Sambil Ikut Menanam, Puan Dengarkan Keluhan Petani Bawang di Brebes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mendengarkan aspirasi petani bawang di Desa Larangan, Brebes, Selasa (5/7/2022). Puan mendengarkan aspirasi petani itu sambil ikut menanam bawang merah.
Kehadiran Puan di sana disambut hangat oleh ratusan warga. Puan bahkan disambut yel-yel meriah saat tiba di lokasi. “Mbak Puan presiden, Mbak Puan presiden,” sambut warga.
Para warga juga menyanyikan lagu khusus untuk Puan ketika berjalan di pematang sawah. “Mbak Puan siapa yang punya, Mbak Puan siapa yang punya? yang punya kita semua,” demikian selingan lagu dari warga memberikan sambutan.
Selama sejam, Puan menanam bawang merah bersama sejumlah petani. Sesekali tampak Puan mengobrol hangat dengan para petani.
Setelah menanam bawang, Puan dan petani lalu duduk meriung di sebuah gubuk kecil di sawah. Petani menyampaikan sejumlah permasalahan yang mereka alami, khususnya soal sarana produksi (saprodi) pertanian yang mahal. “Terutama harga pupuk Bu, mahal,” kata salah seorang petani Rusmin.
Puan menjelaskan, kedatangannya ke Brebes untuk mengetahui secara langsung persoalan yang dihadapi petani bawang merah, khususnya rencana pencabutan subsidi pupuk ZA dan SP-36 yang ditolak oleh petani. “Kita patut bangga bahwa bawang dari Brebes itu dianggap banyak orang sebagai bawang terenak,” kata Puan.
“Saya datang bersama para anggota DPR-RI agar aspirasi dari Bapak Ibu semua bisa langsung diinventaris dan dicari solusinya,” sambung perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Menurut Puan, pencabutan dua jenis pupuk bersubsidi tersebut akan memberatkan petani mengingat harga pupuk non-subsidi sangat mahal. Pencabutan subsidi pupuk ZA dan SP-36 dikhawatirkan akan memiliki efek domino terhadap produksi dan harga bawang merah.
“Kami akan dorong agar rencana pencabutan subsidi pupuk ini ada pengecualian bagi petani bawang merah,” tutur Puan, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tersebut meminta anggota DPR dari komisi terkait mengawal harapan petani bawang soal peningkatan infrastruktur pertanian. Salah satunya, kata Puan, menyangkut persoalan aliran alir ke area sawah.
“Ini harus menjadi prioritas karena Kabupaten Brebes telah memberikan kontribusi sekitar 20% produksi nasional atau 60% dari produksi Jawa Tengah,” imbuhnya.
Dia menilai diperlukan kebijakan yang pro terhadap petani agar produktivitas bawang merah di Brebes tidak terkendala. Jika kebijakan mempengaruhi produksi pertanian, dampaknya akan terjadi kenaikan harga bawang.
“Kenaikan harga komoditas bawang merah sebagai dampak pencabutan subsidi itu, bisa memicu adanya inflasi,” ucap Puan.
Sejumlah keluhan yang disampaikan petani bawang di Kecamatan Larangan, Brebes, juga terkait mahalnya bibit, pestisida, hingga tenaga kerja olah tanah-panen. Kata Puan, DPR akan membahas persoalan ini bersama pihak pemerintah.
“Saya akan carikan solusinya. DPR akan menjadi mediator dan menyampaikannya ke Pemerintah untuk memastikan harapan bapak/ibu dapat terfasilitasi,” kata cucu proklamator RI Bung Karno itu.
Puan datang ke pertanian bawang di Brebes bersama sejumlah anggota DPR, yakni Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto, Ketua Komisi V Lasarus, Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima, dan Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris.
Kemudian Anggota Komisi III DPR Ahmad Basarah, Anggota Komisi VI DPR Mufti Aimah Nurul Anam, Anggota Komisi VIII DPR My Esti Wijayati, serta Bupati Brebes Idza Priyanti.
Kehadiran Puan di sana disambut hangat oleh ratusan warga. Puan bahkan disambut yel-yel meriah saat tiba di lokasi. “Mbak Puan presiden, Mbak Puan presiden,” sambut warga.
Para warga juga menyanyikan lagu khusus untuk Puan ketika berjalan di pematang sawah. “Mbak Puan siapa yang punya, Mbak Puan siapa yang punya? yang punya kita semua,” demikian selingan lagu dari warga memberikan sambutan.
Selama sejam, Puan menanam bawang merah bersama sejumlah petani. Sesekali tampak Puan mengobrol hangat dengan para petani.
Setelah menanam bawang, Puan dan petani lalu duduk meriung di sebuah gubuk kecil di sawah. Petani menyampaikan sejumlah permasalahan yang mereka alami, khususnya soal sarana produksi (saprodi) pertanian yang mahal. “Terutama harga pupuk Bu, mahal,” kata salah seorang petani Rusmin.
Puan menjelaskan, kedatangannya ke Brebes untuk mengetahui secara langsung persoalan yang dihadapi petani bawang merah, khususnya rencana pencabutan subsidi pupuk ZA dan SP-36 yang ditolak oleh petani. “Kita patut bangga bahwa bawang dari Brebes itu dianggap banyak orang sebagai bawang terenak,” kata Puan.
“Saya datang bersama para anggota DPR-RI agar aspirasi dari Bapak Ibu semua bisa langsung diinventaris dan dicari solusinya,” sambung perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Menurut Puan, pencabutan dua jenis pupuk bersubsidi tersebut akan memberatkan petani mengingat harga pupuk non-subsidi sangat mahal. Pencabutan subsidi pupuk ZA dan SP-36 dikhawatirkan akan memiliki efek domino terhadap produksi dan harga bawang merah.
“Kami akan dorong agar rencana pencabutan subsidi pupuk ini ada pengecualian bagi petani bawang merah,” tutur Puan, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tersebut meminta anggota DPR dari komisi terkait mengawal harapan petani bawang soal peningkatan infrastruktur pertanian. Salah satunya, kata Puan, menyangkut persoalan aliran alir ke area sawah.
“Ini harus menjadi prioritas karena Kabupaten Brebes telah memberikan kontribusi sekitar 20% produksi nasional atau 60% dari produksi Jawa Tengah,” imbuhnya.
Dia menilai diperlukan kebijakan yang pro terhadap petani agar produktivitas bawang merah di Brebes tidak terkendala. Jika kebijakan mempengaruhi produksi pertanian, dampaknya akan terjadi kenaikan harga bawang.
“Kenaikan harga komoditas bawang merah sebagai dampak pencabutan subsidi itu, bisa memicu adanya inflasi,” ucap Puan.
Sejumlah keluhan yang disampaikan petani bawang di Kecamatan Larangan, Brebes, juga terkait mahalnya bibit, pestisida, hingga tenaga kerja olah tanah-panen. Kata Puan, DPR akan membahas persoalan ini bersama pihak pemerintah.
“Saya akan carikan solusinya. DPR akan menjadi mediator dan menyampaikannya ke Pemerintah untuk memastikan harapan bapak/ibu dapat terfasilitasi,” kata cucu proklamator RI Bung Karno itu.
Puan datang ke pertanian bawang di Brebes bersama sejumlah anggota DPR, yakni Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto, Ketua Komisi V Lasarus, Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima, dan Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris.
Kemudian Anggota Komisi III DPR Ahmad Basarah, Anggota Komisi VI DPR Mufti Aimah Nurul Anam, Anggota Komisi VIII DPR My Esti Wijayati, serta Bupati Brebes Idza Priyanti.
(rca)