Mengenal 4 Faktor Penghambat dan Pendorong Integrasi Nasional
loading...
A
A
A
2. Muncul Sikap Ketidakpuasan Atas Pembangunan yang Tidak Merata
Salah satu kebijakan pemerintah Indonesia yang muncul adalah program otonomi daerah. Program ini menjadikan pemerintah daerah turut berwenang dan bertanggung jawab atas sebagian kebijakan yang dilakukan di daerahnya.
Hal ini tentu memungkinkan akan terciptanya ketimpangan dalam berbagai aspek yang dialami antar daerah. Ketimpangan ini bisa menjurus pada terhambatnya proses integrasi nasional.
3. Kurangnya Perhatian atau Apresiasi terhadap Kemajemukan
Faktor penghambat berikutnya adalah kurangnya apresiasi yang dilakukan pemerintah. Dalam hal ini, muncul berbagai persepsi dari masyarakat tentang keberagaman yang dimiliki Indonesia.
Ada sebagian entitas atau kelompok yang merasa kurang mendapat perhatian oleh pemerintah, terutama pada hal yang berkaitan dengan kebudayaan setempat. Hal ini tentu bisa memunculkan kecemburuan sosial yang bisa berdampak pada terkikisnya nilai persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghambat laju integrasi nasional.
Baca juga : Erick Thohir: Satgas Bencana Nasional BUMN, Perkuat Integrasi Sistem & Peran untuk Indonesia
4. Kurangnya Kesadaran Diri Masyarakat
Terkadang, seseorang merasa dirinya berbuat benar dan baik, padahal faktanya berkebalikan. Salah satunya adalah sikap individualis. Munculnya sikap individualis ini membuat orang enggan untuk peduli terhadap kondisi sekitarnya.
Sikap ini tentu akan mempersulit proses integrasi nasional, karena tidak adanya kesadaran akan pentingnya memperhatikan kondisi sekitar. Selain itu, akan semakin sulit juga untuk menyatukan berbagai entitas atau kelompok yang beraneka ragam di Indonesia, apabila mereka ini tak kunjung sadar dengan perbuatannya.
B. Faktor Pendorong Integrasi Nasional
Baca juga : Kemenhub Upayakan Percepatan Integrasi Layanan Logistik Nasional
Salah satu kebijakan pemerintah Indonesia yang muncul adalah program otonomi daerah. Program ini menjadikan pemerintah daerah turut berwenang dan bertanggung jawab atas sebagian kebijakan yang dilakukan di daerahnya.
Hal ini tentu memungkinkan akan terciptanya ketimpangan dalam berbagai aspek yang dialami antar daerah. Ketimpangan ini bisa menjurus pada terhambatnya proses integrasi nasional.
3. Kurangnya Perhatian atau Apresiasi terhadap Kemajemukan
Faktor penghambat berikutnya adalah kurangnya apresiasi yang dilakukan pemerintah. Dalam hal ini, muncul berbagai persepsi dari masyarakat tentang keberagaman yang dimiliki Indonesia.
Ada sebagian entitas atau kelompok yang merasa kurang mendapat perhatian oleh pemerintah, terutama pada hal yang berkaitan dengan kebudayaan setempat. Hal ini tentu bisa memunculkan kecemburuan sosial yang bisa berdampak pada terkikisnya nilai persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghambat laju integrasi nasional.
Baca juga : Erick Thohir: Satgas Bencana Nasional BUMN, Perkuat Integrasi Sistem & Peran untuk Indonesia
4. Kurangnya Kesadaran Diri Masyarakat
Terkadang, seseorang merasa dirinya berbuat benar dan baik, padahal faktanya berkebalikan. Salah satunya adalah sikap individualis. Munculnya sikap individualis ini membuat orang enggan untuk peduli terhadap kondisi sekitarnya.
Sikap ini tentu akan mempersulit proses integrasi nasional, karena tidak adanya kesadaran akan pentingnya memperhatikan kondisi sekitar. Selain itu, akan semakin sulit juga untuk menyatukan berbagai entitas atau kelompok yang beraneka ragam di Indonesia, apabila mereka ini tak kunjung sadar dengan perbuatannya.
B. Faktor Pendorong Integrasi Nasional
Baca juga : Kemenhub Upayakan Percepatan Integrasi Layanan Logistik Nasional