampaknya cukup menggerus tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah (termasuk terhadap para menteri kabinet)," katanya.
Di samping kinerja para menteri serta tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, Tidzi mengungkap bahwa PWS juga melakukan survei tentang kelayakan para menteri dan pejabat setingkat menteri maju sebagai capres 2024.
"Ketika PWS menanyakan kepada responden, siapakah di antara para menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang paling layak maju sebagai capres pada Pemilu 2024, ternyata bagian terbesar publik (40,5%) menyebut nama Menhan Prabowo Subianto," ucapnya.
"Menteri atau pejabat lain yang juga dinilai publik layak nyapres pada Pemilu 2024 mendatang adalah Menparekraf Sandiaga Uno (15,4%), Kapala KSP Moeldoko (10,2%), Menteri BUMN Erick Thohir (8,7%), dan Mensos Tri Rismaharini (7,5%)," sambungnya.
Sementara itu, Tidzi mengatakan, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mendagri Tito Karnavian, dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan juga masuk daftar menteri yang layak nyapres pada 2024 nanti, namun elektabilitasnya tidak begitu signifikan.
Sebagai informasi, survei PWS dilaksanakan pada tanggal 15-28 Juni 2022 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.
Jumlah sampel sebesar 1.420 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Margin of error +/- 2.6 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner. Responden terdistribusi 50% laki-laki, dan 50% perempuan, serta 60% penduduk pedesaan dan 40% penduduk perkotaan.
"Ketika PWS menanyakan kepada responden, siapakah yang kinerjanya paling baik di antara menteri-menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Jokowi-Ma’ruf, sebanyak 15,1% menyebut nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ," kata Peneliti Senior PWS Mohammad Tidzi AM, Rabu (6/7/2022).
Survei tentang kinerja menteri dan pejabat setingkat menteri ini merupakan kali kedua yang dilakukan PWS selama 2022. Survei pertama dilakukan pada Januari 2022, kemudian Juni 2022.
"Dalam survei pertama bulan Januari 2022, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga dipersepsikan oleh sekitar 15% publik sebagai menteri dengan kinerja terbaik," kata Tidzi saat menyampaikan hasil survei yang digelar secara virtual, Rabu (6/7/2022).
Tidzi mengungkap, hasil tersebut menegaskan bahwa, Prabowo Subianto, menteri yang dikenal sungguh-sungguh dalam kerja, dan berprestasi itu juga totalitas dalam menjalankan tugas kenegaraan sebagai Menhan.
"Ini menegaskan bahwa totalitas Prabowo dalam menjalankan tugas kenegaraan sebagai Menhan dalam Kabinet Jokowi-Ma’ruf ternyata diapresiasi positif oleh publik," katanya.
Selain Prabowo Subianto, kata Tidzi, mereka yang masuk 10 besar menteri dengan kinerja terbaik adalah Menparekraf Sandiaga Uno (11.8%), Menteri BUMN Erick Thohir (11,4%), Menteri Sosial Tri Rismaharini (11,3%), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (9,7%), Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim (8,5%), Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono (5,6%), Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (4,8%), Menko Polhukam Mahfud MD (3,5%), dan Panglima TNI Andika Perkasa (3,4%).
"Selain Menhan Prabowo Subianto, nama-nama menteri yang konsisten berada di posisi lima besar adalah Sandiaga Uno, Sri Mulyani dan Erick Thohir," katanya.
"Namun dibandingkan survei Januari 2022, dalam survei kali ini hampir semua menteri mengalami sedikit penurunan kinerjanya di mata publik," sambungnya.
Menparekraf Sandiaga, misalnya, pada survei Januari rating kinerjanya mencapai 14,5% kini turun menjadi 11,8%. Menkeu Sri Mulyani dari 13,5% menjadi 9,7%, lalu Nadiem Makarim dari 11,1% menjadi 8,5%. "Hanya Menhan Prabowo Subianto yang tetap stabil dan terus bertengger di posisi teratas," ucapnya.
"Sedikit menurunnya rapor kinerja menteri di mata publik berhubungan dengan berkurangnya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf," sambungnya.
Berdasarkan survei PWS Januari 2022, kata Tidzi, sebanyak 65,8% publik menyatakan puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Namun pada survei PWS Juni 2022 tingkat kepuasaan publik sedikit menurun menjadi 62,8%.
"Semakin menurunnya proporsi publik yang menyatakan kondisi ekonomi rumah tangganya menjadi lebih baik. Ketika PWS menanyakan apakah kondisi ekonomi rumah tangga responden semakin baik, semakin buruk, atau sama saja, hanya 26,4% yang mengaku lebih baik," katanya.
Padahal pada survei PWS Januari 2022 masih terdapat 39,7% yang menyatakan ekonomi rumah tangganya semakin baik. Sebaliknya, kata Tidzi, yang menyatakan ekonomi rumah tangganya lebih buruk meningkat dari 18,8% (survei Januari) menjadi 29,8% (survei Juni).
"Berbagai masalah nasional yang muncul dalam beberapa bulan terakhir, seperti masalah minyak goreng, kenaikan harga BBM dan tariff listrik, melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok, isu perpanjangan masa jabatan presiden dan sebagainya, nampaknya cukup menggerus tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah (termasuk terhadap para menteri kabinet)," katanya.
Di samping kinerja para menteri serta tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, Tidzi mengungkap bahwa PWS juga melakukan survei tentang kelayakan para menteri dan pejabat setingkat menteri maju sebagai capres 2024.
"Ketika PWS menanyakan kepada responden, siapakah di antara para menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang paling layak maju sebagai capres pada Pemilu 2024, ternyata bagian terbesar publik (40,5%) menyebut nama Menhan Prabowo Subianto," ucapnya.
"Menteri atau pejabat lain yang juga dinilai publik layak nyapres pada Pemilu 2024 mendatang adalah Menparekraf Sandiaga Uno (15,4%), Kapala KSP Moeldoko (10,2%), Menteri BUMN Erick Thohir (8,7%), dan Mensos Tri Rismaharini (7,5%)," sambungnya.
Sementara itu, Tidzi mengatakan, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mendagri Tito Karnavian, dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan juga masuk daftar menteri yang layak nyapres pada 2024 nanti, namun elektabilitasnya tidak begitu signifikan.
Sebagai informasi, survei PWS dilaksanakan pada tanggal 15-28 Juni 2022 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.
Jumlah sampel sebesar 1.420 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Margin of error +/- 2.6 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner. Responden terdistribusi 50% laki-laki, dan 50% perempuan, serta 60% penduduk pedesaan dan 40% penduduk perkotaan.
(zik)