Humor Gus Dur, Pengingat Agar Polisi Tetap Berada di Jalur Integritas

Selasa, 23 Juni 2020 - 13:13 WIB
loading...
Humor Gus Dur, Pengingat...
Arief Dwi Prasetyo, Direktur Eksekutif The Hoegeng Institute. Foto/Dok. Pribadi
A A A
Arief Dwi Prasetyo
Direktur Eksekutif The Hoegeng Institute

AKIBAT postingannya di Facebook, Ahmad Ismail pria asal Sula diperiksa oleh Polres Sula, Maluku Utara. Ia mengutip gurauan Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang mengatakan bahwa “hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia, yaitu patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng”. Padahal sudah menjadi hal yang umum, gurauan Gus Dur soal polisi jujur ataupun baik tersebut telah banyak dikutip dalam beberapa buku maupun artikel di ruang publik.

Gus Dur memang merupakan tokoh yang terbiasa memberikan kritik dengan guruan-gurauannya yang menohok, salah satunya gurauan tentang polisi baik ataupun jujur tersebut. Hal itu tentu bukan dimaksudkan untuk menjustifikasi bahwa hanya Hoegeng saja polisi baik dan jujur di Indonesia. (Baca juga: Heboh Kasus Ismail, Eks Menag dan Alissa Wahid Posting Lelucon Gus Dur)

Tentu banyak polisi baik laiknya Pak Hoegeng. Namun barangkali garauan tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan demikian buruknya kondisi saat itu (Era Reformasi). Atau barangkali agar menjadi pengingat, bahwa begitu mulianya tugas yang diemban oleh polisi dan begitu pentingnya polisi dalam menjaga integritasnya. Jangan sampai tugas dan institusi mulia tersebut dikotori oleh oknum yang memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi saja, yang berakibat merugikan masyarakat maupun institusi kepolisian. (Baca juga: Polri Pastikan Tak Proses Hukum Pengunggah Lelucon Gus Dur)

Tidak jarang pemberitaan berkenaan dengan oknum polisi yang rela mengorbankan integritasnya untuk meraup keuntungan pribadi. Maka tidak salah, jika sosok Jenderal Hoegeng masih menjadi gambaran ideal mewakili polisi baik dan jujur yang diidamkan masyarakat.

Kehidupan Hoegeng yang sederhana, jujur, mengayomi dan melindungi masyarakat tanpa pamrih ataupun membeda-bedakan status sosial/ekonomi masih sangat terngiang dan dirindukan. Hoegeng sepenuhnya melayani masyarakat bahkan saat beliau memegang jabatan-jabatan tinggi negara, tidak menjadikannya luluh dalam kemewahan dan memanfaatkan jabatanya untuk kepentingan pribadi.

Bahkan ketika menjabat sebagai kapolri, suatu waktu Hoegeng tidak memiliki cukup uang untuk membayar rumah sewa. Ia sampai membayar sewa tersebut menggunakan wesel. Saat memiliki kebutuhan pribadi lainnya, di mana Hoegeng juga tidak memiliki cukup uang, ia sampai memilih untuk menyuruh sopirnya yang bernama Aco untuk menjualkan sepatunya ke Pasar Loak di Pasar Rumput.

Meski pada akhirnya Aco gagal menjualkan sepatu Hoegeng, singkat cerita tanpa sepengetahuan Hoegeng, sepatu tersebut dijualkan sekretarisnya Dharto kepada Sekretaris Menteri Negara Komisaris Besar Boegie Soepeno, yaitu AKBP Totok Soesilo.

Hal lainnya, sehari sebelum menjabat sebagai kepala Jawatan Imigrasi yang saat ini dikenal dengan Dirjen Imigrasi, Hoegeng meminta usaha toko bunga yang dijalankan sang istri agar ditutup. Hoegeng mengatakan "Nanti semua orang yang berurusan dengan imigrasi akan memesan kembang pada toko kembang ibu, dan ini tidak adil untuk toko-toko kembang lainnya.”

Untungnya sang istri senantiasa mendukung Hoegeng untuk bertindak jujur dan mengedepankan kesederhanaan. Sang istri, Meriyati Roeslani atau biasa disapa Merry Hoegeng memahami bahwa Hoegeng tidak ingin orang-orang membeli bunga di tokonya karena jabatan Hoegeng. (Baca juga: Ini Sosok Hoegeng, Polisi yang Disebut Gus Dur Tidak Mempan Disogok)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kapolri Ulang Tahun...
Kapolri Ulang Tahun ke-56, Kinerja Jenderal Polsi Listyo Sigit Prabowo Dinilai Baik
Pendidikan Indonesia,...
Pendidikan Indonesia, ke Mana?
RUU Polri Dikritisi...
RUU Polri Dikritisi karena Bikin Polisi Superbody
Mantan Jubir Gus Dur...
Mantan Jubir Gus Dur Bicara Lain Dulu Lain Sekarang, Sindir Siapa?
RUU Polri Dianggap Menyimpang:...
RUU Polri Dianggap Menyimpang: Tambah Kekuasaan, Bukan Perbaiki Pengawasan
Paradoks Pendidikan:...
Paradoks Pendidikan: Melahirkan Cendekia, Menumbuhkan Koruptor
Polres Tanjung Priok...
Polres Tanjung Priok Raih IKPA Terbaik dari KPPN, Kalahkan 137 Satker Negara
Purnawirawan TNI-Polri...
Purnawirawan TNI-Polri Dukung Program Pemerintah
25 Contoh Soal Tes Akademik...
25 Contoh Soal Tes Akademik Polri 2025, Referensi Belajar Persiapan Ujian
Rekomendasi
Mengulik Alasan Warren...
Mengulik Alasan Warren Buffet Pensiun dari Berkshire Hathaway
KPK Dilarang Tangkap...
KPK Dilarang Tangkap Direksi dan Komisaris BUMN, Ini Kata Erick Thohir
20 Jet Tempur Israel...
20 Jet Tempur Israel Bombardir Yaman, Balas Dendam karena Houthi Merudal Bandara Ben Gurion
Berita Terkini
Tiga Terdakwa Kasus...
Tiga Terdakwa Kasus Korupsi Timah Rp300 Triliun Divonis 3 hingga 10 Tahun Penjara, Denda Rp500-750 juta
Kasus Dugaan Korupsi...
Kasus Dugaan Korupsi Sritex, Kejagung Periksa Saksi dari Bank BUMD
Bupati Indramayu Lucky...
Bupati Indramayu Lucky Hakim Hari Ini Mulai Jalani Sanksi Magang di Kemendagri
Kapolri Ulang Tahun...
Kapolri Ulang Tahun ke-56, Kinerja Jenderal Polsi Listyo Sigit Prabowo Dinilai Baik
Prabowo Buka Pintu Temui...
Prabowo Buka Pintu Temui Forum Purnawirawan TNI yang Desak Pemakzulan Gibran
Jenderal Agus Subiyanto...
Jenderal Agus Subiyanto Geser 9 Mayjen TNI, Ini Daftar Lengkapnya
Infografis
Amerika Serikat Siap...
Amerika Serikat Siap Membangun Jalur Kereta di Permukaan Bulan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved